
Masih banyak pro dan kontra yang beredar di masyarakat mengenai pijat bayi, khususnya pada bayi prematur. Faktanya pijat bayi sebagai bentuk stimulasi sesungguhnya sangat dianjurkan untuk dilakukan. Tapi, apakah ini boleh dilakukan pada bayi prematur?
Umumnya, pijat bayi dilakukan pada bayi yang telah cukup usianya, memiliki berat badan yang cukup, dan dalam keadaan stabil. Pada bayi prematur, pijat bayi dapat dilakukan ketika kondisi bayi telah stabil dan kapanpun saat orang tua ingin memulai, setiap hari pada 6-7 bulan pertama usia bayi. Pijat bayi dilakukan untuk menstimulasi sensorik dan motorik tubuh bayi, dan juga dapat membangun ikatan (bonding) antara ibu dan bayi.
Pijat bayi ini juga ternyata baik dilakukan pada bayi prematur. Banyak studi yang membuktikan bahwa bayi prematur mendapatkan pijat bayi mengalami penambahan berat badan lebih cepat, sehingga ia dapat pulang lebih awal ke rumah. Pijat pada bayi prematur juga bisa membantu perkembangan otaknya, membuat tidurnya menjadi lebih nyaman, meningkatkan sistem imun, memperbaiki sirkulasi darah, membantu pencernaannya bekerja lebih baik, dan merasa dekat dengan orang tuanya. Para orang tua juga dapat belajar lebih banyak mengenai perawatan bayi prematurnya dan secara langsung merespon bayi terhadap sentuhan mereka. Kebanyakan ruang rawat NICU memiliki fisioterapis yang akan mengajarkan orang tua untuk memijat bayinya. Sebelum melakukan pijat bayi, anda sebaiknya bertanya dahulu dengan tim yang merawat bayi anda apakah kondisi bayi memungkinkan untuk dipijat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pemijatan bayi prematur:
1. Sebelum memulai pijatan, lepas semua perhiasan, seperti jam tangan dan cincin. Cuci bersih kedua tangan hingga pergelangan dengan sabun dan air mengalir.
2. Jangan memijat bayi setelah ia makan atau disusui.
3. Jangan membangunkan bayi hanya untuk dipijat.
4. Jangan memijat saat bayi sakit.
5. Pastikan bayi anda tetap hangat dengan menggunakan handuk ataupun pemanas di kepalanya. Anda dapat menggosok kedua telapak tangan sebelum memegang bayi agar hangat.
6. Mulailah memijat dengan perlahan dan lembut. Pastikan pijatan Anda tidak menimbulkan luka lecet maupun rasa sakit.
7. Gunakan pola pijatan melingkar dengan tegas, sentuhan yang terlalu ringan bisa terasa mengganggu dan menggelitik bagi bayi. Gunakan seluruh tangan dan jari anda untuk sentuhan yang lebih kuat. Jangan memaksakan posisi pijatan tertentu.
8. Pijat tubuh bayi dengan urutan yang sama tiap saat, seperti kepala, lengan, kaki, punggung, bokong, dada, dan lalu ke perut.
9. Jangan memijat dengan paksa.
10. Perhatikan selalu reaksi bayi terhadap setiap sentuhan anda. Jika dia merasa nyaman, dia akan berbaring diam, meregangkan tubuhnya dan meletakkan tangannya di dekat wajah atau mulutnya. Jika ia mengerutkan wajah, melengkungkan tubuhnya dan melakukan gerakan tersentak-sentak, mungkin ia merasa tidak nyaman dengan pijatannya.
11. Jika bayi terlihat tidak nyaman dengan pijatan, berikan waktu jeda dengan meletakkan tangan anda di tubuhnya dan elus-elus dengan lembut. Jika ia sudah mulai terlihat nyaman kembali, cobalah untuk memijatnya lagi dengan mengatur pola pijatan sesuai dengan respon yang diberikan bayi anda.
12. Selamat menikmati waktu berdua dengan bayi anda, karena faktanya pijat bayi juga bisa membuat anda lebih rileks dan terasa menyenangkan!
Tips pemijatan bayi prematur:
1. Lakukan kontak mata dengan bayi saat pemijatan, ajak bicara atau nyanyikan lagu.
2. Mulai dengan sentuhan ringan dan perlahan, lalu tingkatkan tekanan pijatan saat bayi merasa nyaman.
3. Perhatikan isyarat bayi seperti menangis, mengantuk atau kehausan. Hentikan pemijatan bila bayi mulai merasa tidak nyaman.
4. Gunakan baby oil atau losion bayi, ratakan di tangan pemijat.
5. Mandikan bayi setelah pemijatan dengan air hangat.
Posisi Bayi Telentang
Bayi dalam posisi telentang, tiap gerakan dilakukan dalam waktu 2 x 5 detik, diulang 6 kali, selama 5 menit.
1. Gerakan siku
Dengan meletakkan satu tangan di pangkal lengan bayi untuk menahan, gerakkan secara perlahan lengan bawah bayi ke arah bahu dengan tangan yang lain, kemudian luruskan kembali. Lakukan gerakan yang sama dengan lengan bayi yang satunya.
2. Pijat telapak tangan
Letakkan satu tangan di pergelangan tangan bayi, lalu dengan tangan lainnya gerakkan pergelangan tangan bayi dan pijat telapak tangannya hingga jemari. Akhiri pijatan dengan menarik lembut setiap jari tangan bayi.
3. Gerakan lutut
Dengan memegang tungkai bawah bayi, gerakkan sendi lutut secara lembut ke arah perut, dan kembali ke posisi semula. Lakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanannya.
4. Gerakan sendi panggul
Pegang kedua pergelangan kaki bayi dengan satu tangan lalu gerakkan pahanya ke arah perut dengan cara mendorong perlahan. Luruskan kembali kaki bayi ke posisi semula.
5. Pijat telapak kaki
Pegang pergelangan kaki bayi dengan satu tangan, dan tangan lainnya menggerakkan serta memijat dengan lembut telapak kakinya. Akhiri pijatan dengan menarik lembut setiap jari kaki bayi.
Posisi Bayi Tengkurap
Bayi dalam posisi tengkurap, tiap gerakan dilakukan dalam waktu 2 x 5 detik, diulang 6 kali, selama 5 menit.
1. Pijat kepala
Letakkan telapak tangan pada puncak kepala bayi lalu usap perlahan sampai leher, dan kembali ke puncak kepala.
2. Pijat bahu
Gunakan 3 jari bagian tengah kedua tangan untuk memijat bahu bayi. Dengan gerakan memutar, gerakan kedua tangan dari bahu ke arah lengan bayi, kemudian kembali ke bahu hingga bertemu di tengah pundak.
3. Pijat punggung
Dengan menggunakan bantalan jari kedua tangan secara bersamaan, pijat perlahan kedua sisi tulang belakang bayi dari leher hingga pinggang, lalu kembali ke leher. Jangan melakukan penekanan pada tulang belakang bayi.
4. Pijat kaki
Dengan jari kedua tangan, pijat bersamaan bagian belakang kedua kaki bayi dari pangkal paha ke pergelangan kaki.
5. Pijat lengan
Dengan menggunakan bantalan jari kedua tangan secara bersamaan, pijat bagian belakang kedua lengan bayi dari pangkal lengan ke pergelangan tangan, lalu kembali ke pangkal lengan.
Sumber:
1. Kementerian Kesehatan RI. Pijat bayi prematur. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:32-34.


