Dibaca 13 Pengguna
Peran Ayah dalam Perawatan Bayi Prematur
Di tulis oleh
ganar.gatul@gmail.com
|
06 September 2021
peran-ayah-dalam-perawatan-bayi-prematur

Menghadapi kenyataan bahwa bayi Anda lahir prematur memanglah tak mudah. Kelahiran bayi prematur bisa menyebabkan sukacita pada ibu menjadi bercampur dengan kekhawatiran terhadap bayinya. Dalam hal ini, ayah harus ikut berperan serta melakukan berbagai hal, tentunya mendukung dan bekerja sama dengan ibu.

Sebagai kepala keluarga, ayah harus mengetahui apa saja yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi situasi sulit, seperti kelahiran bayi prematur, ditambah lagi bayi anda harus dirawat secara intensif di rumah sakit. Riset membuktikan peran ayah sangat penting dalam pemulihan bayi dan ibu.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa para ayah lakukan.

1. Habiskan waktu bersama bayi anda dan pelajari tentang kebutuhan perawatan bayi anda. Sekecil apapun bayi anda, ia pasti bisa menunjukkan apa yang ia suka dan tidak sukai, cari tahu lebih dalam bagaimana bayi anda.

2. Kenali semua staf di unit perawatan intensif neonatal (NICU) dan pelajari tentang kondisi bayi anda, kebutuhannya, serta perkembangannya. Ajukan pertanyaan sebanyak dan sesering yang dibutuhkan mengenai segala hal tentang perawatan bayi.

3. Turut serta merawat bayi jika diperbolehkan, seperti ganti popok bayi anda, ataupun memberikan minum bayi anda.|

4. Segera sentuh dan gendong bayi anda. Lakukan ini setelah dokter memperbolehkan anda melakukannya. Ketahuilah bahwa bayi akan mengenali suara dan sentuhan anda.

Minta kepada staf NICU untuk mengajarkan anda bagaimana melakukan kangaroo mother care (KMC). KMC tidak hanya bisa dilakukan oleh ibu, Ayah pun bisa! Secara bergantian, ayah bisa melakukan KMC, sekaligus mengeratkan ikatan cinta (bonding) dengan bayi anda. Lakukan dengan tata cara yang sama saat ibu melakukan KMC.

Ciptakan ikatan emosi yang kuat antara anda dan bayi anda walaupun banyak ketegangan emosi di dalam diri anda, seperti rasa takut akan kondisi medis bayi anda, kecemasan mengenai kemajuan perkembangan bayi anda, kedukaan anda atas kondisi kelahiran normal yang telah direncanakan sebelumnya, fokus anda mengenai pekerjaaan dan keuangan di mana perawatan bayi anda membutuhkan biaya yang tak sedikit, banyaknya tekanan dari banyak arah, kecemasan anda mengenai kondisi istri dan anak-anak anda yang lain. Percayalah bahwa bayi anda akan memiliki masa depan yang cerah, seperti yang anda harapkan.

Jangan lupakan kesehatan diri anda sendiri. Walaupun harus memperhatikan bayi dan istri anda, ayah juga harus senantiasa menjaga kesehatan dirinya sendiri, agar anda tetap kuat dan bisa terus mendukung keluarga anda. Tentukan apa yang menjadi prioritas anda sekarang, Minta dan terimalah bantuan, sekecil apapun bantuan yang ditawarkan dari sekeliling anda, seperti merawat anak anda yang lain, menyiapkan makanan, membersihkan rumah, mencuci baju bahkan merawat hewan peliharaan anda sangat berarti dan dapat membantu anda melewati ini semua. Tidur yang cukup dan makan-makanan yang sehat adalah kunci utama menjaga kesehatan anda. Ambil waktu untuk beristirahat dan berolahraga jika memungkinkan. Berikan dukungan terhadap istri anda dan luangkan juga beberapa waktu untuk anak-anak anda yang lain. Seimbangkan kehidupan bekerja anda, dan pergilah mencari hiburan sesekali mesti waktu anda terbatas. Anda mungkin merasa perlu berbicara dengan ayah lain yang memiliki bayi dengan kondisi sama. Tidak ada yang mengerti apa yang Anda alami lebih baik daripada ayah-ayah lain yang mengalami hal serupa.



Referensi :

1. Raisingchildren. Dads: premature birth and premature babies. 2019. Diunduh dari: https://raisingchildren.net.au/newborns/premature-babies/premature-birth/dads-premature-birth

2.
Tommy’s. Managing relationships after premature birth. 2020. Diunduh dari: https://www.tommys.org/pregnancy-information/premature-birth/coping-with-premature-birth/managing-relationships-after-premature-birth

Bagikan Artikel
Artikel Lainnya

biaya-yang-dibutuhkan-untuk-perawatan-intensif-di-nicu
Dibaca 10 Pengguna
Biaya yang Dibutuhkan untuk Perawatan Intensif di NICU
NICU (Neonatal Intensive Care Unit) merupakan tempat pertama yang akan dituju untuk perawatan para bayi dengan kebutuhan khusus seperti bayi prematur sejak dilahirkan. Tujuan utama seorang bayi dirawat di NICU adalah untuk menjaga kelangsungan hidup bayi yang lahir dalam kondisi lemah sampai tubuhnya mampu beradaptasi sendiri biasanya dari baru lahir hingga usia 30 hari. Bayi yang dirawat dalam ruang NICU memerlukan perawatan khusus di bawah pemantauan tim medis. Dokter dan perawat yang bertugas juga telah terlatih dalam mengurus bayi lahir prematur atau dengan kebutuhan khusus. Tujuannya adalah agar bayi bisa tetap sehat dan dapat pulang kembali ke rumah mereka. Banyak hal yang dapat menentukan berapa lama bayi akan dirawat di ruang NICU. Beberapa pertimbangan ketika bayi sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah, yaitu: Mampu makan tanpa bantuan selang, Bisa bernapas dengan baik tanpa adanya perubahan di organ dalamnya, Mampu mengatur suhu tubuhnya di luar inkubator NICU. Bayi yang harus dirawat ke dalam ruang NICU, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bahkan ada biaya yang mencapai Rp10-15 juta/hari karena kebutuhan dan kondisi khusus bayi itu sendiri. Biaya rata-rata perawatan NICU di Indonesia sekitar Rp 500 ribu hingga 2 juta per hari, tergantung jenis kamar, kelengkapan alat-alat, dan jenis perawatan yang dibutuhkan. Dengan jumlah tersebut, masyarakat ekonomi lemah tentu tidak mampu menjangkaunya. Apabila bayi Anda harus mendapatkan perawatan di ruang NICU, pastikan Anda telah mendapatkan informasi yang lengkap mengenai fasilitas, biaya, serta aturan yang diterapkan rumah sakit. Berbagai informasi tersebut dapat Anda dapatkan dari dokter maupun dari petugas di rumah sakit.Sumber :1. Cheah I G S. Economic assessment of neonatal intensive care. Transl Pediatr. 2019. Volume 8(3); page 246-256.2. Narang A, Kiran P S S, Kumar P. Cost of neonatal intensive care in a tertiary care center. Indian Pediatr. 2005. Vol 42(10); 989-997.3. Shanmugasundaram R, Pdamapriya E, Shyamala J. Cost of neonatal intensive care. Indian J Peditr. 1998. Issue 65; 249-255.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
post-partum-depression-baby-blues
Dibaca 11 Pengguna
Post Partum Depression Baby Blues
Melihat kurangnya waktu tidur, tanggung jawab dan kewajiban baru, serti kurangnya waktu untuk diri sendiri, tidak heran jika banyak ibu baru merasa emosinya naik turun. Faktanya, depresi ringan dan mood swing adalah hal yang sangat sering dialami oleh ibu baru dan hal ini sering disebut dengan baby blues. Mayoritas wanita mengalami setidaknya beberapa gejala depresi pasca-melahirkan dan baby blues segera setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang tiba-tiba setelah melahirkan, ditambah dengan stres, kurang tidur, dan kelelahan merawat bayi. Jika gejala hanya muncul beberapa minggu setelah melahirkan ini hanyalah baby blues dan biasanya memang normal dialami ibu baru, namun jika gejala bertahan hingga berbulan-bulan dan malah semakin parah, anda mungkin mengalami hal yang disebut post partum depression. Pada awalnya gelaja post partum depression memiliki gejala yang sama dengan baby blues seperti mood swing, sering merasa sedih bahkan menangis tiba-tiba, sulit tidur, sering merasa lelah, kehilangan nafsu makan atau justru makan lebih banyak dari biasanya, serta mudah tersinggung dan marah. Perbedaannya gejala post partum depression biasanya lebih parah (seperti rasa putus asa, merasa tidak menjadi ibu yang baik, bahkan sampai tidak mau mengurus anak). Gejala lainnya yang mungkin muncul antara lain: Menjadi lebih menarik diri anda dari pasangan, atau merasa tidak memiliki ikatan (bonding) yang cukup dengan bayi Memiliki kecemasan yang berlebihan mengenai bayi anda, padahal tidak terjadi apa-apa dengan bayi anda Selalu merasa bersalah atau tidak berharga yang selalu membebani pikiran anda, bahkan anda terkadang sampai memiliki keinginan untuk bunuh diri Jika anda sudah merasakan gejala ini bahkan hingga lebih dari 2 minggu setelah melahirkan, segera konsultasikan dengan dokter, apalagi jika perasaan tersebut sampai mengganggu dan membuat anda kesulitan merawat bayi dan menjalani aktivias sehari-hari anda. Beberapa mungkin butuh pengobatan khusus seperti psikoterapi dan obat-obatan, namun pasti berbeda-beda bagi tiap penderita. Dan perlu diingat, dukungan keluarga sangatlah penting untuk keberhasilan terapi. Untuk ibu dengan bayi yang lahir prematur, pasti memiliki tekanan emosional yang lebih tinggi, ditambah lagi kondisi sang bayi yang mungkin sangat kurang baik, dan ini pasti menjadi hari-hari buruk untuk anda lewati setiap hari mengingat bahwa bayi anda masih perlu penanganan intensif di rumah sakit. Berikut beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mengurangi rasa stress, menjadi lebih tenang, serta nyaman untuk anda dan juga bayi anda. Fokus untuk apa yang dapat anda lakukan hari ini, lakukan segala pekerjaan yang anda rencanakan hari ini dengan penuh semangat. Usahakan untuk selalu tersenyum, anda bisa menyalurkan perasaan positif k esekitar anda, dan tentunya ke bayi anda. Jangan terburu-buru, lakukan segalanya dengan tenang dan perlahan-lahan. Selalu bicara dan berpikiran positif “Saya disini untuk anak saya, kita pasti bisa melewati semua yang akan terjadi selanjutnya” Luangkan waktu sebentar untuk menarik nafas, relaksasikan otot-otot anda, dan segarkan pikiran anda.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
bagaimana-perkembangan-bayi-anda?
Dibaca 0 Pengguna
Bagaimana Perkembangan Bayi Anda?
Kenali perkembangan bayi anda dan catat kapan ia bisa melakukannya. Jika ditemukan satu atau lebih tanda bahaya dibawah ini, segera bawa bayi ke fasilitas kesehatan ya! Usia Koreksi 2 Bulan Senyum Responsif (bila diajak senyum). Dapat bersuara/ cooing (ah, uh). Dapat membuka dan mengepal tangan. Dapat mengangkat kepala dan dada saat tengkurap. Segera konsultasikan ke dokter/ tenaga kesehatan bila bayi: Tidak berespons terhadap suara keras. Tidak dapat menatap wajah. Tidak dapat mengangkat kepala saat tengkurap. Usia Koreksi 4 Bulan Tertawa spontan dan keras. Menoleh ke arah suara. Berguling (tengkurap ke telentang). Telapak tangan tidak mengepal. Bersuara/ cooing panjang (aah, uuh). Menopang dada dengan siku dan pergelangan tangan saat tengkurap. Bermain dengan jari-jari di tengah tubuh. Menggenggam benda. Segera konsultasikan ke dokter/ tenaga kesehatan bila bayi: Tidak pernah memperhatikan sesuatu/ benda yang bergerak. Tidak pernah mengeluarkan suara atau bunyi (cooing). Tidak dapat menggerakkan tangan ke tengah tubuh. Usia Koreksi 6 Bulan Tersenyum ketika melihat wajah di cermin. Menoleh ketika namanya dipanggil. Mulai mengucapkan bunyi konsonan (bergumam dengan “m”,”b”). Duduk sebentar tanpa ditopang. Meraih dan mulai memindahkan barang dari satu tangan ke tangan yang lain. Mengeluarkan vokal bersama saat mengoceh (“ah”,”eh”,”oh”) dan suka bergiliran membuat suara dengan pengasuhnya. Berguling dari tengkurap ke telentang, dan sebaliknya. Meraup objek dengan 4 jari. Mencoba memasukkan makanan/ sesuatu ke mulut. Segera konsultasikan ke dokter/ tenaga kesehatan bila bayi: Tidak pernah tersenyum/ tertawa. Wajah tanpa ekspresi dan tidak tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain. Tidak menoleh ke arah suara. Tidak pernah mengeluarkan suara vokal (“ah”,”eh”,”oh”). Tidak dapat mengangkat kepala dan menopang dada saat tengkurap. Tidak pernah berupaya untuk meraih benda yang berada dalam jangkauannya. Tangan (sering) mengepal. Tampak sangat kaku atau sangat lemas. Sumber : Kementerian Kesehatan RI. Kiat Meningkatkan Produksi ASI. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:26-28.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
Konsultasi Bersama Pradini