
Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi terpenting yang dibutuhkan bayi prematur untuk dapat mengejar pertumbuhannya. ASI tidak hanya berperan sebagai sumber nutrisi namun juga sumber kekebalan tubuh (imunitas), khususnya bayi prematur yang sangat rentan mengalami infeksi. Kelahiran bayi prematur umumnya tidak dapat diprediksi, oleh karena itu, persiapan menyusui hendaknya dimulai sejak kehamilan oleh semua calon ibu. Jika ibu hamil telah mempersiapkan menyusui sejak awal kehamilan, maka apabila bayinya lahir prematur diharapkan tetap dapat menyusui sesuai kebutuhan dan kondisi bayi.
Perlu kita ketahui bahwa ASI prematur itu berbeda komposisinya dengan ASI cukup bulan, beberapa kelebihan ASI prematur dibanding ASI cukup bulan antara lain:
- ASI merupakan cairan tubuh yang dinamis, dan komposisinya senantiasa berubah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, itu sebabnya, ASI dari ibu dengan bayi prematur berubah seiring bertambahnya usia kehamilan.
- Kadar protein dan lemak ASI prematur lebih tinggi dibandingkan ASI cukup bulan. Hal ini penting untuk memenuhi tumbuh-kembang dan metabolisme bayi prematur.
- ASI bayi prematur mengandung lebih banyak zat gizi. Asam amino esensial seperti sistein dan taurine, dan enzim lipase yang meningkatkan penyerapan lemak, serta asam lemak tak jenuh rantai panjang (long chain polyunsaturated fatty acids), nukleotida, dan gangliosida. Selain itu, beberapa zat penting yang ada lebih mudah diserap dibandingkan ASI bayi cukup bulan.
- ASI dapat dikatakan ‘obat’ bagi pertumbuhan bayi prematur, karena mengandung growth factor (faktor pertumbuhan) yang sangat penting untuk pertumbuhan jaringan tubuh bayi prematur. ASI juga memiliki antibodi, antioksidan, dan faktor protektif lainnya, yang terbukti menurunkan risiko komplikasi bayi prematur, seperti enterokolitis nekrotikans (necrotizing enterocolitis atau NEC) dan retinopathy of prematurity (ROP).
- Kadar protein, natrium dan kalsium dalam ASI prematur cenderung menurun dan menjadi serupa ASI cukup bulan dalam beberapa minggu setelah persalinan, sehingga tidak lagi cukup bagi bayi prematur. Hal ini dapat diatasi dengan fortifikasi (penambahan nutrisi) ASI prematur menggunakan human milk fortifier (HMF).
Laporan dari penelitian Lucas dkk, yang meneliti dampak positif ASI prematur pada masa depan bayi tersebut di usia sekolah dini, menunjukkan adanya perbaikan perkembangan neurologis di usia 7-8 tahun dari bayi prematur yang mendapatkan ASI. Penelitian serupa di Australia, memberikan hasil bahwa terdapat penurunan prevalens IQ yang rendah pada bayi prematur yang mendapatkan ASI.
Begitu pentingnya kandungan ASI prematur ini, maka pemberiannya harus benar-benar dipersiapkan. Berikut beberapa hal yang perlu disiapkan dan diketahui oleh para ibu hamil terkait persiapan menyusui, antara lain::
- Miliki motivasi yang kuat dan pikiran positif bahwa ibu dapat memproduksi ASI dan menyusui bayinya dengan lancar.
- Mulai terapkan pola hidup sehat. Konsumsi makanan bergizi seimbang (karbohidrat, protein, lemak baik, vitamin, dan mineral), bergaya hidup aktif, istirahat cukup, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok, dan menghindari asap rokok.
- Cari informasi yang akurat sebanyak-banyaknya perihal manfaat dan teknik pemberian ASI sejak awal kehamilan agar siap untuk memberikan ASI kapan pun, bahkan jika bayi dilahirkan sebelum waktunya.
- Ibu juga bisa mengikuti kelas antenatal saat hamil, bila perlu libatkan suami.
- Diskusikan bersama dokter kandungan terkait ada tidaknya risiko kemungkinan lahir prematur sehingga antisipasi pencegahan dan persiapan persalinan dan menyusui sudah dapat dilakukan lebih dini.
- Cari informasi perawatan payudara: mulai kapan dan apa yang dikerjakan
Pada saat mulai menyusui pastikan perhatian ibu tercurah sepenuhnya kepada bayi. Segeralah susui bayi anda, bila kondisi bayi stabil. Bila tidak stabil, segera perah ASI, jangan buang ASI anda karena setetes ASI dihari-hari pertama (kolostrum) sangat dibutuhkan bayi. Komunikasikan dengan dokter dan perawat perihal manajemen pemberian ASI perah (ASIP) untuk bayi. ASI donor dapat dipertimbangkan, apabila produksi ASI ibu tidak mencukupi (diskusikan dahulu dengan dokter dan perawat mengenai manajemen pemberian ASI donor). Jangan ragu untuk bekerjasama baik dengan suami, keluarga dan kerabat, seperti dalam mengurus rumah dan tugas-tugas lainnya, agar ibu dapat memberikan ASI lebih maksimal.
Referensi:
1. Kuhn, T. Use Breast Milk for Feeding Preterm Infants. Uni Med. 2017. 1:128
2. Underwood, M.A. Human Milk for the Premature Infant. Pediatr Clin North Am. 2013; 60:189-207


