
Bayi yang baru lahir, biasanya memiliki pola tidur yang berbeda dengan pola tidur bayi dengan usia yang lebih besar. Bayi baru lahir biasanya akan menghabiskan waktu tidur lebih banyak untuk perkembangan otaknya sehingga mendukung tumbuh-kembangnya. Hal ini juga berlaku dengan bayi prematur, dengan usianya lahir lebih muda, bayi prematur memiliki pola tidur yang berbeda dengan bayi cukup bulan.
Umumnya bayi prematur tidak tidur yang cukup lama sepanjang malam pada awal kehidupannya, bahkan sepanjang 1 tahun pertama.. Tidak seperti bayi cukup bulan, yang mungkin tidur 6 hingga 8 jam penuh di malam hari pada usia 4 bulan, bayi prematur mungkin masih belum bisa tertidur dalam waktu panjang hingga usia 6-8 bulan atau lebih.
Bayi baru lahir belum sepenuhnya mengenal perbedaan antara pagi dan malam hari. Oleh karena itu, tidak heran kalau mereka lebih banyak tidur pada siang hari dan energinya memuncak di malam hari. Selama periode transisi ini, sangat dianjurkan untuk bermain dan stimulasi bayi selama ia terjaga di siang hari. Jika ingin menyusui bayi anda pada tengah malam, usahakan dilakukan dalam keadaan yang sangat tenang, dengan pencahayaan yang minimal. Hal ini akan membantu bayi mempelajari perbedaan antara waktu siang dan malam hari serta dapat membantu orang tua mendapatkan waktu untuk tidur malam yang cukup. Akan tetapi proses adaptasi ini mungkin memerlukan beberapa minggu sebelum bayi akan terbiasa membedakan antara siang dan malam.
Buat pola rutinitas harian
Bayi memiliki perbedaan dalam kemudahan mereka terlelap saat ingin memulai tidur. Gunakan langkah yang sama setiap kali kita menidurkan bayi untuk membantunya mempelajari rutinitas tidur pribadinya. Pada awalnya, kita mungkin akan langsung siaga menghampiri bayi saat terdengar suara tangisan pertama ketika ia tidur. Namun lambat laun, saat sudah saling mengenal satu sama lain dan saat kita sudah memperhatikan kemampuan bayi dalam menghibur dan menenangkan diri saat menangis, sesekali kita perlu membiarkan bayi menghibur dirinya sendiri dan kembali tidur sendiri. Menghibur diri sendiri adalah keterampilan penting bagi seorang bayi. Akan saat memudahkan bagi kita untuk segera mengajarkan bayi untuk bisa tidur sendiri sehingga pada tahap perkembangan selanjutnya (usia 6-9 bulan) sudah tidak masalah ketika masalah tidur mungkin muncul lagi.
Buat keadaan tidur senyaman mungkin
Untuk membantu bayi beristirahat, kita bisa mencoba memutarkan lagu yang berirama lembut atau letakkan jam yang berdetak di kamar tidurnya selama beberapa minggu pertama di rumah. Selain itu, sebaiknya kita menggunakan lampu tidur dengan cahaya yang lebih lembut (warm light) juga agar bayi lebih merasa tenang. Biarkan bayi menggunakan empeng atau menghisap jempolnya jika ini dapat menenangkannya hingga jatuh ke dalam tidurnya.
Selain kenyamanan, keamanan pada saat tidur juga perlu dijaga. Berikut adalah tips untuk tidur yang aman bagi bayi:
1. Sebaiknya bayi tetap tidur sendirian, di dalam box bayinya, bukan di tempat tidur orang dewasa atau bahkan di sofa atau karpet.
2. Selalu letakkan bayi dalam posisi telentang, jangan posisikan dalam keadaan tengkurap, khususnya saat awal-awal pasca-pulang dari perawatan di rumah sakit.
3. Lapisi tempat tidurnya dengan sprei yang bersih, dalam satu kamar dengan orangtua. Pastikan tidak ada bantal, mainan, selimut tambahan atau benda lain disekitar bayi anda saat ia sedang tidur. Jangan letakkan bayi di dalam car seat, ayunan atau stroller saat ia sedang tidur.
Referensi:
1. Chaput, J. P., Dutil, C., & Kayinga, H. S. (2018). Sleeping Hours: What Is the Ideal Number and How Does Age Impact This? Nature and Science of Sleep, 10, pp. 421-430.
2. Caton, G. Baby Centre UK (2019). My Baby Is Up All Night and Sleeps All Day.


