Dibaca 12 Pengguna
Menciptakan Lingkungan yang Aman dan Nyaman di Rumah
Di tulis oleh
ganar.gatul@gmail.com
|
06 September 2021
menciptakan-lingkungan-yang-aman-dan-nyaman-di-rumah

Dokter spesialis anak akan menyetujui bayi prematur untuk pulang dan dirawat orang tua di rumah apabila telah stabil kondisinya, yaitu mampu bernapas dengan baik tanpa bantuan oksigen (tidak terjadi apnea atau henti napas), memiliki kemampuan mengisap dan menelan dengan baik agar tidak mengalami gangguan minum.

Ada banyak hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di rumah untuk bayi anda. Kenyamanan bayi prematur sangat penting dalam perkembangan saraf di otaknya. Hal ini dimulai dari memenuhi kebutuhan anak aman saat dalam perjalanan pulang menuju rumah, memilih furnitur yang aman untuk anak untuk mencegah terjadinya cedera, hingga menjaga kondisi rumah tetap bersih agar bayi anda jauh dari kuman penyakit. Simak penjelasan lebih lengkap yuk mengenai apa saja yang harus diperhatikan agar lingkungan rumah aman dan nyaman bagi bayi anda!

Keamanan Kendaraan

1. Selalu gunakan pengaman yang baik untuk bayi anda (gunakan car seat jika berkendara menggunakan mobil).

2. Jangan pernah tinggalkan bayi anda tanpa pengawasan di dalam kendaraan anda.

3. Berkendaralah dengan aman dan patuhi lalu lintas saat berkendara.

Keamanan kamar tidur

1. Pastikan tempat tidur yang dipilih terbuat dari bahan yang stabil dan kuat untuk menampung berat badan bayi hingga mencapai usia tertentu.

2. Cek kembali ukuran rangka tempat tidur bayi. Pastikan tidak ada celah di antara tempat tidur bayi dan dinding kamar. Bayi berisiko terjepit jika kakinya terperosok di antara celah tersebut.

3. Pilihlah kasur yang tebal dan padat. Jika bantalan kasur terlalu lembut bisa menimbulkan situasi tidak terduga. Saat bayi anda sudah mampu berguling dari posisi tidur telentang ke posisi tengkurap, bantalan kasur yang terlalu empuk bisa mengakibatkan kepala bayi anda terbenam di dalam bantalan kasur. Kondisi ini dapat memicu terjadinya sindrom kematian mendadak pada bayi (Sudden Infant Death Syndrome / SIDS). Apa itu SIDS? SIDS adalah salah satu masalah yang menyebabkan kematian bayi sebanyak 5.000 kasus per tahunnya. Tidak ada yang mengetahui apa penyebab dari SIDS. SIDS sering dihubungkan dengan merokok saat hamil, merokok disekitar bayi, dan membiarkan bayi tidur dengan posisi tengkurap.

Keamanan Kamar Mandi

1. Jangan pernah tinggalkan bayi anda sendirian tanpa pengawasan di dalam kamar mandi, walaupun hanya sebentar. Jika anda harus meninggalkan kamar mandi saat sedang memandikan bayi anda, bawa bayi anda bersama dengan anda.

2. Persiapkan semua perlengkapan mandi bayi anda, sebelum meletakkan bayi anda ke dalam air.

3. Perhatikan suhu air yang digunakan untuk memandikan bayi anda. Bayi memiliki kulit yang sangat sensitif. Inilah sebabnya kulit bayi akan mudah terbakar dengan suhu air yang terlalu panas. Pastikan anda telah memastikan suhu air dengan pergelangan tangan atau siku anda atau gunakan termometer air. Pastikan suhu air berada diantara 32-38oCelsius.

4. Gunakan sabun dan lotion yang telah teruji aman untuk kulit bayi anda. Produk yang diciptakan untuk orang dewasa mungkin sangat keras dan dapat menyebabkan iritasi terhadap kulit bayi anda.

Cegah terjadinya cedera pada bayi anda

1. Pengawasan orang tua adalah kunci yang paling penting dalam mencegah terjadinya risiko kecelakaan pada bayi anda.

2. Pastikan pintu kamar mandi anda tetap tertutup dan letakkan benda-benda berbahaya (seperti obat-obatan dan yang mengandung bahan kimia) di dalam lemari yang terkunci dan jauh dari jangkauan anak anda.

3. Jauhkan anak anda dari benda-benda berukuran kecil yang mudah tertelan.

4. Pastikan kotak P3K anda selalu tersedia dan simpan nomor telepon emergensi di daftar telepon anda. Ikuti latihan resusitasi bayi dan anak sehingga anda bisa langsung bertindak saat terjadi hal yang bersifat emergensi.

Lalu, bagaimana menjaga bayi anda aman dari kuman di rumah?

1. Hindari keramaian dan tempat umum untuk minggu-minggu pertama kehidupan bayi anda.

2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer merupakan kunci penting mencegah penularan kuman penyakit. Ingatkan kepada seluruh anggota keluarga atau siapapun yang ingin menyentuh bayi atau perlengkapan bayi anda.

3. Cuci tangan anda segera setelah menyentuh tanah atau setelah mengganti popok bayi anda.

4. Jika ada yang ingin mengunjungi bayi anda ke rumah, pastikan mereka dalam keadaan sehat. Minta mereka dengan penuh pengertian untuk mengundur kedatangan mereka jika dalam keadaan kurang sehat.

5. Jaga kebersihan lingkungan sekitar bayi anda. Cuci baju dan sprei secara teratur dan sering, cuci mainan bayi anda dengan sabun dan air, lap seluruh permukaan area bermain sebelum disentuh oleh bayi anda.

Referensi:

1. Sneath N. Discharge teaching in the NICU: Are parents prepared? An integrative review of parents’ perceptions. Neonatal Netw 2009;28(4):237-46.

2. Forsythe PL, Maher R, Kirchick C, Bieda A. SAFE discharge for infants with high-risk home environments. Adv Neonatal Care 2007;7(2):69-75

Bagikan Artikel
Artikel Lainnya

biaya-yang-dibutuhkan-untuk-perawatan-intensif-di-nicu
Dibaca 10 Pengguna
Biaya yang Dibutuhkan untuk Perawatan Intensif di NICU
NICU (Neonatal Intensive Care Unit) merupakan tempat pertama yang akan dituju untuk perawatan para bayi dengan kebutuhan khusus seperti bayi prematur sejak dilahirkan. Tujuan utama seorang bayi dirawat di NICU adalah untuk menjaga kelangsungan hidup bayi yang lahir dalam kondisi lemah sampai tubuhnya mampu beradaptasi sendiri biasanya dari baru lahir hingga usia 30 hari. Bayi yang dirawat dalam ruang NICU memerlukan perawatan khusus di bawah pemantauan tim medis. Dokter dan perawat yang bertugas juga telah terlatih dalam mengurus bayi lahir prematur atau dengan kebutuhan khusus. Tujuannya adalah agar bayi bisa tetap sehat dan dapat pulang kembali ke rumah mereka. Banyak hal yang dapat menentukan berapa lama bayi akan dirawat di ruang NICU. Beberapa pertimbangan ketika bayi sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah, yaitu: Mampu makan tanpa bantuan selang, Bisa bernapas dengan baik tanpa adanya perubahan di organ dalamnya, Mampu mengatur suhu tubuhnya di luar inkubator NICU. Bayi yang harus dirawat ke dalam ruang NICU, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bahkan ada biaya yang mencapai Rp10-15 juta/hari karena kebutuhan dan kondisi khusus bayi itu sendiri. Biaya rata-rata perawatan NICU di Indonesia sekitar Rp 500 ribu hingga 2 juta per hari, tergantung jenis kamar, kelengkapan alat-alat, dan jenis perawatan yang dibutuhkan. Dengan jumlah tersebut, masyarakat ekonomi lemah tentu tidak mampu menjangkaunya. Apabila bayi Anda harus mendapatkan perawatan di ruang NICU, pastikan Anda telah mendapatkan informasi yang lengkap mengenai fasilitas, biaya, serta aturan yang diterapkan rumah sakit. Berbagai informasi tersebut dapat Anda dapatkan dari dokter maupun dari petugas di rumah sakit.Sumber :1. Cheah I G S. Economic assessment of neonatal intensive care. Transl Pediatr. 2019. Volume 8(3); page 246-256.2. Narang A, Kiran P S S, Kumar P. Cost of neonatal intensive care in a tertiary care center. Indian Pediatr. 2005. Vol 42(10); 989-997.3. Shanmugasundaram R, Pdamapriya E, Shyamala J. Cost of neonatal intensive care. Indian J Peditr. 1998. Issue 65; 249-255.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
post-partum-depression-baby-blues
Dibaca 11 Pengguna
Post Partum Depression Baby Blues
Melihat kurangnya waktu tidur, tanggung jawab dan kewajiban baru, serti kurangnya waktu untuk diri sendiri, tidak heran jika banyak ibu baru merasa emosinya naik turun. Faktanya, depresi ringan dan mood swing adalah hal yang sangat sering dialami oleh ibu baru dan hal ini sering disebut dengan baby blues. Mayoritas wanita mengalami setidaknya beberapa gejala depresi pasca-melahirkan dan baby blues segera setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang tiba-tiba setelah melahirkan, ditambah dengan stres, kurang tidur, dan kelelahan merawat bayi. Jika gejala hanya muncul beberapa minggu setelah melahirkan ini hanyalah baby blues dan biasanya memang normal dialami ibu baru, namun jika gejala bertahan hingga berbulan-bulan dan malah semakin parah, anda mungkin mengalami hal yang disebut post partum depression. Pada awalnya gelaja post partum depression memiliki gejala yang sama dengan baby blues seperti mood swing, sering merasa sedih bahkan menangis tiba-tiba, sulit tidur, sering merasa lelah, kehilangan nafsu makan atau justru makan lebih banyak dari biasanya, serta mudah tersinggung dan marah. Perbedaannya gejala post partum depression biasanya lebih parah (seperti rasa putus asa, merasa tidak menjadi ibu yang baik, bahkan sampai tidak mau mengurus anak). Gejala lainnya yang mungkin muncul antara lain: Menjadi lebih menarik diri anda dari pasangan, atau merasa tidak memiliki ikatan (bonding) yang cukup dengan bayi Memiliki kecemasan yang berlebihan mengenai bayi anda, padahal tidak terjadi apa-apa dengan bayi anda Selalu merasa bersalah atau tidak berharga yang selalu membebani pikiran anda, bahkan anda terkadang sampai memiliki keinginan untuk bunuh diri Jika anda sudah merasakan gejala ini bahkan hingga lebih dari 2 minggu setelah melahirkan, segera konsultasikan dengan dokter, apalagi jika perasaan tersebut sampai mengganggu dan membuat anda kesulitan merawat bayi dan menjalani aktivias sehari-hari anda. Beberapa mungkin butuh pengobatan khusus seperti psikoterapi dan obat-obatan, namun pasti berbeda-beda bagi tiap penderita. Dan perlu diingat, dukungan keluarga sangatlah penting untuk keberhasilan terapi. Untuk ibu dengan bayi yang lahir prematur, pasti memiliki tekanan emosional yang lebih tinggi, ditambah lagi kondisi sang bayi yang mungkin sangat kurang baik, dan ini pasti menjadi hari-hari buruk untuk anda lewati setiap hari mengingat bahwa bayi anda masih perlu penanganan intensif di rumah sakit. Berikut beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mengurangi rasa stress, menjadi lebih tenang, serta nyaman untuk anda dan juga bayi anda. Fokus untuk apa yang dapat anda lakukan hari ini, lakukan segala pekerjaan yang anda rencanakan hari ini dengan penuh semangat. Usahakan untuk selalu tersenyum, anda bisa menyalurkan perasaan positif k esekitar anda, dan tentunya ke bayi anda. Jangan terburu-buru, lakukan segalanya dengan tenang dan perlahan-lahan. Selalu bicara dan berpikiran positif “Saya disini untuk anak saya, kita pasti bisa melewati semua yang akan terjadi selanjutnya” Luangkan waktu sebentar untuk menarik nafas, relaksasikan otot-otot anda, dan segarkan pikiran anda.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
bagaimana-perkembangan-bayi-anda?
Dibaca 0 Pengguna
Bagaimana Perkembangan Bayi Anda?
Kenali perkembangan bayi anda dan catat kapan ia bisa melakukannya. Jika ditemukan satu atau lebih tanda bahaya dibawah ini, segera bawa bayi ke fasilitas kesehatan ya! Usia Koreksi 2 Bulan Senyum Responsif (bila diajak senyum). Dapat bersuara/ cooing (ah, uh). Dapat membuka dan mengepal tangan. Dapat mengangkat kepala dan dada saat tengkurap. Segera konsultasikan ke dokter/ tenaga kesehatan bila bayi: Tidak berespons terhadap suara keras. Tidak dapat menatap wajah. Tidak dapat mengangkat kepala saat tengkurap. Usia Koreksi 4 Bulan Tertawa spontan dan keras. Menoleh ke arah suara. Berguling (tengkurap ke telentang). Telapak tangan tidak mengepal. Bersuara/ cooing panjang (aah, uuh). Menopang dada dengan siku dan pergelangan tangan saat tengkurap. Bermain dengan jari-jari di tengah tubuh. Menggenggam benda. Segera konsultasikan ke dokter/ tenaga kesehatan bila bayi: Tidak pernah memperhatikan sesuatu/ benda yang bergerak. Tidak pernah mengeluarkan suara atau bunyi (cooing). Tidak dapat menggerakkan tangan ke tengah tubuh. Usia Koreksi 6 Bulan Tersenyum ketika melihat wajah di cermin. Menoleh ketika namanya dipanggil. Mulai mengucapkan bunyi konsonan (bergumam dengan “m”,”b”). Duduk sebentar tanpa ditopang. Meraih dan mulai memindahkan barang dari satu tangan ke tangan yang lain. Mengeluarkan vokal bersama saat mengoceh (“ah”,”eh”,”oh”) dan suka bergiliran membuat suara dengan pengasuhnya. Berguling dari tengkurap ke telentang, dan sebaliknya. Meraup objek dengan 4 jari. Mencoba memasukkan makanan/ sesuatu ke mulut. Segera konsultasikan ke dokter/ tenaga kesehatan bila bayi: Tidak pernah tersenyum/ tertawa. Wajah tanpa ekspresi dan tidak tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain. Tidak menoleh ke arah suara. Tidak pernah mengeluarkan suara vokal (“ah”,”eh”,”oh”). Tidak dapat mengangkat kepala dan menopang dada saat tengkurap. Tidak pernah berupaya untuk meraih benda yang berada dalam jangkauannya. Tangan (sering) mengepal. Tampak sangat kaku atau sangat lemas. Sumber : Kementerian Kesehatan RI. Kiat Meningkatkan Produksi ASI. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:26-28.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
Konsultasi Bersama Pradini