
Kita telah kenal mengenai konsep ASAH, ASI, ASUH dalam mendukung proses tumbuh kembang seorang anak. ASAH, dalam hal ini stimulasi penting dilakukan kepada bayi bahkan segera setelah ia lahir. Terlebih lagi bayi prematur yang lahir dengan perkembangan organ yang masih belum sempurna, stimulasi yang tepat turut berperan terhadap perkembangannya kelak. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menstimulasi bayi baru lahir termasuk bayi prematur. Pada artikel ini sekilas akan dibahas mengenai berbagai stimulasi kemampuan sensorik pada seorang bayi.
Stimulasi Penglihatan
Ketika usianya memasuki 4 bulan, bayi mulai mampu membedakan berbagai warna. Untuk menstimulasi penglihatannya, orang tua dapat melakukan beberapa cara berikut ini:
- Mendekorasi kamar bayi dengan warna yang cerah dan pola yang menarik.
- Berbicara dengan bayi meski ia belum memahami maksud perkataan orang lain. Hal ini dapat merangsang kemampuan bayi dalam mendeteksi perubahan ekspresi wajah orang-orang di sekitarnya.
- Bermain cilukba, terutama saat bayi mulai berusia 4 bulan. Hal ini berguna untuk membantu koordinasi gerakan mata dan tangannya.
Ada berbagai permainan bayi yang dapat melatih indra penglihatan, pendengaran, dan peraba seperti mainan bertekstur, mainan yang dilengkapi musik, atau pun cermin anti pecah. Untuk merangsang indra penglihatannya, orang tua dapat memilih mainan dengan motif dan warna kontras.
Stimulasi Pendengaran
Bayi sebenarnya sudah dapat mendengar sejak masih berada di dalam kandungan. Saat masih di dalam rahim, bayi sudah bisa mendengar suara detak jantung ibu, suara pergerakan saluran cerna, dan juga suara ibu dan ayah.
Untuk menstimulasi pendengaran bayi, dapat mengajaknya berbicara, bernyanyi, atau menceritakan sebuah dongeng. Orang tua juga dapat memutar musik dengan irama yang lembut dan menenangkan.
Aktivitas tersebut mampu melatih kemampuan bayi dalam merespon suara dan meningkatkan kosakatanya kelak saat ia mulai belajar bicara. Lakukan setidaknya 10 menit setiap harinya.
Stimulasi Perabaan
Orang tua dapat menstimulasi indra peraba bayi dengan memeluk atau menggendongnya. Bunda dan Ayah juga bisa mencoba metode kanguru (KMC). Selain membuatnya merasa nyaman, metode tersebut juga dapat memperkuat ikatan antara orang tua dan bayi.
Tak hanya dengan sering memeluk atau menggendong bayi, juga bisa memberikannya mainan atau buku yang dilengkapi dengan gambar timbul dan bertekstur halus untuk ia sentuh.
Stimulasi Penciuman
Untuk merangsang indra penciuman bayi, kita bisa menggunakan aromaterapi dengan wangi yang lembut, seperti lavender, daun mint, minyak telon, dan minyak almond. Selain menstimulasi penciuman bayi, aroma ini juga dapat membuat bayi lebih tenang.
Meski demikian, ketika hendak memberikan stimulasi pada indra penciuman bayi, orang tua sebaiknya tidak memberikan aroma yang terlalu tajam, seperti parfum atau pewangi ruangan. Hindari juga pemberian aromaterapi yang membuatnya tampak rewel dan merasa tidak nyaman.
Stimulasi Pengecapan
Pengenalan rasa sudah dimulai sejak dalam kandungan. Saat sudah memulai waktu MPASI, untuk membiasakan bayi mengonsumsi berbagai jenis makanan sekaligus menstimulasi indra perasanya, kita bisa memberikannya berbagai jenis makanan dengan tekstur dan rasa yang berbeda. Selain untuk menstimulasi indra perasa bayi, memberikan makanan dengan berbagai jenis rasa juga mampu mencegah bayi menjadi pemilih makanan atau picky eater nantinya.
Tahap perkembangan tiap bayi pasti berbeda-beda. Jangan memaksakan untuk menstimulasi bayi hingga ia menjadi rewel atau overstimulasi. Bagaimana mencegahnya? Trik nya sangat mudah hanya dengan memperhatikan dan kemudian menangkap sinyal yang mereka berikan dengan mengurangi stimulus. Pelajari sampai kita menemukan jumlah stimulus yang "tepat" baginya. Anda harus bereksperimen dan mencari tahu sinyal yang mereka berikan. Biarkan dia memimpin, kenali apa yang ia senangi, ikuti apa yang mereka inginkan, peka pada setiap respon yang diberikan selama stimulasi berjalan. Hal ini penting agar proses stimulasi yang dilakukan dirasakan nyaman buat mereka dan tentunya efektif guna mendukung perkembangannya.
Referensi :
1. Hardin, et al. (2020). Parent-Training With Kangaroo Care Impacts Infant Neurophysiological Development & Mother-Infant Neuroendocrine Activity. Infant Behavior & Development, 58, pp. 101416.
2. National Health Service UK (2018). Pregnancy and Baby. Baby and Toddler Play Ideas.


