
Probiotik mengandung bakteri hidup dan dapat menimbulkan risiko pada neonatus. Namun disisi lain probiotik merupakan salah satu terapi yang efektif untuk pencegahan necrotizing enterocolitis (NEC) pada bayi baru lahir. Saat lahir, saluran cerna bayi dalam keadaan steril. Pada bayi yang mendapatkan ASI, bakteri Bifidobacterium dan Lactobacillus akan mendominasi saluran cerna mereka.
Pemberian makan secara enteral (melalui oral) setelah lahir seringkali tertunda pada bayi prematur karena fungsi usus yang masih belum matang. Bayi prematur juga mempunyai kesulitan dalam mempertahankan flora normal usus (bakteri baik dalam usus), yang lebih lanjut dapat menghambat proses pematangan dari usus. Perpindahan bakteri dari saluran cerna juga merupakan hal yang penting yang mempengaruhi timbulnya sepsis jangka panjang dan NEC pada bayi dengan berat lahir sangat rendah (BBLSR).
Pemberian probiotik secara oral dapat digunakan sebagai cara yang efektif untuk mengubah pola kolonisasi dari bakteri usus. Probiotik dalam hal ini merupakan spesies bakteri yang hidup, non-patogen (bakteri baik), yang ada pada saluran cerna dari bayi yang sehat dan cukup bulan. Pemberian suplementasi probiotik pada bayi prematur dapat memiliki manfaat untuk mencegah pertumbuhan yang berlebihan dari bakteri patogen (bakteri jahat). Suplementasi probiotik telah digunakan untuk meningkatkan pemberian makan secara enteral/oral dan mencegah NEC dan infeksi nosokomial (infeksi dari rumah sakit) pada bayi-bayi prematur.
Referensi :
1. Soll RF. Probiotics: are we ready for routine use? Pediatrics. 2010;125(5):1071-2. doi: 10.1542/peds.2010-0643. Epub 2010 Apr 26.


