Dibaca 6 Pengguna
Perawatan Metode Kanguru (PMK)
Di tulis oleh
ganar.gatul@gmail.com
|
05 September 2021
perawatan-metode-kanguru-(pmk)

Bayi prematur rentan akan ketidakstabilan suhu, baik mudah mengalami kedinginan maupun sebaliknya. Umumnya bayi prematur akan dirawat dalam inkubator untuk sekian waktu tertentu hingga stabil atau mencapai berat badan tertentu. Untuk perawatan bayi prematur dan bayi sakit di unit perawatan intensif neonatal (NICU, Neonatal Intensive Care Unit), sangat dianjurkan untuk dilakukan Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK) sebagai bagian dari tata laksana dalam menjaga kestabilan suhu bayi prematur. Lalu apa itu Kangaroo Mother Care?

PMK adalah teknik perawatan bayi dengan mengutamakan kontak kulit-dengan-kulit (skin-to-skin contact) antara ibu dengan bayi. Selain ibu, ayah dan anggota keluarga sehat lainnya juga dapat melakukan PMK secara bergantian. Tujuan teknik perawatan ini adalah untuk menjaga kehangatan dan ketenangan bayi prematur yang lahir kecil, seperti dalam buaian kandungan ibu. Metode ini juga membantu anggota keluarga terutama ibu lebih dekat dengan bayinya.

Hampir semua bayi di RS dapat dirawat dengan metode ini. Namun, pastikan bahwa kondisi bayi harus stabil terlebih dahulu, karena umumnya bayi prematur saat lahir masih belum stabil, seperti mudah kedinginan dan pernapasannya sering terganggu. Meski belum dapat dilakukan PMK, orang tua tetap dapat melakukan kontak kulit-dengan-kulit melalui sentuhan dan belaian. Setelah kondisi bayi prematur stabil dan ibu lebih siap, maka dilakukan pembelajaran untuk saling melekat melalui PMK. Pelekatan kulit-dengan-kulit yang dilakukan pada PMK merupakan komponen awal yang penting dalam proses laktasi. Dengan cara ini, bayi diletakkan pada daerah payudara ibu sehingga memungkinkan untuk kontak langsung, bahkan mencari payudara ibu. Penggunaan alat bantu napas, seperti ventilator, alat bantu napas lainnya , infus intravena, maupun alat pemantauan lainnya, tidak dapat dijadikan alasan untuk mencegah pelaksanaan PMK. Dengan demikian, diskusikan dengan dokter yang merawat, kapan ibu dapat mulai melakukan PMK, karena waktu paling tepat untuk dimulainya PMK sangat tergantung pada kondisi bayi dan ibu secara keseluruhan.

“Dok, kok bayi kami tidak dilakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)?” Demikian pertanyaan banyak orang tua setelah bayinya lahir prematur. Ide PMK pada dasarnya sama dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Namun, IMD dilakukan untuk bayi cukup bulan, tidak ada kecenderungan mengalami berbagai risiko, seperti pernapasan, jantung, dan suhu tubuh yang tidak stabil. Ide dasar bahwa bayi harus segera mendapat kontak kulit-dengan-kulit bersama ibunya tetap harus dilakukan sedini mungkin setelah kondisi bayi dan ibu stabil.

Riset membuktikan, PMK bermanfaat baik untuk bayi maupun bagi ibu.

Manfaat PMK untuk bayi prematur:

  • Angka keberhasilan pemberian ASI eksklusif dan peningkatan berat badan cenderung lebih tinggi dibanding bayi prematur yang tidak dilakukan PMK.
  • Tanda-tanda vital bayi seperti denyut jantung, frekuensi napas, dan suhu tubuh lebih stabil.
  • Serangan apnea (kejadian lupa bernapas) lebih sedikit.
  • Stres yang dialami bayi lebih rendah.
  • Bayi lebih tenang, frekuensi menangis lebih sedikit, tidur lebih nyenyak.
  • Bayi lebih waspada (alert) ketika bangun.
  • Masa rawat lebih pendek, bayi lebih cepat pulih.
  • Membangun hubungan cinta dan kasih sayang antara orang tua dengan bayi.

Manfaat PMK untuk orang tua:

  • Mempermudah pemberian ASI.
  • Meningkatkan keberhasilan menyusui akibat peningkatan produksi ASI dan durasi menyusui.
  • Meningkatkan rasa percaya diri dalam merawat bayi.
  • Meningkatkan ikatan cinta (bonding) orang tua dengan bayi.
  • Secara psikologis menciptakan perasaan lebih tenang, lebih puas, dan stres berkurang.

Kapankah dimulai PMK?

  • Berat lahir ≥1.800 gram (usia gestasi/kehamilan ≥34 minggu)

Kondisi bayi umumnya cukup stabil dan jarang mengalami perburukan, seperti henti napas. Umumnya PMK dapat segera dilakukan setelah bayi lahir.

  • Berat lahir 1.500-1.799 gram (usia gestasi/kehamilan 32-34 minggu)

Berbagai komplikasi prematuritas sering terjadi pada kelompok ini, misalnya sindrom gangguan pernapasan, yang perlu perawatan khusus sedini mungkin. Sebelum dilakukan PMK harus dipastikan pernapasan dan sirkulasi bayi stabil. Umumnya, bayi perlu waktu sekitar satu minggu sebelum dilakukan PMK. Sebaiknya sejak awal ibu memberikan ASI, baik disusui langsung atau ASI perah.

  • Berat lahir <1.500 gram (usia gestasi/kehamilan <32 minggu)

Bayi pada kelompok ini seringkali mengalami masalah serius. Angka kematian akibat prematuritas sangat tinggi, dan hanya sebagian kecil yang mampu bertahan. Biasanya bayi perlu waktu sekitar dua minggu atau lebih, hingga cukup stabil, untuk dilakukan PMK.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai PMK:

  • Cobalah untuk melakukan PMK tiap kali anda berada di RS, baik siang maupun malam
  • Diperlukan baju khusus yang sudah dipastikan aman untuk bayi anda, yang hanya akan digunakan saat melakukan PMK. Jangan gunakan di rumah.
  • Bayi dibiarkan telanjang (hanya mengenakan popok, kaus kaki, dan topi). Ibu perlu untuk melepas pakaian dalam mereka selama melakukan PMK sehingga seluruh bagian dada ibu dapat menghangatkan bayi.
  • Perawat akan menyediakan kursi yang nyaman untuk anda melakukan PMK
  • Ingat bahwa banyak bau/aroma dapat mengganggu bayi anda. Hindari asap rokok atau parfum yang baunya sangat menyengat. Bila perlu untuk mandi terlebih dahulu sebelum melakukan PMK.
  • Berdasarkan riset yang dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo, 2x24 jam hingga 3x24 jam adalah waktu rata-rata seorang ibu mahir melakukan PMK. Saat pertama kali umumnya ibu takut untuk melakukan PMK dan perawat berperan penting dalam PMK ini dapat berjalan lancar.

Bagaimana posisi PMK?

1. Letakkan bayi di antara payudara ibu dalam posisi tegak dan dada bayi menempel ke dada ibu (kontak kulit-dengan-kulit).

2. Amankan posisi bayi dengan kain panjang atau "pengikat" lainnya (support binder).

3. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit ekstensi (lurus), dan tepi pengikat tepat berada di bawah telinga bayi. Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk menjaga tetap terbukanya saluran napas dan memudahkan terjadinya kontak mata antara ibu dan bayi. Hindari posisi kepala terlalu fleksi (menekuk) atau ekstensi.

4. Tungkai kaki bayi diletakkan dalam posisi "kodok”, sedangkan tangan dalam posisi fleksi.

5. Ikat kain dengan kuat agar bayi tidak tergelincir ketika ibu bangun dari duduk. Pastikan ikatan kuat dan kain berada setinggi dada bayi.

6. Usahakan perut bayi tidak tertekan dan berada di sekitar epigastrium (perut bagian atas) ibu. Posisi seperti ini membantu bayi untuk melakukan pernapasan perut. Napas ibu juga merangsang bayi untuk bergerak.

Memasukkan dan Mengeluarkan Bayi dari Baju Kanguru

  • Pegang bayi dengan satu tangan diletakkan menyusuri belakang leher sampai punggung bayi.
  • Topang bagian bawah rahang bayi dengan ibu jari dan jari lainnya agar kepala bayi tidak tertekuk dan menutupi saluran napas ketika berada dalam posisi tegak.
  • Tempatkan tangan lainnya di bawah bokong bayi.

Seberapa lama PMK dapat dilakukan?

PMK pada bayi - bayi prematur dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  • PMK intermiten

PMK dilakukan di ruang NICU dan baru dapat dilakukan setelah kondisi bayi stabil. PMK intermiten dapat dilakukan sepanjang waktu, tetapi hanya saat ibu atau ayah mengunjungi bayinya yang dirawat di inkubator. PMK dilakukan selama minimal satu jam secara terus menerus dalam satu hari.

  • PMK kontinu

PMK dimulai pada bayi yang sedang dalam proses penyembuhan, tetapi masih memerlukan pengobatan medis, misalnya infus atau tambahan oksigen konsentrasi rendah. Dapat dilakukan sepanjang waktu di unit rawat gabung atau ruang khusus untuk PMK.

Tidak ada patokan usia bayi berhenti melakukan PMK. PMK hendaknya tetap dilakukan hingga bayi sendiri yang menentukan kapan PMK dihentikan. Ia akan menendang bila merasa tak nyaman lagi dilakukan PMK.

Setelah pulang dari rumah sakit, ibu dan bayi harus tetap menjalani PMK di rumah. Dukungan keluarga terhadap ibu berperan sangat penting. Keluarga harus siap membantu ibu melaksanakan tugas sehari-hari dan memenuhi kebutuhan ibu selama masa PMK. Demikian pula, rumah harus hangat dan bebas asap rokok untuk kesehatan bayi.

Walaupun bayi dapat memperoleh kehangatan dari penggunaan inkubator, tetapi jangan menggunakan inkubator di rumah karena dapat menyebabkan bayi demam, dehidrasi, dan luka bakar. Selain itu, perlu diketahui bahwa menaruh bayi di inkubator dapat menyebabkan bayi tidak nyaman karena terpisah dari orangtua.


Sumber:

1. Kementerian Kesehatan RI. Perawatan metode kanguru (PMK). Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:12-13.

2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Perawatan metode kanguru meningkatkan pemberian ASI. 2013. Diunduh dari: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/perawatan-metode-kanguru-pmk-meningkatkan-pemberian-asi

3. Suradi R, Yannuarso P B. Metode kanguru sebagai pengganti inkubator untuk bayi berat lahir rendah. Sari Pediatri. 2000. Vol. 2, No. 1 : 29 - 35.

Bagikan Artikel
Artikel Lainnya

peran-saudara-kandung-di-rumah-dalam-perawatan-bayi-prematur
Dibaca 9 Pengguna
Peran Saudara Kandung di Rumah Dalam Perawatan Bayi Prematur
Pulang dengan adik baru tentunya akan terjadi banyak perubahan di rumah. Kakak juga pasti sudah menantikan lahirnya sang adik baru selama berbulan-bulan dan akan banyak macam reaksi dari mereka akan perubahan ini. Mereka mungkin akan menanyakan bagaimana kondisi adiknya, apa saja yang akan dibutuhkan adiknya, bahkan banyak perubahan dalam perilaku mereka, seperti bertingkah agak frustasi akan perubahan ini, beberapa akan menunjukkan rasa cemburu terhadap adiknya, dan mereka akan sedikit mencari perhatian anda dengan selalu meminta tolong akan hal-hal yang sebenarnya sudah mereka kuasai sebelumnya. Respon terhadap stres anak akan hal ini berbeda-beda pada tiap anak dan tergantung pada banyak hal. Hal-hal umum yang dapat menyebabkan stres bagi si kakak baru dan beberapa reaksi yang biasanya akan muncul: Stresor: Takut berpisah dari orang tua Perasaan tidak diinginkan di rumah Reaksi umum Menguji otoritas orang tua Mengalami beberapa kemunduran keterampilan Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi bagaimana sang kakak akan berperilaku ketika berada disekitar adiknya yang baru lahir: Usia mereka saat adik baru lahir Jenis kelamin mereka dan adik bayi Seberapa lama sang adik tinggal di rumah sakit sebelumnya Respon mereka terhadap proses kelahiran Mengunjungi NICU Bagaimana proses mereka bertemu adik bayi untuk pertama kali Perubahan rutinitas rumah Sebagai orang tua tentu sudah tugas anda untuk mengatasi respon mereka, bagaimanapun itu. Berikut beberapa tips yang dapat anda lakukan agar si kakak merasa bahwa ia juga ‘spesial’ Libatkan mereka dalam proses persiapan untuk membawa adik bayi pulang, ke rumah pertama kali, jika memungkinkan. Miliki rutinitas harian setelah adik bayi pulang Tetapkan tugas khusus bagi mereka untuk ikut merawat adik bayi, jika memungkinkan. Biarkan mereka turut memilih mainan, buku dan pakaian untuk bayi. Anjurkan mereka untuk sering menghabiskan waktu bersama adik bayi Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas hanya berdua dengan mereka Berhati-hatilah saat membuat janji kepada kakak, jangan membuat janji jika anda tidak yakin bisa menepatinya. Karena tidak dapat dipungkiri terkadang kebutuhan medis adik bayi merupakan prioritas saat ini. Referensi :1. Tommy’s. Managing relationships after premature birth. 2020. Diunduh dari: https://www.tommys.org/pregnancy-information/premature-birth/coping-with-premature-birth/managing-relationships-after-premature-birth2. Beavis A G. What about brothers and sisters? helping siblings cope with a new baby brother or sister in the NICU. Infant. 2007. Volume 3, Issue 6; page 239-242.3. Hand to Hold. Navigating the NICU as a family: connecting siblings with NICU babies. 2017. Diunduh dari: https://handtohold.org/nicu-sibling-support/
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
biaya-yang-dibutuhkan-untuk-perawatan-intensif-di-nicu
Dibaca 9 Pengguna
Biaya yang Dibutuhkan untuk Perawatan Intensif di NICU
NICU (Neonatal Intensive Care Unit) merupakan tempat pertama yang akan dituju untuk perawatan para bayi dengan kebutuhan khusus seperti bayi prematur sejak dilahirkan. Tujuan utama seorang bayi dirawat di NICU adalah untuk menjaga kelangsungan hidup bayi yang lahir dalam kondisi lemah sampai tubuhnya mampu beradaptasi sendiri biasanya dari baru lahir hingga usia 30 hari. Bayi yang dirawat dalam ruang NICU memerlukan perawatan khusus di bawah pemantauan tim medis. Dokter dan perawat yang bertugas juga telah terlatih dalam mengurus bayi lahir prematur atau dengan kebutuhan khusus. Tujuannya adalah agar bayi bisa tetap sehat dan dapat pulang kembali ke rumah mereka. Banyak hal yang dapat menentukan berapa lama bayi akan dirawat di ruang NICU. Beberapa pertimbangan ketika bayi sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah, yaitu: Mampu makan tanpa bantuan selang, Bisa bernapas dengan baik tanpa adanya perubahan di organ dalamnya, Mampu mengatur suhu tubuhnya di luar inkubator NICU. Bayi yang harus dirawat ke dalam ruang NICU, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bahkan ada biaya yang mencapai Rp10-15 juta/hari karena kebutuhan dan kondisi khusus bayi itu sendiri. Biaya rata-rata perawatan NICU di Indonesia sekitar Rp 500 ribu hingga 2 juta per hari, tergantung jenis kamar, kelengkapan alat-alat, dan jenis perawatan yang dibutuhkan. Dengan jumlah tersebut, masyarakat ekonomi lemah tentu tidak mampu menjangkaunya. Apabila bayi Anda harus mendapatkan perawatan di ruang NICU, pastikan Anda telah mendapatkan informasi yang lengkap mengenai fasilitas, biaya, serta aturan yang diterapkan rumah sakit. Berbagai informasi tersebut dapat Anda dapatkan dari dokter maupun dari petugas di rumah sakit.Sumber :1. Cheah I G S. Economic assessment of neonatal intensive care. Transl Pediatr. 2019. Volume 8(3); page 246-256.2. Narang A, Kiran P S S, Kumar P. Cost of neonatal intensive care in a tertiary care center. Indian Pediatr. 2005. Vol 42(10); 989-997.3. Shanmugasundaram R, Pdamapriya E, Shyamala J. Cost of neonatal intensive care. Indian J Peditr. 1998. Issue 65; 249-255.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
post-partum-depression-baby-blues
Dibaca 10 Pengguna
Post Partum Depression Baby Blues
Melihat kurangnya waktu tidur, tanggung jawab dan kewajiban baru, serti kurangnya waktu untuk diri sendiri, tidak heran jika banyak ibu baru merasa emosinya naik turun. Faktanya, depresi ringan dan mood swing adalah hal yang sangat sering dialami oleh ibu baru dan hal ini sering disebut dengan baby blues. Mayoritas wanita mengalami setidaknya beberapa gejala depresi pasca-melahirkan dan baby blues segera setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang tiba-tiba setelah melahirkan, ditambah dengan stres, kurang tidur, dan kelelahan merawat bayi. Jika gejala hanya muncul beberapa minggu setelah melahirkan ini hanyalah baby blues dan biasanya memang normal dialami ibu baru, namun jika gejala bertahan hingga berbulan-bulan dan malah semakin parah, anda mungkin mengalami hal yang disebut post partum depression. Pada awalnya gelaja post partum depression memiliki gejala yang sama dengan baby blues seperti mood swing, sering merasa sedih bahkan menangis tiba-tiba, sulit tidur, sering merasa lelah, kehilangan nafsu makan atau justru makan lebih banyak dari biasanya, serta mudah tersinggung dan marah. Perbedaannya gejala post partum depression biasanya lebih parah (seperti rasa putus asa, merasa tidak menjadi ibu yang baik, bahkan sampai tidak mau mengurus anak). Gejala lainnya yang mungkin muncul antara lain: Menjadi lebih menarik diri anda dari pasangan, atau merasa tidak memiliki ikatan (bonding) yang cukup dengan bayi Memiliki kecemasan yang berlebihan mengenai bayi anda, padahal tidak terjadi apa-apa dengan bayi anda Selalu merasa bersalah atau tidak berharga yang selalu membebani pikiran anda, bahkan anda terkadang sampai memiliki keinginan untuk bunuh diri Jika anda sudah merasakan gejala ini bahkan hingga lebih dari 2 minggu setelah melahirkan, segera konsultasikan dengan dokter, apalagi jika perasaan tersebut sampai mengganggu dan membuat anda kesulitan merawat bayi dan menjalani aktivias sehari-hari anda. Beberapa mungkin butuh pengobatan khusus seperti psikoterapi dan obat-obatan, namun pasti berbeda-beda bagi tiap penderita. Dan perlu diingat, dukungan keluarga sangatlah penting untuk keberhasilan terapi. Untuk ibu dengan bayi yang lahir prematur, pasti memiliki tekanan emosional yang lebih tinggi, ditambah lagi kondisi sang bayi yang mungkin sangat kurang baik, dan ini pasti menjadi hari-hari buruk untuk anda lewati setiap hari mengingat bahwa bayi anda masih perlu penanganan intensif di rumah sakit. Berikut beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mengurangi rasa stress, menjadi lebih tenang, serta nyaman untuk anda dan juga bayi anda. Fokus untuk apa yang dapat anda lakukan hari ini, lakukan segala pekerjaan yang anda rencanakan hari ini dengan penuh semangat. Usahakan untuk selalu tersenyum, anda bisa menyalurkan perasaan positif k esekitar anda, dan tentunya ke bayi anda. Jangan terburu-buru, lakukan segalanya dengan tenang dan perlahan-lahan. Selalu bicara dan berpikiran positif “Saya disini untuk anak saya, kita pasti bisa melewati semua yang akan terjadi selanjutnya” Luangkan waktu sebentar untuk menarik nafas, relaksasikan otot-otot anda, dan segarkan pikiran anda.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
Konsultasi Bersama Pradini