
Orang tua dari bayi prematur mengalami banyak tekanan di bulan-bulan awal kehidupan bayi mereka. Sedikit bantuan dan dukungan emosional dari teman dan keluarga dapat membantu orang tua mengatasi dengan lebih baik. Sebagai kakek dan nenek, ada baiknya bagi anda untuk bertanya kepada orang tua bagaimana tepatnya Anda dapat membantu. Kakek dan nenek, terutama nenek, adalah orang penting di keluarga dalam merawat dan membesarkan buah hati. Selain memberikan bantuan untuk merawat dan mengurus buah hati, seperti menjaganya dan membantu menidurkan, kakek dan nenek tanpa diragukan lagi akan memberikan kasih sayang yang besar yang tidak bisa buah hati dapatkan dari orang lain.
Kakek dan nenek biasanya akan sangat senang apabila dilibatkan dalam pengasuhan anak. Sayangnya, keterlibatan itu bisa mengakibatkan konflik, ketidaksetujuan karena nilai yang dianut oleh mereka berbeda dengan orang tua dan hal lainnya. Zaman berubah, kebiasaan ibu juga berubah, pemahaman ibu sekarang juga berubah mengenai cara merawat anak. Ada hal-hal yang diyakini kakek dan nenek bisa saja saat ini sudah tidak dipakai lagi atau tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk itu, kakek dan nenek perlu mengetahui beberapa hal sehingga perawatan dan pengasuhan bayi menjadi lebih baik dan optimal. Serta perlu dipahami bahwa pasti kakek dan nenek memiliki niat dan maksud yang baik untuk memberikan segala yang terbaik untuk bayi anda. Oleh karena itu, jika terjadi perbedaan pendapat bicarakanlah dengan baik tanpa perlu membesarkan masalah.
Berikut beberapa hal yang perlu dipahami oleh kakek dan nenek dalam membantu merawat cucunya:
1. Dukung agenda yang digunakan orang tua untuk pola membesarkan anak. Berikan dukungan penuh atas apapun yang mereka butuhkan saat ini.
2. Anda harus sadar bahwa pemahaman zaman dulu berbeda dengan sekarang, ada beberapa hal yang tidak bisa lagi dipakai sekarang. Ilmu pengetahuan selalu berkembang, banyak hal-hal yang dulunya dianggap benar belum tentu sekarang masih diterapkan. Misalnya, posisi tidur aman bayi. Sebagian besar kakek dan nenek mungkin menganggap bayi tidur tengkurap itu boleh-boleh saja. Bagi ibu zaman sekarang, itu sudah tidak berlaku lagi. Umumnya dokter dan ahli merekomendasikan bayi untuk tidur terlentang, apalagi di usia-usia awal bayi karena tidur tengkurap (posisi perut) dianggap berbahaya. Beresiko untuk bayi mengalami kematian mendadak akibat tidak bisa bernapas.
3. Jangan mengajukan saran kecuali memang diminta. Jangan menambah beban pikiran masalah pada orang tua dengan hal-hal yang tidak perlu dulu untuk sekarang ini. Hal ini akan lebih sedikit membantu mereka dalam menghadapi masalah dalam merawat bayinya.
4. Lebih bersabar dan tenang menghadapi respon orang tua dalam menghadapi masalah kondisi bayinya. Jangan tambah menakuti dengan pendapat-pendapat yang memicu stres. Justru mengatakan hal-hal positif mengenai bayi mereka akan lebih membantu.
5. Dengarkan jika mereka ingin mencurahkan isi hati dan pikiran mereka dalam menjalani proses saat ini. Orang tua pasti memiliki perasaan yang campur aduk mengenai kondisi bayi prematur mereka. Hal ini mungkin akan terjadi dalam beberapa minggu, bulan bahkan bertahun-tahun.
6. Jangan berharap dapat langsung memeluk bayi segera setelah dia pulang. Bayi prematur sangat sensitif terhadap sentuhan, suara, infeksi, dan hal-hal lain di lingkungannya, sehingga pelukan atau sentuhan seringkali dibatasi atau bahkan tidak diperbolehkan. Orang tua juga pasti akan sangat protektif bagi bayi prematur mereka.
7. Beri kesempatan ibu menyaksikan sendiri pertama kali proses perkembangan (milestone) bayinya.
Referensi :
1. Verywellfamily. The ultimate guide for new preemie grandparents. 2020. Diunduh dari: https://www.verywellfamily.com/the-ultimate-guide-for-new-preemie-grandparents-2748441|
2. Tommy’s. Managing relationships after premature birth. 2020. Diunduh dari: https://www.tommys.org/pregnancy-information/premature-birth/coping-with-premature-birth/managing-relationships-after-premature-birth
3. Polomeno V. Perinatal education and grandparenting: creating an interdependent family environment. part 1: documenting the need. J Perinatal Educ. 1999. Issue 8(2): page 28-38.



