
Pasteurisasi dilakukan untuk mengeliminasi bakteri patogen serta virus agar baik dan aman dikonsumsi oleh bayi. Pasteurisasi dilakukan dengan cara memanaskan ASIP suhu dan periode tertentu. Siapa pun yang akan melakukan pasteurisasi, sebaiknya memahami benar cara-caranya dan harus selalu mencuci tangan sebelum melakukan hal ini.
1. Pasteurisasi Holder
Metode ini umum diterapkan pada bank ASI donor dengan menggunakan unit khusus (unit pasteurisasi Holder) untuk memanaskan ASI pada suhu 62,5 C selama 30 menit.
2. Pasteurisasi Flash-heating
Dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang tersedia di rumah, dengan cara berikut:
- Letakkan wadah kaca yang berisi ASIP cair sebanyak 50-150 ml di dalam panci aluminium 1 liter. Tuang air dingin ke dalam panci hingga 2 cm lebih tinggi dari batas ASI dalam wadah kaca.
- Buka tutup wadah kaca yang berisi ASIP tersebut dan didihkan air di dalam panci. Apabila timbul gelembung air, pindahkan wadah kaca secepatnya dari panci.
- Tutup wadah kaca dengan penutup yang bersih dan letakkan wadah tersebut pada mangkuk berisi air dingin. Setelah dingin, ASIP dapat langsung diberikan kepada bayi atau disimpan dalam lemari es.
3. Pasteurisasi Pretoria
Metode ini juga sangat mudah dilakukan di rumah, dengan cara berikut:- Letakkan wadah kaca yang berisi ASIP cair sebanyak 50-150 mL di dalam panci aluminium 1 liter.
- Tutup wadah kaca tersebut dan tuangkan air mendidih ke dalam panci hingga mencapai 2 cm dari bibir panci. Pemberat dapat diletakkan di atas wadah kaca dan biarkan selama 20-30 menit.
- Wadah kaca kemudian dipindahkan dari panci dan dibuka untuk mendinginkan ASIP. Setelah dingin, ASIP dapat langsung diberikan pada bayi atau disimpan dalam lemari es.
Referensi :
1. IDAI. Donor ASI. 2014. Diunduh dari: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/donor-asi
2. AIMI ASI. Donor ASI: membantu vs bumerang bagi ibu menyusui. 2017. Diunduh dari: https://aimi-asi.org/layanan/lihat/donor-asi-membantu-vs-bumerang-bagi-ibu-menyusui


