
Kesulitan minum wajar dialami oleh bayi prematur terkait kemampuan menghisap dan menelan yang belum matang. Oleh karena itu sangatlah penting dilakukan stimulasi oral pada bayi prematur. Kondisi ini dapat menyebabkan bayi lebih lambat dipulangkan dari rumah sakit disertai peningkatan biaya perawatan dan stress fisiologis yang dialami orang tua.
Agar dapat minum secara oral, bayi sangat memerlukan refleks hisap (sucking reflex) yang matang, diikuti koordinasi isap-telan-nafas yang teratur. Beberapa intervensi oromotor (gerak mulut) dapat dilakukan guna membantu transisi bayi prematur agar mampu minum secara oral, antara lain dengan stimulasi oral dan non nutritive sucking (NNS).
Berbagai studi memperlihatkan beberapa dampak positif dari stimulasi oral bagi bayi prematur, antara lain:
- Meningkatkan efisiensi minum.
- Mempercepat transisi untuk minum per oral.
- Memperpendek masa rawat.
Stimulasi oral dapat dilakukan dengan cara:
- Membiarkan bayi menghisap jari dan/atau dot selama pemberian minum melalui sonde lambung.
- Mengusap wajah bayi menggunakan benda dengan tekstur bervariasi (lembut/halus/kasar), khususnya sebelum kita memberikan minum.
- Meletakkan jari yang telah dicelupkan ke dalam ASI pada area gusi dan lidah dengan tekanan cukup dan diulangi sebanyak 3-4 kali.
Berbagai cara tersebut dapat dikombinasikan dengan penerapan non-nutritive sucking pada usia yang sesuai.
Selanjutnya, pemberian ASI secara oral boleh dilakukan apabila bayi prematur sudah memiliki refleks hisap yang kuat disertai koordinasi menelan yang baik. Ibu diperbolehkan segera menyusui bayi prematur lanjut (late-preterm), dengan inisiasi menyusui dini (IMD), apabila bayi lahir di usia kehamilan >34 minggu, berat lahir >2.000 gram dan bayi dalam keadaan stabil (suhu tubuh antara 36,5-37,5oC, bernapas spontan tanpa alat bantu napas).
Bila bayi sehat tetapi tidak mungkin disusui secara langsung karena refleks hisap yang masih kurang baik atau ibu tidak ada di tempat, ASI perah (ASIP) dapat diberikan dengan menggunakan sendok, pipet, atau cangkir. Cara ini dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO dan Baby Friendly Hospital Initiative sebagai salah satu metode alternatif pemberian minum pada bayi prematur dan telah dipraktikkan hampir di seluruh dunia.
Bila bayi sakit tetapi mampu menghisap dengan baik serta ibu tidak ada ditempat, ASIP dapat diberikan dengan menggunakan botol dan dot, tetapi harus diperhatikan faktor higienitasnya, seperti sterilitas botol. Tidak ada cara pemberian ASI yang salah atau lebih unggul antara sendok, pipet, cangkir, ataupun botol, selama disesuaikan dengan kemampuan si bayi.
Stimulasi Oromotor
Untuk dapat mengejar tumbuh-kembangnya, perlu pemberian nutrisi yang adekuat. Bayi prematur masih belum bisa mengkoordinasikan refleks menghisap dan menelan sehingga diperlukan stimulasi oromotor yang merupakan suatu stimulasi sensorik otot bibir, rahang, lidah, langit-langit lunak, otot pernapasan tenggorokan. Hal tersebut mempengaruhi fungsi mekanisme menelan-bernapas sehingga dapat meningkatkan kekuatan otot mulut dan meningkatkan kesiapan untuk minum melalui mulut pada bayi prematur.
Jenis Stimulasi Oromotor:
- Cheek C-stretch
Lakukan pijatan lembut pada otot-otot pipi, arah pijatan membentuk huruf C dari ujung bibir atas, telinga bawah ke arah bibir awah sebanyak 4 kali.
- Lip Roll dan Lip Curl
Pijat bibir tengah bagian atas ke arah kanan ujung bibir sebanyak 4 kali kemudian pijat bibir tengah bagian atas ke arah kiri ujung bibir sebanyak 4 kali.
Tekan dengan lembut bagian tengah bibir atas dan bibir bawah bergantian .
- Pijat Gusi
Letakkan jari pada sisi kiri gusi atas, tekan perlahan menuju gusi sisi kanan.
Pindah ke gusi bawah (hingga membentuk suatu lingkaran), tekan perlahan menuju gusi kiri.
- Pijat Lidah
Pijat lidah dari kiri ke kanan sebanyak 4 kali, kemudian sentuh langit-langit dan lidah bagian tengah.
- Merangsang proses mengisap
Letakkan empeng atau jari di dalam mulut dan biarkan bayi menghisap.
Dengan melakukan stimulasi oromotor secara rutin, baik oleh perawat maupun orangtua, tentunya kemampuan minum bayi prematur akan semakin membaik.
Refrensi:
1. Greene Z, O’Donnell CPF, Walshe M. Oral stimulation for promoting oral feeding in preterm infants. Cochrane Database of Systematic Reviews 2016, Issue 9. Art. No.: CD009720. DOI: 10.1002/14651858.CD009720.pub2
2. Bertoncelli N, Cuomo G, Cattani S, Mazzi C, Pugliese M, Coccolini E dkk. Oral Feeding Competences of Healthy Preterm Infants: A Review. Hindawi Publishing Corporation International Journal of Pediatrics. 2012 (896257):1-5.


