Dibaca 6 Pengguna
Cara Meningkatkan Produksi ASI
Di tulis oleh
ganar.gatul@gmail.com
|
05 September 2021
cara-meningkatkan-produksi-asi

Memberikan air susu ibu (ASI) kepada sang buah hati merupakan momen yang berharga dan harus dilakukan oleh ibu. Makanan utama yang paling direkomendasikan untuk bayi baru lahir adalah ASI, baik lahir prematur maupun cukup bulan. Bayi yang baru lahir belum memerlukan tambahan cairan atau makanan lain, kecuali ada indikasi medis.

Sayangnya, ASI terkadang tidak langsung diproduksi dalam jumlah yang cukup di awal-awal kelahiran si buah hati. Hal ini bisa disebabkan karena faktor eksternal ibu seperti sakit berat pada ibu hamil ataupun stres. Oleh karena itu, kita harus mengetahui cara untuk memperbanyak ASI demi mencukupi kebutuhan bayi. Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh ibu, yaitu:

  • Perah ASI secara rutin sebanyak 8-12 kali setiap hari (setiap 2-3 jam sekali), termasuk pada malam hari sebelum tidur.
  • Selalu pastikan pengosongan payudara. Caranya, lanjutkan memerah selama 2 menit sejak tetes ASI terakhir, sehingga menstimulasi produksi ASI selanjutnya.
  • Pemijatan payudara sebelum dan sesudah pemerahan, untuk meningkatkan jumlah dan kandungan lemak ASI.
  • Kontak kulit-ke-kulit (skin-to-skin contact) antara ibu dan bayi melalui kangaroo mother care (KMC). Sebagai catatan, cara ini dapat dilakukan apabila kondisi bayi prematur stabil.
  • Penuhi asupan nutrisi ibu, termasuk kebutuhan cairan, karbohidrat, lemak baik, protein, vitamin, dan mineral.
  • Minta bantuan konselor laktasi, bidan, perawat atau dokter, apabila volume ASI perah (ASIP) terus menerus sedikit.
  • Ciptakan suasana yang tenang dan nyaman ketika menyusui ataupun memerah ASI.
  • Selalu memerhatikan posisi dan perlekatan yang benar saat menyusui demi kenyamanan ibu dan bayi. Hal ini penting untuk menurunkan risiko lecet pada puting.

Posisi dan pelekatan menyusui yang benar

Posisi:

  • Kepala dan badan bayi membentuk garis lurus.
  • Wajah bayi menghadap payudara, hidung berhadapan dengan puting susu ibu.
  • Badan bayi dekat ke tubuh ibu.
  • Ibu menggendong / mendekap badan bayi secara utuh.

Pelekatan:

  • Bayi dekat dengan payudara ibu dengan mulut terbuka lebar.
  • Dagu bayi menyentuh payudara ibu.
  • Bagian aerola atas lebih banyak terlihat dibanding bagian di bawah mulut bayi.
  • Bibir bawah bayi memutar keluar (dower).

Lalu bagaimana dengan daun katuk? Pasti ibu sering mendengar mengenai daun katuk untuk meningkatkan produksi ASI. Tak ada yang salah dengan daun katuk. Namun, keberhasilan ibu untuk memproduksi ASI berkualitas tidak hanya dari daun katuk. Penelitian yang dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, menunjukkan bahwa kadar protein ASI para ibu yang melahirkan bayi prematur sangat rendah. Hal ini tentu saja bukan yang diharapkan karena protein yang adekuat sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan bayi prematur.

Di sinilah diperlukan komitmen yang nyata dari ibu untuk menyusui bayinya yang sejatinya telah dipersiapkan sejak masa kehamilan, bahkan bila mungkin pada masa sebelumnya. Semangat untuk menyusui bayi hendaknya diikuti gaya hidup sehat, termasuk sudah mempersiapkan diri mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat (nasi, umbi-umbian, jagung, roti, mie), protein (ikan, daging, telur, tempe, tahu), lemak baik (lemak ikan, minyak zaitun, kacang-kacangan), vitamin, dan mineral dari buah dan sayuran.

Sumber :

1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Cairan Hidup ASI, Bagaimana Mengoptimalkan Produksinya?. 2013. Diunduh dari: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/cairan-hidup-asi-bagaimana-mengoptimalkan-produksinya

2.
Kementerian Kesehatan RI. Kiat Meningkatkan Produksi ASI. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:16-17.

Bagikan Artikel
Artikel Lainnya

peran-saudara-kandung-di-rumah-dalam-perawatan-bayi-prematur
Dibaca 9 Pengguna
Peran Saudara Kandung di Rumah Dalam Perawatan Bayi Prematur
Pulang dengan adik baru tentunya akan terjadi banyak perubahan di rumah. Kakak juga pasti sudah menantikan lahirnya sang adik baru selama berbulan-bulan dan akan banyak macam reaksi dari mereka akan perubahan ini. Mereka mungkin akan menanyakan bagaimana kondisi adiknya, apa saja yang akan dibutuhkan adiknya, bahkan banyak perubahan dalam perilaku mereka, seperti bertingkah agak frustasi akan perubahan ini, beberapa akan menunjukkan rasa cemburu terhadap adiknya, dan mereka akan sedikit mencari perhatian anda dengan selalu meminta tolong akan hal-hal yang sebenarnya sudah mereka kuasai sebelumnya. Respon terhadap stres anak akan hal ini berbeda-beda pada tiap anak dan tergantung pada banyak hal. Hal-hal umum yang dapat menyebabkan stres bagi si kakak baru dan beberapa reaksi yang biasanya akan muncul: Stresor: Takut berpisah dari orang tua Perasaan tidak diinginkan di rumah Reaksi umum Menguji otoritas orang tua Mengalami beberapa kemunduran keterampilan Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi bagaimana sang kakak akan berperilaku ketika berada disekitar adiknya yang baru lahir: Usia mereka saat adik baru lahir Jenis kelamin mereka dan adik bayi Seberapa lama sang adik tinggal di rumah sakit sebelumnya Respon mereka terhadap proses kelahiran Mengunjungi NICU Bagaimana proses mereka bertemu adik bayi untuk pertama kali Perubahan rutinitas rumah Sebagai orang tua tentu sudah tugas anda untuk mengatasi respon mereka, bagaimanapun itu. Berikut beberapa tips yang dapat anda lakukan agar si kakak merasa bahwa ia juga ‘spesial’ Libatkan mereka dalam proses persiapan untuk membawa adik bayi pulang, ke rumah pertama kali, jika memungkinkan. Miliki rutinitas harian setelah adik bayi pulang Tetapkan tugas khusus bagi mereka untuk ikut merawat adik bayi, jika memungkinkan. Biarkan mereka turut memilih mainan, buku dan pakaian untuk bayi. Anjurkan mereka untuk sering menghabiskan waktu bersama adik bayi Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas hanya berdua dengan mereka Berhati-hatilah saat membuat janji kepada kakak, jangan membuat janji jika anda tidak yakin bisa menepatinya. Karena tidak dapat dipungkiri terkadang kebutuhan medis adik bayi merupakan prioritas saat ini. Referensi :1. Tommy’s. Managing relationships after premature birth. 2020. Diunduh dari: https://www.tommys.org/pregnancy-information/premature-birth/coping-with-premature-birth/managing-relationships-after-premature-birth2. Beavis A G. What about brothers and sisters? helping siblings cope with a new baby brother or sister in the NICU. Infant. 2007. Volume 3, Issue 6; page 239-242.3. Hand to Hold. Navigating the NICU as a family: connecting siblings with NICU babies. 2017. Diunduh dari: https://handtohold.org/nicu-sibling-support/
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
biaya-yang-dibutuhkan-untuk-perawatan-intensif-di-nicu
Dibaca 10 Pengguna
Biaya yang Dibutuhkan untuk Perawatan Intensif di NICU
NICU (Neonatal Intensive Care Unit) merupakan tempat pertama yang akan dituju untuk perawatan para bayi dengan kebutuhan khusus seperti bayi prematur sejak dilahirkan. Tujuan utama seorang bayi dirawat di NICU adalah untuk menjaga kelangsungan hidup bayi yang lahir dalam kondisi lemah sampai tubuhnya mampu beradaptasi sendiri biasanya dari baru lahir hingga usia 30 hari. Bayi yang dirawat dalam ruang NICU memerlukan perawatan khusus di bawah pemantauan tim medis. Dokter dan perawat yang bertugas juga telah terlatih dalam mengurus bayi lahir prematur atau dengan kebutuhan khusus. Tujuannya adalah agar bayi bisa tetap sehat dan dapat pulang kembali ke rumah mereka. Banyak hal yang dapat menentukan berapa lama bayi akan dirawat di ruang NICU. Beberapa pertimbangan ketika bayi sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah, yaitu: Mampu makan tanpa bantuan selang, Bisa bernapas dengan baik tanpa adanya perubahan di organ dalamnya, Mampu mengatur suhu tubuhnya di luar inkubator NICU. Bayi yang harus dirawat ke dalam ruang NICU, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bahkan ada biaya yang mencapai Rp10-15 juta/hari karena kebutuhan dan kondisi khusus bayi itu sendiri. Biaya rata-rata perawatan NICU di Indonesia sekitar Rp 500 ribu hingga 2 juta per hari, tergantung jenis kamar, kelengkapan alat-alat, dan jenis perawatan yang dibutuhkan. Dengan jumlah tersebut, masyarakat ekonomi lemah tentu tidak mampu menjangkaunya. Apabila bayi Anda harus mendapatkan perawatan di ruang NICU, pastikan Anda telah mendapatkan informasi yang lengkap mengenai fasilitas, biaya, serta aturan yang diterapkan rumah sakit. Berbagai informasi tersebut dapat Anda dapatkan dari dokter maupun dari petugas di rumah sakit.Sumber :1. Cheah I G S. Economic assessment of neonatal intensive care. Transl Pediatr. 2019. Volume 8(3); page 246-256.2. Narang A, Kiran P S S, Kumar P. Cost of neonatal intensive care in a tertiary care center. Indian Pediatr. 2005. Vol 42(10); 989-997.3. Shanmugasundaram R, Pdamapriya E, Shyamala J. Cost of neonatal intensive care. Indian J Peditr. 1998. Issue 65; 249-255.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
post-partum-depression-baby-blues
Dibaca 11 Pengguna
Post Partum Depression Baby Blues
Melihat kurangnya waktu tidur, tanggung jawab dan kewajiban baru, serti kurangnya waktu untuk diri sendiri, tidak heran jika banyak ibu baru merasa emosinya naik turun. Faktanya, depresi ringan dan mood swing adalah hal yang sangat sering dialami oleh ibu baru dan hal ini sering disebut dengan baby blues. Mayoritas wanita mengalami setidaknya beberapa gejala depresi pasca-melahirkan dan baby blues segera setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang tiba-tiba setelah melahirkan, ditambah dengan stres, kurang tidur, dan kelelahan merawat bayi. Jika gejala hanya muncul beberapa minggu setelah melahirkan ini hanyalah baby blues dan biasanya memang normal dialami ibu baru, namun jika gejala bertahan hingga berbulan-bulan dan malah semakin parah, anda mungkin mengalami hal yang disebut post partum depression. Pada awalnya gelaja post partum depression memiliki gejala yang sama dengan baby blues seperti mood swing, sering merasa sedih bahkan menangis tiba-tiba, sulit tidur, sering merasa lelah, kehilangan nafsu makan atau justru makan lebih banyak dari biasanya, serta mudah tersinggung dan marah. Perbedaannya gejala post partum depression biasanya lebih parah (seperti rasa putus asa, merasa tidak menjadi ibu yang baik, bahkan sampai tidak mau mengurus anak). Gejala lainnya yang mungkin muncul antara lain: Menjadi lebih menarik diri anda dari pasangan, atau merasa tidak memiliki ikatan (bonding) yang cukup dengan bayi Memiliki kecemasan yang berlebihan mengenai bayi anda, padahal tidak terjadi apa-apa dengan bayi anda Selalu merasa bersalah atau tidak berharga yang selalu membebani pikiran anda, bahkan anda terkadang sampai memiliki keinginan untuk bunuh diri Jika anda sudah merasakan gejala ini bahkan hingga lebih dari 2 minggu setelah melahirkan, segera konsultasikan dengan dokter, apalagi jika perasaan tersebut sampai mengganggu dan membuat anda kesulitan merawat bayi dan menjalani aktivias sehari-hari anda. Beberapa mungkin butuh pengobatan khusus seperti psikoterapi dan obat-obatan, namun pasti berbeda-beda bagi tiap penderita. Dan perlu diingat, dukungan keluarga sangatlah penting untuk keberhasilan terapi. Untuk ibu dengan bayi yang lahir prematur, pasti memiliki tekanan emosional yang lebih tinggi, ditambah lagi kondisi sang bayi yang mungkin sangat kurang baik, dan ini pasti menjadi hari-hari buruk untuk anda lewati setiap hari mengingat bahwa bayi anda masih perlu penanganan intensif di rumah sakit. Berikut beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mengurangi rasa stress, menjadi lebih tenang, serta nyaman untuk anda dan juga bayi anda. Fokus untuk apa yang dapat anda lakukan hari ini, lakukan segala pekerjaan yang anda rencanakan hari ini dengan penuh semangat. Usahakan untuk selalu tersenyum, anda bisa menyalurkan perasaan positif k esekitar anda, dan tentunya ke bayi anda. Jangan terburu-buru, lakukan segalanya dengan tenang dan perlahan-lahan. Selalu bicara dan berpikiran positif “Saya disini untuk anak saya, kita pasti bisa melewati semua yang akan terjadi selanjutnya” Luangkan waktu sebentar untuk menarik nafas, relaksasikan otot-otot anda, dan segarkan pikiran anda.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
Konsultasi Bersama Pradini