
Istilah bayi prematur tidak sama dengan bayi berat lahir rendah (BBLR). Bayi prematur adalah bayi yang lahir lebih awal dari yang diperkirakan, yakni sebelum usia kehamilan 37 minggu, sedangkan bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram disebut Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). BBLR dibagi menjadi beberapa kategori, bayi dengan berat kurang dari 1.500 gram disebut Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), dan kurang dari 1.000 gram disebut Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR). Berdasarkan definisi tersebut, dapat diketahui bahwa tidak semua bayi berat lahir rendah termasuk bayi prematur.
Terdapat sebanyak 675.700 bayi lahir prematur di Indonesia dari sekitar 4,5 juta kelahiran bayi per tahunnya. Bahkan dari 10 negara, Indonesia menduduki posisi kelima dengan kasus kelahiran prematur tertinggi. Sementara tingkat kelangsungan hidup bayi prematur yang lahir pada usia kehamilan 24 minggu memiliki peluang bertahan 60%. Ibu yang punya riwayat melahirkan prematur memiliki risiko berulang terjadinya persalinan prematur sebesar 30-40%.
Sesuai dengan namanya, prematur, maka fungsi tubuh bayi prematur masih belum sempurna, sehingga perlu penanganan khusus oleh dokter di rumah sakit. Bayi prematur akan ditempatkan di ruang perawatan khusus bayi sakit (special care nurse) ataupun ruang intensif neonatus (Neonatal Intensive Care Unit / NICU) untuk jangka waktu tertentu. Usia kehamilan bayi prematur menentukan waktu tinggal di rumah sakit dengan kisaran usia 23 minggu selama 163 hari, hingga usia 33 minggu selama 11 hari. Semakin muda usia kelahiran, rendah berat lahir, dan kompleksnya masalah bayi prematur, akan semakin lama waktu rawatnya di rumah sakit.
Terdapat beberapa fakta penting mengenai bayi prematur yang harus diketahui oleh orang tua, yakni diantaranya:
1. Secara fisik, bayi prematur terlihat berbeda dengan bayi yang lahir normal. Bayi prematur memiliki ukuran tubuh dan kepala yang tidak proporsional dimana tubuh yang lebih kecil dengan ukuran kepala yang agak besar.
2. Menginjak usia kehamilan 20 hingga 24 minggu, risiko lahir prematur pada bayi laki-laki meningkat 27%, dan tentunya semakin muda usia kelahiran akan meningkatkan komplikasi dan risiko kematian.
3. Proses tumbuh kembang bayi prematur juga lebih lambat, bahkan sesama bayi yang lahir prematur juga akan berbeda-beda perkembangannya. Kita harus memahami dan menggunakan konsep usia koreksi untuk pemantauan perkembangan bayi-bayi prematur.
4. Otak bayi prematur memiliki beberapa bagian yang rapuh dan pengaturan aliran darahnya belum sempurna sehingga mudah mengalami cedera berupa perdarahan.
5. Ada kalanya otot jantung bayi prematur belum sempurna. Selain itu ada juga struktur pembuluh darahnya yang belum berkembang sempurna. .
6. Paru-paru bayi prematur masih sulit untuk mengembang, sehingga menyebabkan bayi prematur bernapas secara cepat sehingga mayoritas dari bayi prematur mendapatkan bantuan napas diawal-awal kehidupannya.
7. Bayi prematur lebih rentan terjangkit penyakit kuning dan anemia.
8. Oleh karena prematur dan kurangnya mendapatkan antibodi yang cukup dari ibu selama masa kehamilan, maka bayi prematur juga rentan mengalami infeksi berulang.
9. Pengaturan suhu tubuh bayi prematur masih belum sempurna sehingga mudah terjadi hipotermia (suhu tubuh yang rendah).
10. Bayi prematur memiliki refleks untuk mengisap dan menelan yang belum baik, sehingga menyulitkan mereka untuk minum melalui mulut.
Demikian beberapa hal fakta terkait bayi prematur. Cobalah berkonsultasi dan berdiskusi dengan dokter anak mengenai keadaan bayi prematur anda. Penyakit yang sedang atau telah dialami, pertumbuhan dan perkembangannya, serta rencana ke depan untuk bayi prematur anda.
Referensi:
1. American Academy of Pediatrics. Caring for Your Baby and Young Child: Birth to Age 5, 6th Edition. 2015.


