
Semua pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur tidak berdasarkan usia kronologis, melainkan merujuk pada usia koreksi hingga usia 2 tahun. Setelah itu tidak ada lagi istilah usia koreksi dan kronologis. Begitu juga waktu mulai diberikannya makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi prematur masih mengikuti usia koreksi sehingga tergantung pada usia kehamilan saat bayi dilahirkan.
Pemberian ASI eksklusif untuk bayi prematur tetap dalam waktu 6 bulan pertama setelah usia koreksi (tepat waktu). Bila di masa ASI eksklusif pertumbuhan bayi prematur tidak optimal, maka pemberian MPASI dapat dimulai secepat-cepatnya pada usia koreksi 4 bulan, dan telah ada tanda-tanda bayi siap menerima MPASI, seperti mampu mengontrol tubuh saat duduk lebih dari 3 - 5 detik dan kepala tegak stabil pada saat duduk.
Pemberian MPASI diawali dengan jumlah yang sedikit, kemudian secara bertahap dinaikkan sesuai usia bayi. Selain itu, berikan variasi makanan yang adekuat yaitu dengan cukup energi, protein, dan mikronutrien untuk memastikan bahwa seluruh kebutuhan anak terpenuhi. Gunakan MP-ASI yang kaya akan vitamin dan mineral. Nutrien yang paling mungkin tidak terpenuhi kebutuhannya setelah usia 6 bulan adalah zat besi (Fe). Sumber zat besi ‘heme’ diantaranya adalah hati sapi/ayam, tuna, udang, tiram, kuning telur, daging sapi, dan ikan cod. Sementara itu, sumber besi ‘non-heme’ adalah sayuran hijau, kacang-kacangan, serta biji-bijian.
Disamping itu, makanan padat pertama yang paling baik diberikan adalah bahan yang terbuat dari beras, karena beras merupakan bahan makanan yang paling hipoalergenik. Namun, gandum dan campuran serealia lainnya sebaiknya ditunda hingga usia 8 bulan untuk menghindari timbulnya reaksi alergi dan masalah pencernaan. Energi tambahan yang diperlukan dari MPASI adalah sebanyak 200 kilo kalori per hari.
Tanda-tanda kesiapan fisik bayi menerima MPASI:
- Refleks menjulurkan lidah telah berkurang atau menghilang.
- Dapat memindahkan makanan dari bagian depan ke belakang mulut.
- Dapat menahan kepala tetap tegak.
- Dapat duduk dengan atau tanpa sedikit bantuan, dan menjaga keseimbangan tubuh.
Tanda-tanda kesiapan psikologis bayi menerima MPASI:
- Memperlihatkan perilaku makan, seperti meniru orang makan di sekitarnya.
- Lebih mandiri dan eksploratif.
- Menunjukkan keinginan makan dengan membuka mulut, rasa lapar dengan memajukan tubuh ke depan, tidak berminat atau kenyang dengan menarik tubuh ke belakang.
Jika MPASI diberikan terlalu dini, yaitu kurang dari 4 bulan, akan terjadi risiko diare, dehidrasi, produksi ASI menurun, dan kemungkinan sensitisasi alergi. Namun, jika terlambat yaitu lebih dari 7 bulan, akan timbul potensi terjadinya gagal tumbuh, defisiensi zat besi, dan gangguan tumbuh kembang. Perlu diingat, bahwa MPASI diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar atau kenyang dari anak (diberikan secara responsif) serta dibuat dengan proses yang aman dan higienis.
Referensi:
1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI). UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2018; 1-18.
2. Nasar SS. Makanan pendamping ASI (MP-ASI): Pedoman dan prinsip pemberiannya. Buku Acara Simposium dan Workshop Ilmu Nutrisi Anak, The 6th Current Issues in Pediatric Nutrition and Metabolic Problems. 2015; 23-33.


