menciptakan-lingkungan-yang-aman-dan-nyaman-di-rumah
Dokter spesialis anak akan menyetujui bayi prematur untuk pulang dan dirawat orang tua di rumah apabila telah stabil kondisinya, yaitu mampu bernapas dengan baik tanpa bantuan oksigen (tidak terjadi apnea atau henti napas), memiliki kemampuan mengisap dan menelan dengan baik agar tidak mengalami gangguan minum. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di rumah untuk bayi anda. Kenyamanan bayi prematur sangat penting dalam perkembangan saraf di otaknya. Hal ini dimulai dari memenuhi kebutuhan anak aman saat dalam perjalanan pulang menuju rumah, memilih furnitur yang aman untuk anak untuk mencegah terjadinya cedera, hingga menjaga kondisi rumah tetap bersih agar bayi anda jauh dari kuman penyakit. Simak penjelasan lebih lengkap yuk mengenai apa saja yang harus diperhatikan agar lingkungan rumah aman dan nyaman bagi bayi anda! Keamanan Kendaraan1. Selalu gunakan pengaman yang baik untuk bayi anda (gunakan car seat jika berkendara menggunakan mobil).2. Jangan pernah tinggalkan bayi anda tanpa pengawasan di dalam kendaraan anda.3. Berkendaralah dengan aman dan patuhi lalu lintas saat berkendara. Keamanan kamar tidur1. Pastikan tempat tidur yang dipilih terbuat dari bahan yang stabil dan kuat untuk menampung berat badan bayi hingga mencapai usia tertentu.2. Cek kembali ukuran rangka tempat tidur bayi. Pastikan tidak ada celah di antara tempat tidur bayi dan dinding kamar. Bayi berisiko terjepit jika kakinya terperosok di antara celah tersebut.3. Pilihlah kasur yang tebal dan padat. Jika bantalan kasur terlalu lembut bisa menimbulkan situasi tidak terduga. Saat bayi anda sudah mampu berguling dari posisi tidur telentang ke posisi tengkurap, bantalan kasur yang terlalu empuk bisa mengakibatkan kepala bayi anda terbenam di dalam bantalan kasur. Kondisi ini dapat memicu terjadinya sindrom kematian mendadak pada bayi (Sudden Infant Death Syndrome / SIDS). Apa itu SIDS? SIDS adalah salah satu masalah yang menyebabkan kematian bayi sebanyak 5.000 kasus per tahunnya. Tidak ada yang mengetahui apa penyebab dari SIDS. SIDS sering dihubungkan dengan merokok saat hamil, merokok disekitar bayi, dan membiarkan bayi tidur dengan posisi tengkurap. Keamanan Kamar Mandi1. Jangan pernah tinggalkan bayi anda sendirian tanpa pengawasan di dalam kamar mandi, walaupun hanya sebentar. Jika anda harus meninggalkan kamar mandi saat sedang memandikan bayi anda, bawa bayi anda bersama dengan anda.2. Persiapkan semua perlengkapan mandi bayi anda, sebelum meletakkan bayi anda ke dalam air.3. Perhatikan suhu air yang digunakan untuk memandikan bayi anda. Bayi memiliki kulit yang sangat sensitif. Inilah sebabnya kulit bayi akan mudah terbakar dengan suhu air yang terlalu panas. Pastikan anda telah memastikan suhu air dengan pergelangan tangan atau siku anda atau gunakan termometer air. Pastikan suhu air berada diantara 32-38oCelsius.4. Gunakan sabun dan lotion yang telah teruji aman untuk kulit bayi anda. Produk yang diciptakan untuk orang dewasa mungkin sangat keras dan dapat menyebabkan iritasi terhadap kulit bayi anda. Cegah terjadinya cedera pada bayi anda1. Pengawasan orang tua adalah kunci yang paling penting dalam mencegah terjadinya risiko kecelakaan pada bayi anda.2. Pastikan pintu kamar mandi anda tetap tertutup dan letakkan benda-benda berbahaya (seperti obat-obatan dan yang mengandung bahan kimia) di dalam lemari yang terkunci dan jauh dari jangkauan anak anda.3. Jauhkan anak anda dari benda-benda berukuran kecil yang mudah tertelan.4. Pastikan kotak P3K anda selalu tersedia dan simpan nomor telepon emergensi di daftar telepon anda. Ikuti latihan resusitasi bayi dan anak sehingga anda bisa langsung bertindak saat terjadi hal yang bersifat emergensi. Lalu, bagaimana menjaga bayi anda aman dari kuman di rumah?1. Hindari keramaian dan tempat umum untuk minggu-minggu pertama kehidupan bayi anda.2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer merupakan kunci penting mencegah penularan kuman penyakit. Ingatkan kepada seluruh anggota keluarga atau siapapun yang ingin menyentuh bayi atau perlengkapan bayi anda.3. Cuci tangan anda segera setelah menyentuh tanah atau setelah mengganti popok bayi anda.4. Jika ada yang ingin mengunjungi bayi anda ke rumah, pastikan mereka dalam keadaan sehat. Minta mereka dengan penuh pengertian untuk mengundur kedatangan mereka jika dalam keadaan kurang sehat.5. Jaga kebersihan lingkungan sekitar bayi anda. Cuci baju dan sprei secara teratur dan sering, cuci mainan bayi anda dengan sabun dan air, lap seluruh permukaan area bermain sebelum disentuh oleh bayi anda. Referensi: 1. Sneath N. Discharge teaching in the NICU: Are parents prepared? An integrative review of parents’ perceptions. Neonatal Netw 2009;28(4):237-46. 2. Forsythe PL, Maher R, Kirchick C, Bieda A. SAFE discharge for infants with high-risk home environments. Adv Neonatal Care 2007;7(2):69-75
Artikel Lainnya

biaya-yang-dibutuhkan-untuk-perawatan-intensif-di-nicu
Dibaca 10 Pengguna
Biaya yang Dibutuhkan untuk Perawatan Intensif di NICU
NICU (Neonatal Intensive Care Unit) merupakan tempat pertama yang akan dituju untuk perawatan para bayi dengan kebutuhan khusus seperti bayi prematur sejak dilahirkan. Tujuan utama seorang bayi dirawat di NICU adalah untuk menjaga kelangsungan hidup bayi yang lahir dalam kondisi lemah sampai tubuhnya mampu beradaptasi sendiri biasanya dari baru lahir hingga usia 30 hari. Bayi yang dirawat dalam ruang NICU memerlukan perawatan khusus di bawah pemantauan tim medis. Dokter dan perawat yang bertugas juga telah terlatih dalam mengurus bayi lahir prematur atau dengan kebutuhan khusus. Tujuannya adalah agar bayi bisa tetap sehat dan dapat pulang kembali ke rumah mereka. Banyak hal yang dapat menentukan berapa lama bayi akan dirawat di ruang NICU. Beberapa pertimbangan ketika bayi sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah, yaitu: Mampu makan tanpa bantuan selang, Bisa bernapas dengan baik tanpa adanya perubahan di organ dalamnya, Mampu mengatur suhu tubuhnya di luar inkubator NICU. Bayi yang harus dirawat ke dalam ruang NICU, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bahkan ada biaya yang mencapai Rp10-15 juta/hari karena kebutuhan dan kondisi khusus bayi itu sendiri. Biaya rata-rata perawatan NICU di Indonesia sekitar Rp 500 ribu hingga 2 juta per hari, tergantung jenis kamar, kelengkapan alat-alat, dan jenis perawatan yang dibutuhkan. Dengan jumlah tersebut, masyarakat ekonomi lemah tentu tidak mampu menjangkaunya. Apabila bayi Anda harus mendapatkan perawatan di ruang NICU, pastikan Anda telah mendapatkan informasi yang lengkap mengenai fasilitas, biaya, serta aturan yang diterapkan rumah sakit. Berbagai informasi tersebut dapat Anda dapatkan dari dokter maupun dari petugas di rumah sakit.Sumber :1. Cheah I G S. Economic assessment of neonatal intensive care. Transl Pediatr. 2019. Volume 8(3); page 246-256.2. Narang A, Kiran P S S, Kumar P. Cost of neonatal intensive care in a tertiary care center. Indian Pediatr. 2005. Vol 42(10); 989-997.3. Shanmugasundaram R, Pdamapriya E, Shyamala J. Cost of neonatal intensive care. Indian J Peditr. 1998. Issue 65; 249-255.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
post-partum-depression-baby-blues
Dibaca 11 Pengguna
Post Partum Depression Baby Blues
Melihat kurangnya waktu tidur, tanggung jawab dan kewajiban baru, serti kurangnya waktu untuk diri sendiri, tidak heran jika banyak ibu baru merasa emosinya naik turun. Faktanya, depresi ringan dan mood swing adalah hal yang sangat sering dialami oleh ibu baru dan hal ini sering disebut dengan baby blues. Mayoritas wanita mengalami setidaknya beberapa gejala depresi pasca-melahirkan dan baby blues segera setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang tiba-tiba setelah melahirkan, ditambah dengan stres, kurang tidur, dan kelelahan merawat bayi. Jika gejala hanya muncul beberapa minggu setelah melahirkan ini hanyalah baby blues dan biasanya memang normal dialami ibu baru, namun jika gejala bertahan hingga berbulan-bulan dan malah semakin parah, anda mungkin mengalami hal yang disebut post partum depression. Pada awalnya gelaja post partum depression memiliki gejala yang sama dengan baby blues seperti mood swing, sering merasa sedih bahkan menangis tiba-tiba, sulit tidur, sering merasa lelah, kehilangan nafsu makan atau justru makan lebih banyak dari biasanya, serta mudah tersinggung dan marah. Perbedaannya gejala post partum depression biasanya lebih parah (seperti rasa putus asa, merasa tidak menjadi ibu yang baik, bahkan sampai tidak mau mengurus anak). Gejala lainnya yang mungkin muncul antara lain: Menjadi lebih menarik diri anda dari pasangan, atau merasa tidak memiliki ikatan (bonding) yang cukup dengan bayi Memiliki kecemasan yang berlebihan mengenai bayi anda, padahal tidak terjadi apa-apa dengan bayi anda Selalu merasa bersalah atau tidak berharga yang selalu membebani pikiran anda, bahkan anda terkadang sampai memiliki keinginan untuk bunuh diri Jika anda sudah merasakan gejala ini bahkan hingga lebih dari 2 minggu setelah melahirkan, segera konsultasikan dengan dokter, apalagi jika perasaan tersebut sampai mengganggu dan membuat anda kesulitan merawat bayi dan menjalani aktivias sehari-hari anda. Beberapa mungkin butuh pengobatan khusus seperti psikoterapi dan obat-obatan, namun pasti berbeda-beda bagi tiap penderita. Dan perlu diingat, dukungan keluarga sangatlah penting untuk keberhasilan terapi. Untuk ibu dengan bayi yang lahir prematur, pasti memiliki tekanan emosional yang lebih tinggi, ditambah lagi kondisi sang bayi yang mungkin sangat kurang baik, dan ini pasti menjadi hari-hari buruk untuk anda lewati setiap hari mengingat bahwa bayi anda masih perlu penanganan intensif di rumah sakit. Berikut beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mengurangi rasa stress, menjadi lebih tenang, serta nyaman untuk anda dan juga bayi anda. Fokus untuk apa yang dapat anda lakukan hari ini, lakukan segala pekerjaan yang anda rencanakan hari ini dengan penuh semangat. Usahakan untuk selalu tersenyum, anda bisa menyalurkan perasaan positif k esekitar anda, dan tentunya ke bayi anda. Jangan terburu-buru, lakukan segalanya dengan tenang dan perlahan-lahan. Selalu bicara dan berpikiran positif “Saya disini untuk anak saya, kita pasti bisa melewati semua yang akan terjadi selanjutnya” Luangkan waktu sebentar untuk menarik nafas, relaksasikan otot-otot anda, dan segarkan pikiran anda.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
bagaimana-perkembangan-bayi-anda?
Dibaca 0 Pengguna
Bagaimana Perkembangan Bayi Anda?
Kenali perkembangan bayi anda dan catat kapan ia bisa melakukannya. Jika ditemukan satu atau lebih tanda bahaya dibawah ini, segera bawa bayi ke fasilitas kesehatan ya! Usia Koreksi 2 Bulan Senyum Responsif (bila diajak senyum). Dapat bersuara/ cooing (ah, uh). Dapat membuka dan mengepal tangan. Dapat mengangkat kepala dan dada saat tengkurap. Segera konsultasikan ke dokter/ tenaga kesehatan bila bayi: Tidak berespons terhadap suara keras. Tidak dapat menatap wajah. Tidak dapat mengangkat kepala saat tengkurap. Usia Koreksi 4 Bulan Tertawa spontan dan keras. Menoleh ke arah suara. Berguling (tengkurap ke telentang). Telapak tangan tidak mengepal. Bersuara/ cooing panjang (aah, uuh). Menopang dada dengan siku dan pergelangan tangan saat tengkurap. Bermain dengan jari-jari di tengah tubuh. Menggenggam benda. Segera konsultasikan ke dokter/ tenaga kesehatan bila bayi: Tidak pernah memperhatikan sesuatu/ benda yang bergerak. Tidak pernah mengeluarkan suara atau bunyi (cooing). Tidak dapat menggerakkan tangan ke tengah tubuh. Usia Koreksi 6 Bulan Tersenyum ketika melihat wajah di cermin. Menoleh ketika namanya dipanggil. Mulai mengucapkan bunyi konsonan (bergumam dengan “m”,”b”). Duduk sebentar tanpa ditopang. Meraih dan mulai memindahkan barang dari satu tangan ke tangan yang lain. Mengeluarkan vokal bersama saat mengoceh (“ah”,”eh”,”oh”) dan suka bergiliran membuat suara dengan pengasuhnya. Berguling dari tengkurap ke telentang, dan sebaliknya. Meraup objek dengan 4 jari. Mencoba memasukkan makanan/ sesuatu ke mulut. Segera konsultasikan ke dokter/ tenaga kesehatan bila bayi: Tidak pernah tersenyum/ tertawa. Wajah tanpa ekspresi dan tidak tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain. Tidak menoleh ke arah suara. Tidak pernah mengeluarkan suara vokal (“ah”,”eh”,”oh”). Tidak dapat mengangkat kepala dan menopang dada saat tengkurap. Tidak pernah berupaya untuk meraih benda yang berada dalam jangkauannya. Tangan (sering) mengepal. Tampak sangat kaku atau sangat lemas. Sumber : Kementerian Kesehatan RI. Kiat Meningkatkan Produksi ASI. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:26-28.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
perlengkapan-memandikan-bayi
Dibaca 6 Pengguna
Perlengkapan Memandikan Bayi
Tentu sebagai ibu harus selalu siap siaga dalam mengasuh dan merawat bayinya. Dan karena bayi tidak boleh dibiarkan sendirian di bak mandi bahkan hanya untuk semenit pun, perlu persiapan yang baik sebelum mulai memandikan bayi anda. Bayi dapat dimandikan beberapa kali saja atau hanya dua kali dalam seminggu. Anda harus memiliki daftar perlengkapan mandi apa saja yang perlu disiapkan. Jika terdapat meja atau wastafel di sekitar bak mandi bayi anda, isilah dengan semua perlengkapan mandi yang akan anda gunakan sebelum, selama, dan sesudah memandikan bayi anda. Beberapa perlengkapan mandi yang perlu disiapkan adalah: Bak mandi bayi. Diperlukan bak mandi khusus bayi untuk membantu orang tua memandikan bayi sekaligus membuat bayi merasa nyaman saat mandi. Saat memilih bak mandi bayi, pastikan bak mandi mudah dibersihkan dan terbuat dari bahan yang tidak mudah berjamur. Bisa juga anda menggunakan alas bak mandi bayi yang anti-slip sehingga bayi tidak mudah tergelincir saat dimandikan. Air. Tentu saja anda membutuhkan air untuk memandikan bayi anda, tapi sangat disarankan bagi anda untuk mengisi bak mandi yang akan digunakan sebelum meletakkan bayi anda di dalamnya. Sesuaikan jumlah dan suhu air sesuai dengan kondisi bayi anda. Sabun dan sampo. Gunakan sabun dan sampo yang aman untuk tubuh bayi dengan pH balance yang baik, jangan gunakan sabun dan sampo dengan tambahan pewangi ataupun pewarna. PH yang dianggap baik adalah pH yang netral atau sedikit asam, yaitu 5.5 – 7.0. Waslap. Waslap digunakan untuk menyeka tubuh bayi saat mandi sehingga memudahkan untuk membersihkan bagian yang sulit dibersihkan seperti lipatan tubuh. Pastikan waslap terbuat dari bahan yang lembut untuk kulit bayi. Jangan menggosokkan waslap terlalu keras ke kulit bayi, karena kulit bayi masih terlalu sensitif dan gangguan terhadap pertumbuhan kulit harus dihindari. Handuk. Siapkan sebaiknya lebih dari satu handuk. Untuk berjaga-jaga kalau saja salah satu handuk menjadi basah terkena air. Pelembab. Gunakan pelembab segera setelah mengeringkan tubuh bayi, pakaikan ulang setelah 4-8 jam. Pilihlah pelembab yang aman untuk bayi tanpa alkohol, pewangi, pewarna, dan pengawet. Meja ganti popok dan perlengkapan popok. Saat menggantikan baju dan popok bayi, orang tua membutuhkan permukaan yang datar dan stabil demi keamanan dan kenyamanan bayi. Letakkan juga perlengkapan ganti popok (seperti tisu, kapas, popok bersih) di sekitar meja ganti popok. Pakaian ganti dan sisir. Persiapkan pakaian yang nyaman untuk digunakan bayi, segera pakaikan baju bayi karena bayi tidak nyaman jika dibiarkan terlalu lama tidak memakai baju apalagi dalam keadaan basah. Rutin menyisir rambut bayi anda dengan sisir yang lembut untuk menjaga rambut tetap bersih dan sehat. Mainan. Berikan bayi anda mainan yang tepat sehingga waktu mandi akan jadi waktu yang menyenangkan untuk bayi anda sekaligus bisa memberikan stimulasi yang bermanfaat untuk bayi anda. Pilihlah mainan yang terbuat dari bahan yang tahan air. Sebagai tambahan, mandi yang dilakukan sebagai salah satu rutinitas di sore hari dapat meningkatkan kualitas tidur bayi tersebut. Referensi: 1. Sarkar R, Basu S, Agrawal RK, et al. Skin care for the newborn. Indian Pediatr. 2010 Jul;47(7):593-8. 2. Blume-Peytavi U, Lavender T, Jenerowicz D. Recommendations from a European Roundtable Meeting on Best Practice Healthy Infant SkinCare. Pediatr Dermatol. 2016 May;33(3):311-21.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
tanda-bahaya-pada-bayi
Dibaca 6 Pengguna
Tanda Bahaya pada Bayi
Kenali tanda bahaya pada bayi kecil. Jika ditemukan 1 (satu) atau lebih tanda bahaya di bawah ini, segera bawa bayi ke fasilitas kesehatan ya! Muntah darah. BAB berdarah. Tali pusat kemerahan, berbau, atau bernanah Muntah hijau. Diare. Kulit dan mata bayi kuning. Sesak napas. Kurva pertumbuhan yang tidak naik. Kulit tampak pucat. Tampak lemas. Tidak mau menyusu. Dingin (suhu kurang dari 36,5oC). Kejang. Demam (suhu lebih dari 37,5oC). Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Menghitung usia koreksi. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:22.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
boleh-vs-tidak-boleh
Dibaca 6 Pengguna
Boleh vs Tidak Boleh
BOLEH Membersihkan tali pusat dengan air hangat yang bersih. Melakukan Perawatan Metode Kanguru (PMK) agar bayi hangat. Memulai pemberian makanan semi padat atas petunjuk dokter. Memberikan obat penurun demam atas petunjuk dokter TIDAK BOLEH Membaluri tali pusat serta kulit dengan herbal, aneka minyak, maupun bedak. Meletakkan botol panas ke badan bayi atau menggunakan inkubator di rumah agar bayi hangat. Memberikan makanan semi padat (buah, bubur) lebih dini. Membaluri badan bayi dengan bumbu dapur, seperti bawang dan terasi, saat bayi demam. Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Boleh vs tidak boleh. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:23.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
persiapan-memilih-car-seat
Dibaca 6 Pengguna
Persiapan Memilih Car Seat
Seiring dengan bertambahnya usia, bayi prematur tentunya akan dibawa berjalan oleh orang tua, baik jarak dekat maupun jauh. Tentunya aspek keamanan selama perjalanan harus sudah diketahui oleh para orang tua. Banyak masyarakat Indonesia belum menggunakan baby car seat untuk bayi mereka padahal ini sangat penting untuk menjaga keselamatan bayi sepanjang perjalanan. Mengapa kita perlu menggunakan car seat? Kecelakaan mobil merupakan penyebab cedera dan kematian paling banyak bagi bayi dan anak-anak. Car seat didesain secara khusus untuk menjaga bayi tetap aman jika terjadi kecelakaan mobil. Car seat merupakan cara dan pilihan terbaik untuk travelling dengan bayi anda menggunakan mobil. Sudah banyak negara memiliki aturan yang mengharuskan bayi dan anak-anak untuk menggunakan car seat ketika di dalam mobil demi keamanan dan keselamatan mereka. Sangat penting bagi anda orang tua untuk memilih car seat yang tepat sesuai dengan ukuran dan usia anak anda. Bagaimana cara menggunakan car seat? Tetap gunakan car seat menghadap ke arah belakang mobil sampai bayi anda berusia 2 tahun, atau sampai mereka mencapai batas tinggi badan dan berat badan untuk menggunakan car seat. Selalu letakkan car seat di kursi belakang. Jangan gunakan alas yang tidak sesuai dengan car seat yang anda miliki, karena tidak terbukti aman dan bisa meningkatkan risiko cedera saat terjadi kecelakaan mobil. Setelah car seat anda siap, berikut adalah tips meletakkan bayi anda di dalam car seat: Pastikan tali pengaman terpasang dengan baik dan ketat diatas bahu bayi anda. Eratkan klip tali pengaman di area dada bayi anda sejajar dengan ketiak. Letakkan bayi anda di car seat, selimuti mereka agar tetap hangat dan nyaman. Jangan sampai selimut menutupi wajah bayi anda. Jangan menggunakan benda apapun di belakang bayi, seperti bantal atau gulungan selimut yang tidak sesuai dengan car seat anda. Dengan memastikan keamanan dan keselamatan anak saat perjalanan, tentunya akan menambah kenyamanan dan keceriaan selama perjalanan. Referensi: 1. Young-Hoon K, Mackie C. The importance of child car seats and current challenges with their use. Paediatr Child Health. 2012; 17(9): 483–484. 2. Centers for Disease Control and Prevention. Child passanger safety. CDC; 2020. Diakses dari https://www.cdc.gov/injury/features/child-passenger-safety/index.html#:~:text=Use%20a%20rear%2Dfacing%20car,limits%20of%20their%20car%20seat 1 Februari 2021.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
tanda-kecukupan-asi
Dibaca 7 Pengguna
Tanda Kecukupan ASI
Kecukupan ASI sangat penting untuk tetap menjaga bayi prematur dapat mengejar tumbuh-kembangnya. Bayi dianggap mengalami gagal tumbuh apabila berat badannya terletak di bawah garis persentil -10 pada grafik khusus bayi prematur. Untuk memantau kecukupan ASI ada banyak hal yang dapat dilakukan:1. Menilai kondisi klinis bayi, yang meliputi: Buang air kecil minimal 6 kali sehari dengan warna jernih dan tidak pekat Bayi terlihat puas setelah menyusu dan melepas sendiri mulutnya dari payudara ibu atau cangkir Bayi akan tertidur pulas dan tampak segar saat bangun Bayi mengalami kenaikan berat badan sebesar 18-20 gram/kgBB/hari, lalu 30 gram/hari setelah mencapai berat 2 kg. 2. Menggunakan grafik pertumbuhan khusus bayi prematur. Untuk memonitoring pertumbuhan untuk bayi prematur, digunakan grafik Fenton atau grafik intergrowth sampai UG 40 minggu dan PB 45 cm, setelahnya dipantau menggunakan kurva WHO. Untuk grafik Fenton digunakan dengan cara memplot berat badan sesuai dengan usia postmenstrual bayi (usia gestasi + usia kronologis). Bayi dianggap mengalami gagal tumbuh (extrauterine growth restriction; EUGR) apabila berat badannya terletak di bawah garis persentil -10. Sebagai contoh, bayi usia postmenstrual 32 minggu dengan berat badan 1.300 gram dianggap mengalami gagal tumbuh. GRAFIK FENTON
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
mitos-seputar-bayi-kecil
Dibaca 8 Pengguna
Mitos Seputar Bayi Kecil
Mitos : Menggunakan kain gurita di badan dan perut bayi secara rutin. Fakta : Pemakaian gurita yang berkepanjangan akan membuat bayi kesulitan dalam bernapas. Mitos : Air tajin sebagai pengganti ASI. Fakta : Air tajin tidak dapat menggantikan ASI karena kandungan gizinya berbeda. Mitos : Bayi prematur tidak boleh terkena air (misalnya, dimandikan). Fakta : Agar kulit bayi selalu sehat dan lembap, mandikan secara rutin dengan sabun bayi, lalu keringkan, dan diberi pelembap. Mitos : Membuang ASI yang warnanya kekuningan karena basi dan kotor. Fakta : Kolostrum (ASI yang pertama kali keluar) berwarna kuning dan kental. Berikan kepada bayi karena mengandung zat kekebalan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Mitos : Meletakkan gunting atau peniti di pakaian bayi. Fakta : Hal ini berisiko terjadinya trauma luka pada kulit bayi. Mitos : Kalau tali pusat belum lepas, diberi nasi dan garam yang dikunyah oleh neneknya. Fakta : Tali pusat akan lepas secara alami. Perawatannya menggunakan air hangat yang bersih. Mitos : Jika bayi menangis keras pertanda ia melihat makhluk halus. Fakta : Jika bayi menangis keras, cari penyebabnya seperti haus, buang air besar/kecil, tidak nyaman (nyeri, kepanasan, bising, dan sebagainya). Mitos : Menarik hidung bayi supaya mancung. Fakta : Menarik hidung bayi tidak mengubah bentuknya menjadi mancung. Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Mitos seputar bayi kecil. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:24-25.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
persiapan-sebelum-bayi-lahir
Dibaca 6 Pengguna
Persiapan sebelum bayi lahir
Banyak persiapan yang perlu dilakukan sebelum menyambut kelahiran sang buah hati. Namun mungkin berbeda dengan bayi yang harus terlahir prematur, lebih awal dari waktu yang diperkirakan. Perlu persiapan ekstra bagi calon orang tua yang akan melahirkan bayi prematur, karena memang masih banyak perjalanan yang harus dilalui nantinya. Orang tua mungkin sudah memiliki rencana cara melahirkan bagaimana, seperti berencana untuk melahirkan di rumah. Tapi mungkin rencana ini harus berubah saat anda akan melahirkan bayi prematur. Jika anda tahu bahwa anda mungkin akan melahirkan bayi secara prematur dan bayi anda akan tinggal di rumah sakit dalam waktu lama, sangat normal jika anda memiliki emosi yang campur aduk. Bisa saja anda merasa senang, bahagia, sedih, takut, dan panik secara bersamaan. Akan sangat membantu jika anda mulai membaca informasi mengenai persiapan melahirkan bayi prematur. Mulailah berkonsultasi dengan dokter atau perawat mengenai proses persalinan dan bagaimana perawatan bayi nantinya. Berbicara dengan ibu yang pernah melahirkan prematur juga bisa membantu. Berikut beberapa hal penting yang dapat dipersiapkan sebelum melahirkan:1. Tetap tenang sebelum melahirkan Anda mungkin merasa bingung atau kewalahan menjelang hari kelahiran. Berikut beberapa strategi yang bisa membantu Anda tetap tenang: Lakukan latihan bernapas, relaksasi otot, dan tenangkan pikiran anda Lakukan aktivitas dan hobi yang dapat membuat anda lebih relax. Fokus dengan apa yang akan anda lakukan hari ini, jangan terlalu mengkhawatirkan apa yang akan terjadi besok Minta bantuan jika perlu. Curahkan perasaan dan pikiran anda kepada keluarga atau sahabat terdekat anda Tetap berpikiran positif 2. Mulai cari tahu apa itu neonatal intensive care unit (NICU) Bayi anda mungkin akan di rawat di NICU setelah lahir. Bayi yang dirawat di NICU akan menggunakan banyak alat dan teknologi di sekitarnya, yang mungkin bisa membuat anda sedikit kewalahan dan menakutkan anda. Minta dokter atau perawat untuk mengizinkan anda masuk dan mengenali NICU sebelum melahirkan, hal ini akan lebih memudahkan anda ketika nanti mengunjungi bayi anda disana.3. Persiapkan keluarga dan kakak dari calon bayi Ada baiknya untuk berbicara dengan anak anda yang lain sebelum anda pergi ke rumah sakit. Berbicara dengan anak anda tentang apa yang terjadi dapat membantu mereka untuk tidak merasa terlalu cemas dan bingung tentang perubahan rencana mengenai calon adik mereka. Mereka mungkin khawatir akan kondisi adik bayinya yang lahir lebih awal, atau bahkan khawatir tentang kondisi anda. Anda dapat memberitahu mereka bahwa mereka bahwa semua akan baik-baik sajaPenting juga bagi anda untuk memberitahu bahwa anda akan menghabiskan banyak waktu di rumah sakit. Hal ini dapat membantu anak anda memahami bahwa ia harus bekerjasama dengan siapa yang akan merawatnya di rumah untuk sementara waktu. Tetap kabari dan hubungi keluarga anda di rumah sesibuk apapun anda nanti di rumah sakit, mereka juga ingin tahu bagaimana perkembangan di rumah sakit.4. Persiapkan stok bahan-bahan rumah tangga Persiapkan stok lemari pendingin rumah anda dengan bahan-bahan makanan dengan jumlah cukup. Makanan beku yang bisa dimasak di rumah merupakan pilihan yang bisa anda pertimbangkan.5. Persiapkan perawatan anak anda yang lain Minta tolong teman, orang tua atau kakak/adik anda untuk menjaga anak-anak anda selama anda berada di rumah sakit.6. Persiapan sebelum berangkat ke rumah sakit Persiapkan seluruh hal-hal yang akan diperlukan saat melahirkan nanti, jika tidak sempat membereskan hal ini, anda dapat memberikan daftar barang-barang apa saja yang perlu untuk dibawakan oleh kerabat anda ke rumah sakit. Sumber:1. Parents. 13 tips to help you prepare for childbirth and labor. 2015. Diunduh dari: https://www.parents.com/pregnancy/giving-birth/labor-and-delivery/8-steps-to-a-less-stressful-labor/2. Kaiser Permanente. Checklist: prepare for delivery. 2019. Diunduh dari: https://wa.kaiserpermanente.org/healthAndWellness/index.jhtml?item=%2Fcommon%2FhealthAndWellness%2Fpregnancy%2Fpregnancy%2FthirdChecklists.html3. Kernodle Clinic. Preparing for baby: 10 things to do before you give birth. 2020. Diunduh dari: https://www.kernodle.com/obgyn_blog/preparing-for-baby/
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
nutrisi-untuk-bayi-prematur-1759851113
Dibaca 5 Pengguna
Nutrisi untuk Bayi Prematur
“Semakin sering menyusui, produksi ASI akan semakin banyak” Prioritas pilihan nutrisi:1. ASI bayi prematur2. ASI donor untuk bayi prematur*3. Penambahan Human Milk Fortifier (HMF)**4. Pendamping ASI untuk bayi prematur** ASI adalah nutrisi utama untuk bayi prematur. Kandungan protein dan lemak yang tinggi pada ASI, sesuai untuk pertumbuhan bayi prematur. ASI juga mengandung zat kekebalan tubuh agar bayi tidak mudah terkena infeksi. Keluarnya ASI sangat dipengaruhi banyak faktor, antara lain: Faktor hormon ibu (hormon prolaktin dan hormon oksitosin). Asupan makanan ibu. Kondisi psikis ibu (stres, cemas, khawatir). Perawatan payudara. Frekuensi bayi menyusu. Pengaruh obat-obatan. Alat kontrasepsi. Suplementasi zat besi dapat diberikan kepada bayi untuk menunjang asupan zat besi dari ASI** Keterangan: *ASI donor harus melalui prosedur khusus. Tanyakan hal ini kepada dokter Anda. **Sesuai anjuran dokter. Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Nutrisi untuk bayi prematur. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:15.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
obat-emergensi-yang-harus-disiapkan-di-rumah
Dibaca 5 Pengguna
Obat Emergensi yang Harus Disiapkan di Rumah
Banyak hal perlu dipersiapkan ketika akan membawa bayi anda yang baru lahir ke rumah. Salah satunya adalah obat-obatan. Tidak ada orang tua yang mengharapkan anaknya sakit. Namun dalam keadaan emergensi, tentu anda harus memiliki persediaan obat-obatan wajib yang harus ada untuk pertolongan pertama ketika anak anda jatuh sakit. Berikut adalah daftar obat-obatan yang harus disiapkan di rumah saat memiliki bayi:1. Parasetamol atau untuk menurunkan panas saat bayi demam serta bisa juga untuk menghilangkan rasa nyeri.2. Obat semprot hidung khusus bayi dan dekongestan untuk mengatasi flu dan hidung mampet.3. Cairan elektrolit (oralit) untuk mengganti cairan saat sedang diare.4. Krim ruam atau petroleum jelly untuk mengatasi ruam pada kulit. Kulit bayi lebih sensitif dari kulit orang dewasa sehingga mudah iritasi. Petroleum jelly dapat digunakan untuk mencegah ruam pada kulit bayi.5. Krim antibakteri untuk mencegah infeksi ketika terdapat luka pada kulit bayi.6. Peralatan untuk merawat luka, seperti plester, perban, alkohol, dan obat antiseptik.7. Bedak dan krim untuk mengatasi gatal-gatal dan gigitan serangga pada tubuh bayi.8. Gunting kuku bayi. Kuku bayi tumbuh sangat cepat, bahkan mungkin dibutuhkan lebih dari dua kali dalam seminggu untuk menggunting kuku bayi.9. Pipet, drop, spuit tanpa jarum sebagai sarana untuk memberikan obat kepada bayi.10. Termometer untuk memantau suhu tubuh bayi. Tentu saja dalam memberikan obat pada bayi, perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk dapat memberikan sesuai dengan kebutuhan dan dosis yang tepat. Jangan pernah sembarangan membeli dan memberikan obat kepada bayi karena kondisi atau riwayat kesehatan tiap bayi berbeda-beda. Penting juga bagi anda untuk selalu menyimpan nomor telepon emergensi dan kontak pribadi orang yang akan langsung dapat menolong anda saat keadaan emergensi pada tempat yang mudah anda jangkau, anda juga bisa menyimpan nomor dokter pribadi anak anda. Pada era pandemi COVID-19 ini, sudah banyak konsultasi berbasis aplikasi, sehingga aplikasi tersebut harus selalu siap di smartphone anda. Selalu perhatikan tanggal kadaluarsa obat-obat yang anda simpan, segera buang dan ganti dengan yang baru jika obat sudah memasuki tanggal kadaluarsa. Simpanlah peralatan dan obat emergensi anda tersebut di tempat yang aman dan mudah anda jangkau. Sumber: Parents. Stocking baby’s medicine cabinet. 2005. Diunduh dari : https://www.parents.com/baby/care/pediatricians-medicine/stocking-babys-medicine-cabinet/
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
tahapan-melakukan-pasteurisasi-asi-donor
Dibaca 6 Pengguna
Tahapan Melakukan Pasteurisasi ASI Donor
Pasteurisasi dilakukan untuk mengeliminasi bakteri patogen serta virus agar baik dan aman dikonsumsi oleh bayi. Pasteurisasi dilakukan dengan cara memanaskan ASIP suhu dan periode tertentu. Siapa pun yang akan melakukan pasteurisasi, sebaiknya memahami benar cara-caranya dan harus selalu mencuci tangan sebelum melakukan hal ini.1. Pasteurisasi Holder Metode ini umum diterapkan pada bank ASI donor dengan menggunakan unit khusus (unit pasteurisasi Holder) untuk memanaskan ASI pada suhu 62,5 C selama 30 menit.2. Pasteurisasi Flash-heating Dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang tersedia di rumah, dengan cara berikut: Letakkan wadah kaca yang berisi ASIP cair sebanyak 50-150 ml di dalam panci aluminium 1 liter. Tuang air dingin ke dalam panci hingga 2 cm lebih tinggi dari batas ASI dalam wadah kaca. Buka tutup wadah kaca yang berisi ASIP tersebut dan didihkan air di dalam panci. Apabila timbul gelembung air, pindahkan wadah kaca secepatnya dari panci. Tutup wadah kaca dengan penutup yang bersih dan letakkan wadah tersebut pada mangkuk berisi air dingin. Setelah dingin, ASIP dapat langsung diberikan kepada bayi atau disimpan dalam lemari es. 3. Pasteurisasi PretoriaMetode ini juga sangat mudah dilakukan di rumah, dengan cara berikut: Letakkan wadah kaca yang berisi ASIP cair sebanyak 50-150 mL di dalam panci aluminium 1 liter. Tutup wadah kaca tersebut dan tuangkan air mendidih ke dalam panci hingga mencapai 2 cm dari bibir panci. Pemberat dapat diletakkan di atas wadah kaca dan biarkan selama 20-30 menit. Wadah kaca kemudian dipindahkan dari panci dan dibuka untuk mendinginkan ASIP. Setelah dingin, ASIP dapat langsung diberikan pada bayi atau disimpan dalam lemari es. Referensi : 1. IDAI. Donor ASI. 2014. Diunduh dari: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/donor-asi2. AIMI ASI. Donor ASI: membantu vs bumerang bagi ibu menyusui. 2017. Diunduh dari: https://aimi-asi.org/layanan/lihat/donor-asi-membantu-vs-bumerang-bagi-ibu-menyusui
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
perawatan-bayi-kecil-yang-perlu-dipelajari-orang-tua-di-rumah-sakit
Dibaca 6 Pengguna
Perawatan Bayi Kecil Yang Perlu Dipelajari Orang Tua di Rumah Sakit
Perawatan Metode Kanguru (PMK). Menyusui dan memerah ASI. Memandikan bayi dan membersihkan kelamin. Memakaikan baju dan mengganti popok. Memijat bayi. Beri tanda (✔) jika sudah dipelajari orang tua. Sumber: 1. Kementerian Kesehatan RI. Perawatan bayi . Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:8.
ganar.gatul@gmail.com
06 September 2021
tanda-–-tanda-bayi-lapar
Dibaca 5 Pengguna
Tanda – Tanda Bayi Lapar
Para ibu sering kali baru memberikan minum ketika bayi menangis. Perlu dipahami, bahwa menangis merupakan tanda sangat lanjut pada bayi yang lapar. Bayi yang sudah teramat sangat lapar dan marah cenderung sulit untuk disusui dan perlu ditenangkan terlebih dahulu dengan cara dipeluk, ditimang, kontak kulit bayi dengan kulit dada ibu, dan berbicara dengan lembut. Oleh karena itu, ibu sebaiknya segera mengenali tanda-tanda awal pada bayi yang lapar. Ibu tidak perlu khawatir, karena kemampuan ini akan semakin terasah seiring berjalannya waktu. Tanda tanda awal Gelisah Mulut Terbuka Kepala ke kiri dan kanan seperti mencari-cari 1. Tanda-tanda pertengahan, “aku sangat lapar!” Menggeliat Gerakan fisik meningkat Tanda-tanda akhir, “tenangkan aku, lalu susui aku” Menangis Tangan masuk ke mulut Menghentakan badan  Badan berubah warna jadi merahReferensi :1. Queensland Government. Breastfeeding - sign of hunger. 2020. Diunduh dari: https://www.qld.gov.au/health/children/pregnancy/antenatal-information/breastfeeding-101/signs-of-hunger#:~:text=Early%20feeding%20cues%20(signs)%20are,movements%2C%20colour%20turning%20red).
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
tanda-tanda-bayi-prematur-siap-diberikan-mpasi
Dibaca 4 Pengguna
Tanda-Tanda Bayi Prematur Siap Diberikan MPASI
Pemberian makan pendamping ASI (MPASI) umumnya diberikan setelah usia 6 bulan, begitu juga pada bayi prematur, namun menggunakan patokan usia koreksi 6 bulan. Akan tetapi, bila saat periode pemberian ASI eksklusif pertumbuhan bayi prematur tidak optimal, maka pemberian MPASI dapat dimulai pada usia 4 bulan setelah dikoreksi, dan telah ada tanda-tanda bayi siap menerima MPASI, agar bayi tidak mengalami gagal tumbuh. Tanda seorang bayi siap menerima MPASI berdasarkan tanda kesiapan fisik dan psikologis. Berikut tanda-tanda lengkap bahwa bayi anda sudah siap menerima MPASI. Tanda-tanda kesiapan fisik bayi menerima MPASI: Refleks menjulurkan lidah telah berkurang atau menghilang Dapat memindahkan makanan dari bagian depan ke belakang mulut Dapat menahan kepala tetap tegak Dapat duduk dengan atau tanpa sedikit bantuan setidaknya lebih dari 3-5 detik, dan menjaga keseimbangan tubuh Tanda-tanda kesiapan psikologis bayi menerima MPASI: Memperlihatkan perilaku makan, seperti meniru orang makan di sekitarnya Lebih mandiri dan eksploratif Menunjukkan keinginan makan dengan membuka mulut, rasa lapar dengan memajukan tubuh ke depan, tidak berminat atau kenyang dengan menarik tubuh ke belakang. Momen memberikan MPASI sama pentingnya dengan pemberian ASI eksklusif, oleh karena itu kita harus benar yakin dan tepat waktu pemberiannya. Jika memang ada keraguan, sebaiknya kita konsultasikan dahulu dengan dokter anak sebelum mulai memberikan MPASI.Referensi :1. IDAI. Makanan pendamping ASI (MPASI). 2015. Diunduh dari: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/makanan-pendamping-asi-mpasi
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
tips-merawat-bayi-kecil
Dibaca 5 Pengguna
Tips Merawat Bayi Kecil
1. Persingkat kunjungan ke fasilitas kesehatan! Banyak virus dan bakteri di rumah sakit, padahal sistem imun si kecil sedang dalam proses penyempurnaan. 2. Jaga kebersihan di rumah Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh si kecil (terutama jika ada tamu). 3. Jauhkan bayi dari paparan asap rokok 4. Tidur dalam posisi telentang, tanpa bantal dan selimut Posisi tengkurap serta keberadaan bantal dan selimut dapat menutup hidung dan mulut bayi sehingga berisiko mengganggu pernapasan. Jika bayi diposisikan tengkurap harus diawasi dan dilakukan di alas yang keras, serta singkirkan bantal dan selimut. 5. Ibu harus cukup istirahat, selain merawat si kecil Ibu juga harus memulihkan diri dari proses persalinan. Minta bantuan keluarga untuk menyelesaikan kegiatan rumah tangga agar ibu cukup istirahat. 6. Dukungan emosional dari keluarga Seluruh anggota keluarga berperan penting dalam merawat dan mengasuh bayi prematur. 7. Lengkapi imunisasi si kecil ke tenaga kesehatan Berdasarkan usia sejak lahir (usia kronologis). Sumber:1. Kementerian Kesehatan RI. Tips merawat bayi kecil. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:20-21.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
tanda-bahaya-harus-segera-ke-rs
Dibaca 4 Pengguna
Tanda Bahaya Harus Segera ke RS
Semua orang tua mengharapkan bayinya walaupun terlahir prematur ataupun berat lahir rendah, tetap dapat sehat. Namun, kita tidak dapat memprediksi kondisi yang akan terjadi. Para orangtua wajib mengenali bagaimana tanda bahaya pada bayinya, dan keadaan seperti apa yang membuat orangtua perlu segera membawa bayinya ke dokter? Berikut tanda kegawatan pada bayi yang tidak boleh diabaikan. Tidak mau menyusu Bayi menolak menyusu atau cenderung tidur walaupun sudah waktunya diberikan susu (penurunan kesadaran) Muntah-muntah Setelah dipastikan posisi menyusu benar, bayi sudah disendawakan dengan tepat, dan bayi sudah ditenangkan, masih terdapat muntah berulang, segera bawa ke dokter Kejang Gerakan yang dicurigai kejang, yakni gerakan berulang pada badan, anggota gerak, atau mata, terlebih disertai demam atau penurunan kesadaran Tampak lemas Bayi lemas, tidak aktif, menolak menyusu, disertai muntah-muntah, diare, dan demam. Hal ini merupakan tanda bayi mengalami dehidrasi Sesak napas Napas yang cepat lebih dari 60x/menit untuk bayi <1 bulan dan lebih dari 50x/menit untuk bayi 2-12 bulan. Merintih atau menangis terus menerus Merintih dengan disertai sesak ataupun demam Tubuh dingin (suhu bayi <36,5oC) dan demam (suhu bayi >38oC) Tubuh yang terus menerus dingin walaupun bayi sudah dihangatkan ataupun suhu ruangan dinaikkan. Demam yang tidak membaik dengan tindakan kompres hangat, terlebih jika disertai muntah, diare, dan sulit menyusu Tali pusat kemerahan, berbau, atau bernanah Mata bayi bernanah Mata bayi bernanah disertai bengkak dan tidak membaik dengan membersihkan dengan kassa atau kain bersih.. Perubahan konsistensi dan frekuensi buang air besar (BAB) BAB disertai darah, BAB lebih cair dari biasanya pada bayi ASI dan frekuensi BAB lebih dari 3x untuk bayi yang tidak mendapatkan ASI. Kulit dan mata bayi kuning Kuning yang menetap lebih dari usia 3 minggu atau disertai adanya BAB pucat Bayi tampak biru Lidah, bibir bayi tampak biru, terlebih dengan disertai adanya sesak napas dan demam. Jika terdapat satu atau lebih tanda ini, segera bawa bayi anda ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Untuk mempermudah, tanda bahaya pada bayi dapat dibedakan berdasarkan warnanya, yaitu: Merah : Muntah darah, BAB berdarah, tali pusat kemerahan, berbau, atau bernanah Kuning : Kulit dan mata bayi kuning Hijau : Muntah hijau, diare Biru : Demam (Suhu lebih dari 38oC) Oranye : Kurva pertumbuhan yang tidak naik Merah muda : Kulit tampak pucat, tampak lemas, tidak mau menyusu, dingin (suhu kurang dari 36,5oC), kejang, sesak napas Referensi: 1. Patel A, et al. Infant and Young Child Feeding Indicators and Determinants of Poor Feeding Practices in India: Secondary Data Analysis of National Family Health Survey 2005–062. Food and Nutrition Bulletin. 2010;31(2):314-33. 2. Singhi SC, Shah R, Bansal A, Jayashree M. Management of a child with vomiting. Indian J Pediatr. 2013 Apr;80(4):318-25.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
7-keistimewaan-bayi-prematur
Dibaca 5 Pengguna
7 Keistimewaan Bayi Prematur
Bayi Prematur adalah bayi tangguh yang berjuang lebih keras karena lahir lebih awal. Ada 7 alasan mengapa anak kita yang prematur ini istimewa!1. Terlahir dalam proses penyempurnaan organ sehingga membutuhkan perhatian khusus (seperti perawatan intensif) dan penapisan (screening) kematangan organ.2. Mempunyai perhitungan usia koreksi yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan.3. Butuh kehangatan lebih karena lapisan lemaknya lebih sedikit dan kulit yang lebih tipis.4. Kebutuhan asupan nutrisi yang istimewa hingga terkadang membutuhkan tambahan bantuan, seperti ASI donor atau pendampingan ASI.5. Pola pertumbuhan dan perkembangannya memiliki perjalanan yang berbeda dengan bayi lahir cukup bulan sehingga harus dipantau secara ketat, paling tidak sampai usia 2 tahun.6. Penglihatan dan pendengarannya harus diperiksa secara rutin pada tahun pertama.7. Membutuhkan kasih sayang, dukungan emosional serta stimulasi yang lebih intensif. Sumber: 1. Kementerian Kesehatan RI. 7 keistimewaan bayi prematur. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:7.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
prosedur-thawing-asi
Dibaca 5 Pengguna
Prosedur Thawing ASI
Proses memberikan ASI dapat diberikan secara langsung maupun berupa asi perah. Mayoritas ibu lebih nyaman jika memberikan ASI secara langsung kepada bayinya. Pemberian asi secara langsung tidak hanya sekedar memberikan nutrisi saja, namun ada kasih sayang yang disalurkan dan ikatan batin yang terjalin di antara ibu dan bayi. Namun beberapa kondisi menyebabkan hal ini sulit dilakukan sehingga ASI akhirnya diberikan dalam bentuk ASI perah. Misalnya pada bayi prematur di mana kemampuan bayi untuk mengkoordinasikan antara menghisap dan menelan yang masih belum sempurna, sehingga tidak memungkinkan untuk ibu memberikan ASI melalui menyusui secara langsung. Setelah ASI diperah, ASI bisa saja langsung diberikan kepada bayi atau disimpan. ASI perah dapat disimpan di lemari es atau freezer, dan biarkan tersimpan dalam keadaan beku. Untuk memberikannya kembali kepada bayi tentu tidak dapat dalam keadaan beku, berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan ketika mencairkan (thawing) ASI beku:1. Cek tanggal pada label wadah ASI. Selalu cairkan ASI yang terlama terlebih dahulu. Ingat pertama masuk, keluar pertama (first in first out). Perlu diingat bahwa, seiring berjalannya waktu, kualitas ASI bisa menurun.2. Pindahkan ASI beku ke lemari es (bukan freezer) selama satu malam3. Ada beberapa cara untuk mencairkan ASI Anda: Biarkan dingin dengan meletakkan di lemari es (bukan freezer) semalaman. Letakkan dalam wadah berisi air hangat atau suam suam kuku. Letakkan bawah air hangat yang mengalir. 4. Jangan pernah mencairkan atau memanaskan ASI di microwave. Microwave dapat merusak nutrisi dalam ASI dan membuat beberapa bagian ASI yang sangat panas yang dapat membakar mulut bayi.5. Gunakan ASI dalam waktu 24 jam setelah pencairan di lemari es (maksudnya adalah sejak ASI tidak lagi membeku atau telah dicairkan seluruhnya, bukan sejak ASI dikeluarkan dari freezer).6. Setelah ASI diletakkan di suhu ruangan atau telah dihangatkan, ASI harus segera diberikan kepada bayi dalam waktu 2 jam Jangan pernah membekukan kembali ASI setelah dicairkan.Referensi :1. IDAI. Penyimpanan ASI perah. 2014. Diunduh dari: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/penyimpanan-asi-perah
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
merawat-kulit-bayi-prematur
Dibaca 6 Pengguna
Merawat Kulit Bayi Prematur
Sebagian besar perkembangan organ tubuh bayi prematur masih belum sempurna, termasuk juga kulit. Oleh karena itu, bayi prematur butuh mendapat perhatian dan perawatan khusus untuk kulitnya. Hal ini disebabkan karena kulitnya yang masih relatif lebih tipis. Memandikan bayi prematur Bayi prematur tidak bisa segera dimandikan. Biasanya bayi prematur baru bisa dimandikan setelah beberapa hari kehidupannya (tergantung kondisi medis bayi). Bayi prematur juga tidak mandi tiap hari, biasanya bayi prematur dimandikan setiap hari (berat badan <2.500 gram), dan semakin sering seiring bertambahnya usia bayi. Saat memandikan bayi prematur, bersihkan daerah lipatan tubuh (seperti, daerah leher dan paha) dengan lembut serta gunakan sabun bayi dengan pH seimbang. Sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter untuk pemilihan sabun bayi. Gunakan air dengan suhu yang tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin (hangat suam kuku) saat memandikan bayi prematur. Segera keringkan bayi setelah mandi agar tidak kedinginan. Mandikan bayi di ruangan tertutup. Menggunakan pelembab pada bayi Gunakan pelembab yang sesuai setelah mandi (tiap 8 jam). Perhatikan komposisi pelembab, jangan gunakan pelembab yang mengandung alkohol, pewangi, pewarna dan pengawet. Hindari mengoleskan kulit bayi dengan dedaunan atau rempah agar tidak terjadi iritasi. Bayi prematur juga rentan terkena ruam popok (diaper rash), oleh karena itu orang tua harus senantiasa memeriksa keadaan popok bayi. Ganti segera popok jika sudah kotor atau melebihi daya tampung. Selalu sedia krim ruam popok di rumah. Pilihlah pakaian dengan bahan katun yang lembut. Hindari bahan yang terbuat dari serat sintetis, karena kulit bayi prematur masih sangat sensitif. Jika sudah terjadi iritasi ataupun ruam pada kulit bayi prematur, hentikan pemakaian pelembab dan konsultasikan dahulu pada dokter, jika anda ingin mengoleskan salep atau krim anti ruam pada kulit bayi anda. Merawat tali pusat Selalu jaga kebersihan tali pusat yang belum terlepas. Tali pusat dapat dibersihkan menggunakan air hangat bersih. Tidak perlu mengoleskan alkohol atau dedaunan. Krim antibiotik hanya diberikan atas anjuran dokter. Biarkan tali pusat terbuka (jangan ditutup) agar cepat kering. Referensi: 1. Kusari A, et al. Evidence-based skin care in preterm infants. Pediatric Dermatology. 2018; 36(1): 16-23. 2. Setiawan R. Teknik perawatan kulit neonatus. CDK-278. 2019; 46(8): 545-8.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
apa-itu-non-nutritive-sucking?-1759851113
Dibaca 0 Pengguna
Apa itu Non-Nutritive Sucking?
Non-nutritive sucking (NNS) merupakan salah satu proses stimulasi oromotor dengan cara membiarkan bayi mengisap suatu media tapi bukan dengan tujuan memberikan minum (bisa dengan empeng). Non-nutritive sucking dapat diterapkan pada bayi prematur yang lahir di usia kehamilan 30-34 minggu. Manfaat penerapan non-nutritive sucking bagi bayi prematur sebelum atau selama pemberian minum melalui sonde lambung adalah: Meningkatkan refleks isap. Meningkatkan kemampuan mengisap dan mempercepat kemampuan minum per oral. Meningkatkan pergerakan usus bayi. Membantu menenangkan bayi dan mengurangi rasa sakit selama prosedur invasif. Bayi yang telah mampu melakukan non-nutritive sucking nantinya diharapkan dapat melakukan nutritive sucking. Stimulasi non-nutritive sucking dilakukan dengan cara: Letakkan jari yang memakai sarung tangan steril atau dot pada mulut bayi. Beri tekanan sebanyak 4-6 kali pada bagian tengah lidah bayi. Hentikan pemberian tekanan sambil memantau apakah bayi terus mengisap tanpa bantuan. Non-nutritive sucking juga dapat dilakukan dengan menggunakan payudara ibu secara langsung. Bayi tidak diharapkan mampu memberikan perlekatan yang adekuat dan mengisap ASI, melainkan untuk melatih mengenali dan mengisap puting ibu. Non-nutritive sucking ini dapat diulangi beberapa kali sesuai toleransi dan kemampuan bayi. Referensi:1. Foster JP, Psaila K, Patterson T. Non-nutritive sucking for increasing physiologic stability and nutrition in preterm infants. Cochrane Database of Systematic Reviews 2016, Issue 10. Art. No.: CD001071. DOI: 10.1002/14651858.CD001071.pub3.2. Hill A.S. The effects of nonnutritive sucking and oral support on the feeding efficiency of preterm infants. Newborn Infant Nurs Rev 2005;5:133-41
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
asi-donor-untuk-bayi-prematur
Dibaca 5 Pengguna
ASI Donor Untuk Bayi Prematur
Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi utama yang diberikan pada bayi, baik bayi cukup bulan maupun bayi prematur. Bila ASI tidak dapat diberikan secara langsung maka rekomendasi selanjutnya adalah dengan pemberian ASI donor. Berdasarkan rekomendasi WHO, ASI donor merupakan alternatif bagi bayi prematur dengan suplai ASI yang tidak cukup dari ibu. ASI donor terbukti menurunkan risiko penyakit pencernaan, enterokolitis nekrotikans. ASI donor juga dapat meningkatkan toleransi minum pada bayi prematur secara lebih baik dibanding susu formula. Namun, pemberian ASI donor dilaporkan dapat meningkatkan risiko transmisi infeksi. Risiko ini dapat dikurangi melalui pengelolaan ASI donor, diantaranya screening donor ASI dan pasteurisasi. Setiap ibu yang akan mendonorkan ASI-nya, harus memahami beberapa syarat pendonor ASI sebagai berikut: Memiliki bayi berusia kurang dari 6 bulan dengan pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Sehat dan tidak mempunyai kontra-indikasi menyusui. Produksi ASI sudah mencukupi kebutuhan bayinya dan mendonorkan ASI atas dasar produksi yang berlebih. Tidak menerima transfusi darah atau transplantasi organ/jaringan dalam 12 bulan terakhir. Tidak mengonsumsi obat/hormon/produk yang mempengaruhi bayi. Tidak ada riwayat penyakit menular pada ibu maupun suami. Tidak memiliki pasangan seksual yang berisiko terinfeksi penyakit menular, menggunakan narkoba, perokok, atau peminum alkohol. Harus menjalani screening yang meliputi tes HIV, human T-lymphotropic virus (HTLV), sifilis, hepatitis B, hepatitis C, dan sitomegalovirus, yang dapat dilakukan setiap 3 bulan. Perlu dipahami, setiap ibu pendonor harus berhenti mendonorkan ASI-nya apabila: Jumlah ASI terlalu sedikit (<60 ml/hari selama 1 minggu). Ibu atau bayi dari ibu pendonor ASI mengalami penyakit yang berkaitan dengan demam (termasuk jika terpapar dengan demam disertai ruam pada anggota keluarga yang lain), gastroenteritis (infeksi usus), atau penyakit kulit. Ibu mengalami mastitis (radang payudara), memperoleh vaksinasi virus hidup dalam kurun waktu 4 minggu atau obat-obatan tertentu. Namun, berbeda dengan ASI perah yang dapat diberikan langsung kepada bayi, ASI donor harus melalui proses pasteurisasi sebelum diberikan kepada bayi. Setelah syarat donor ASI terpenuhi, tahap penapisan risiko infeksi berikutnya adalah pasteurisasi ASI donor. Pasteurisasi bertujuan sebagai metode penapisan guna mencegah transmisi bakteri dan virus tertentu (termasuk HIV), meskipun ibu pendonor telah dipastikan sehat melalui screening untuk memberikan ASI donor. Pasteurisasi diharapkan menurunkan risiko penularan infeksi bakteri atau virus tertentu tanpa merusak komponen nutrisi dan zat kekebalan tubuh dalam ASI. Pasteurisasi juga dianjurkan apabila ASI berasal dari ibu yang mengalami peradangan payudara (mastitis) dan luka atau perdarahan puting. Di Indonesia sendiri sudah ada peraturan tentang donor ASI, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Isinya menyatakan: Pemberian ASI eksklusif oleh pendonor ASI dilakukan dengan persyaratan: Adanya permintaan ibu kandung atau keluarga bayi yang bersangkutan. Kejelasan identitas, agama, dan alamat pendonor ASI diketahui dengan jelas oleh ibu atau keluarga dari bayi penerima ASI. Adanya persetujuan pendonor ASI setelah mengetahui identitas bayi yang diberi ASI. Pendonor ASI dalam kondisi kesehatan baik dan tidak memiliki kondisi medis yang membuatnya tidak boleh memberikan ASI, termasuk menderita penyakit yang dapat menular lewat ASI. ASI tidak diperjual belikan. Selain itu, pemberian ASI juga wajib dilaksanakan berdasarkan norma agama dan mempertimbangkan aspek sosial budaya, mutu, dan keamanan ASI. Apabila berniat memberikan ASI donor kepada bayi Anda, akan lebih mudah jika Anda bergabung dengan komunitas-komunitas pemerhati donor ASI, untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat.Referensi:1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. ASI Donor. 2015. Diunduh dari: http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/donor-asi2. Arslanoglu S. et al. Donor Human Milk for Preterm Infants: Current Evidence and Research Directions. JPGN.2013. 57:535-42
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
asi-untuk-bayi-prematur
Dibaca 5 Pengguna
ASI untuk Bayi Prematur
Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi terpenting yang dibutuhkan bayi prematur untuk dapat mengejar pertumbuhannya. ASI tidak hanya berperan sebagai sumber nutrisi namun juga sumber kekebalan tubuh (imunitas), khususnya bayi prematur yang sangat rentan mengalami infeksi. Kelahiran bayi prematur umumnya tidak dapat diprediksi, oleh karena itu, persiapan menyusui hendaknya dimulai sejak kehamilan oleh semua calon ibu. Jika ibu hamil telah mempersiapkan menyusui sejak awal kehamilan, maka apabila bayinya lahir prematur diharapkan tetap dapat menyusui sesuai kebutuhan dan kondisi bayi. Perlu kita ketahui bahwa ASI prematur itu berbeda komposisinya dengan ASI cukup bulan, beberapa kelebihan ASI prematur dibanding ASI cukup bulan antara lain: ASI merupakan cairan tubuh yang dinamis, dan komposisinya senantiasa berubah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, itu sebabnya, ASI dari ibu dengan bayi prematur berubah seiring bertambahnya usia kehamilan. Kadar protein dan lemak ASI prematur lebih tinggi dibandingkan ASI cukup bulan. Hal ini penting untuk memenuhi tumbuh-kembang dan metabolisme bayi prematur. ASI bayi prematur mengandung lebih banyak zat gizi. Asam amino esensial seperti sistein dan taurine, dan enzim lipase yang meningkatkan penyerapan lemak, serta asam lemak tak jenuh rantai panjang (long chain polyunsaturated fatty acids), nukleotida, dan gangliosida. Selain itu, beberapa zat penting yang ada lebih mudah diserap dibandingkan ASI bayi cukup bulan. ASI dapat dikatakan ‘obat’ bagi pertumbuhan bayi prematur, karena mengandung growth factor (faktor pertumbuhan) yang sangat penting untuk pertumbuhan jaringan tubuh bayi prematur. ASI juga memiliki antibodi, antioksidan, dan faktor protektif lainnya, yang terbukti menurunkan risiko komplikasi bayi prematur, seperti enterokolitis nekrotikans (necrotizing enterocolitis atau NEC) dan retinopathy of prematurity (ROP). Kadar protein, natrium dan kalsium dalam ASI prematur cenderung menurun dan menjadi serupa ASI cukup bulan dalam beberapa minggu setelah persalinan, sehingga tidak lagi cukup bagi bayi prematur. Hal ini dapat diatasi dengan fortifikasi (penambahan nutrisi) ASI prematur menggunakan human milk fortifier (HMF). Laporan dari penelitian Lucas dkk, yang meneliti dampak positif ASI prematur pada masa depan bayi tersebut di usia sekolah dini, menunjukkan adanya perbaikan perkembangan neurologis di usia 7-8 tahun dari bayi prematur yang mendapatkan ASI. Penelitian serupa di Australia, memberikan hasil bahwa terdapat penurunan prevalens IQ yang rendah pada bayi prematur yang mendapatkan ASI. Begitu pentingnya kandungan ASI prematur ini, maka pemberiannya harus benar-benar dipersiapkan. Berikut beberapa hal yang perlu disiapkan dan diketahui oleh para ibu hamil terkait persiapan menyusui, antara lain:: Miliki motivasi yang kuat dan pikiran positif bahwa ibu dapat memproduksi ASI dan menyusui bayinya dengan lancar. Mulai terapkan pola hidup sehat. Konsumsi makanan bergizi seimbang (karbohidrat, protein, lemak baik, vitamin, dan mineral), bergaya hidup aktif, istirahat cukup, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok, dan menghindari asap rokok. Cari informasi yang akurat sebanyak-banyaknya perihal manfaat dan teknik pemberian ASI sejak awal kehamilan agar siap untuk memberikan ASI kapan pun, bahkan jika bayi dilahirkan sebelum waktunya. Ibu juga bisa mengikuti kelas antenatal saat hamil, bila perlu libatkan suami. Diskusikan bersama dokter kandungan terkait ada tidaknya risiko kemungkinan lahir prematur sehingga antisipasi pencegahan dan persiapan persalinan dan menyusui sudah dapat dilakukan lebih dini. Cari informasi perawatan payudara: mulai kapan dan apa yang dikerjakan Pada saat mulai menyusui pastikan perhatian ibu tercurah sepenuhnya kepada bayi. Segeralah susui bayi anda, bila kondisi bayi stabil. Bila tidak stabil, segera perah ASI, jangan buang ASI anda karena setetes ASI dihari-hari pertama (kolostrum) sangat dibutuhkan bayi. Komunikasikan dengan dokter dan perawat perihal manajemen pemberian ASI perah (ASIP) untuk bayi. ASI donor dapat dipertimbangkan, apabila produksi ASI ibu tidak mencukupi (diskusikan dahulu dengan dokter dan perawat mengenai manajemen pemberian ASI donor). Jangan ragu untuk bekerjasama baik dengan suami, keluarga dan kerabat, seperti dalam mengurus rumah dan tugas-tugas lainnya, agar ibu dapat memberikan ASI lebih maksimal.Referensi:1. Kuhn, T. Use Breast Milk for Feeding Preterm Infants. Uni Med. 2017. 1:1282. Underwood, M.A. Human Milk for the Premature Infant. Pediatr Clin North Am. 2013; 60:189-207
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
cara-meningkatkan-produksi-asi
Dibaca 5 Pengguna
Cara Meningkatkan Produksi ASI
Memberikan air susu ibu (ASI) kepada sang buah hati merupakan momen yang berharga dan harus dilakukan oleh ibu. Makanan utama yang paling direkomendasikan untuk bayi baru lahir adalah ASI, baik lahir prematur maupun cukup bulan. Bayi yang baru lahir belum memerlukan tambahan cairan atau makanan lain, kecuali ada indikasi medis. Sayangnya, ASI terkadang tidak langsung diproduksi dalam jumlah yang cukup di awal-awal kelahiran si buah hati. Hal ini bisa disebabkan karena faktor eksternal ibu seperti sakit berat pada ibu hamil ataupun stres. Oleh karena itu, kita harus mengetahui cara untuk memperbanyak ASI demi mencukupi kebutuhan bayi. Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh ibu, yaitu: Perah ASI secara rutin sebanyak 8-12 kali setiap hari (setiap 2-3 jam sekali), termasuk pada malam hari sebelum tidur. Selalu pastikan pengosongan payudara. Caranya, lanjutkan memerah selama 2 menit sejak tetes ASI terakhir, sehingga menstimulasi produksi ASI selanjutnya. Pemijatan payudara sebelum dan sesudah pemerahan, untuk meningkatkan jumlah dan kandungan lemak ASI. Kontak kulit-ke-kulit (skin-to-skin contact) antara ibu dan bayi melalui kangaroo mother care (KMC). Sebagai catatan, cara ini dapat dilakukan apabila kondisi bayi prematur stabil. Penuhi asupan nutrisi ibu, termasuk kebutuhan cairan, karbohidrat, lemak baik, protein, vitamin, dan mineral. Minta bantuan konselor laktasi, bidan, perawat atau dokter, apabila volume ASI perah (ASIP) terus menerus sedikit. Ciptakan suasana yang tenang dan nyaman ketika menyusui ataupun memerah ASI. Selalu memerhatikan posisi dan perlekatan yang benar saat menyusui demi kenyamanan ibu dan bayi. Hal ini penting untuk menurunkan risiko lecet pada puting. Posisi dan pelekatan menyusui yang benar Posisi: Kepala dan badan bayi membentuk garis lurus. Wajah bayi menghadap payudara, hidung berhadapan dengan puting susu ibu. Badan bayi dekat ke tubuh ibu. Ibu menggendong / mendekap badan bayi secara utuh. Pelekatan: Bayi dekat dengan payudara ibu dengan mulut terbuka lebar. Dagu bayi menyentuh payudara ibu. Bagian aerola atas lebih banyak terlihat dibanding bagian di bawah mulut bayi. Bibir bawah bayi memutar keluar (dower). Lalu bagaimana dengan daun katuk? Pasti ibu sering mendengar mengenai daun katuk untuk meningkatkan produksi ASI. Tak ada yang salah dengan daun katuk. Namun, keberhasilan ibu untuk memproduksi ASI berkualitas tidak hanya dari daun katuk. Penelitian yang dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, menunjukkan bahwa kadar protein ASI para ibu yang melahirkan bayi prematur sangat rendah. Hal ini tentu saja bukan yang diharapkan karena protein yang adekuat sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan bayi prematur. Di sinilah diperlukan komitmen yang nyata dari ibu untuk menyusui bayinya yang sejatinya telah dipersiapkan sejak masa kehamilan, bahkan bila mungkin pada masa sebelumnya. Semangat untuk menyusui bayi hendaknya diikuti gaya hidup sehat, termasuk sudah mempersiapkan diri mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat (nasi, umbi-umbian, jagung, roti, mie), protein (ikan, daging, telur, tempe, tahu), lemak baik (lemak ikan, minyak zaitun, kacang-kacangan), vitamin, dan mineral dari buah dan sayuran. Sumber :1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Cairan Hidup ASI, Bagaimana Mengoptimalkan Produksinya?. 2013. Diunduh dari: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/cairan-hidup-asi-bagaimana-mengoptimalkan-produksinya2. Kementerian Kesehatan RI. Kiat Meningkatkan Produksi ASI. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:16-17.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
kejar-tumbuh-(catch-up-growth)-bayi-prematur
Dibaca 5 Pengguna
Kejar Tumbuh (Catch Up Growth) Bayi Prematur
Janin mengalami proses pertumbuhan serta perkembangan otak yang paling pesat selama trimester ketiga kehamilan, terutama pada minggu ke-26 sampai ke-36. Proses ini akan berlangsung baik dengan adanya asupan nutrisi yang adekuat (memadai) melalui plasenta selama periode tersebut. Proses tersebut tidak berjalan pada bayi prematur yang harus lahir lebih dini. Pada bayi prematur, sebagian besar proses tumbuh-kembang berlangsung diluar kandungan, tanpa dukungan nutrisi dari plasenta. Bayi prematur memiliki banyak keterbatasan dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Salah satunya keterbatasan dalam penyimpanan nutrisi saat lahir dan memiliki risiko tinggi menderita kekurangan nutrisi yang berat. Hal ini disebabkan beberapa masalah medis bayi prematur, seperti (1). Keadaan umum yang tidak stabil; (2). Kesulitan menjalani masa transisi pada saat tidur ke keadaan bangun maupun sebaliknya; (3). Kurangnya koordinasi refleks menghisap, menelan dan bernapas; (4). Kontrol fungsi oral motor (gerak mulut) yang kurang baik. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh kecepatan pertumbuhan yang meningkat, kebutuhan metabolisme yang tinggi, cadangan energi tidak memadai, sistem fungsi kerja tubuh yang belum sempurna atau bahkan karena bayi dalam keadaan sakit. Meskipun demikian, bayi harus tetap mendapat pasokan nutrisi yang cukup guna mengejar tumbuh-kembang yang optimal. Sumber makanan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan bayi prematur tersebut adalah air susu ibu (ASI) yang berasal dari ibu. Pemberian ASI harus dilakukan sesegera mungkin, baik disusui secara langsung bila kondisi bayi stabil, dengan ASI perah (ASIP), atau melalui ASI donor bila suplai ASI dari ibu tidak mencukupi. Penggunaan susu formula khusus dapat dipertimbangkan pada keadaan khusus atas indikasi medis dan dalam pengawasan dokter. Kejar tumbuh bayi prematur akan dipantau dengan kurva pertumbuhan khusus prematur, seperti Fenton maupun Intergrowth-21. Kenaikan berat badan bayi prematur diharapkan meningkat sekitar 30 gram/hari, panjang badan dan lingkar kepala bertambah 0,9 cm/minggu. Kejar tumbuh haruslah optimal, tidak boleh kurang dan tidak boleh juga berlebihan. Kejar tumbuh yang kurang akan meningkatkan risiko stunting pada bayi prematur, sebaliknya jika berlebihan akan meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes, hiperkolesterol, hipertensi yang dini di usia sekolah dan remaja. Oleh karena itu, sebaiknya bayi prematur ini rutin kontrol dan konsultasi dengan dokter spesialis anak hingga setidaknya minimal usia 3 tahun. Referensi:1. Ehrenkranz, R.A. Early Nutritional Support and Outcomes in ELBW Infants. Early Hum. Dev. 2010;86 (Suppl. 1): 21–5.2. Villar J, Giuliani F, Barros F, Roggero P, Alejandra I, Zarco C dkk. Monitoring the Postnatal Growth of Preterm Infants: A Paradigm Change. Pediatrics. 2018;141.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
fakta-bayi-prematur
Dibaca 5 Pengguna
Fakta Bayi Prematur
Istilah bayi prematur tidak sama dengan bayi berat lahir rendah (BBLR). Bayi prematur adalah bayi yang lahir lebih awal dari yang diperkirakan, yakni sebelum usia kehamilan 37 minggu, sedangkan bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram disebut Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). BBLR dibagi menjadi beberapa kategori, bayi dengan berat kurang dari 1.500 gram disebut Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), dan kurang dari 1.000 gram disebut Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR). Berdasarkan definisi tersebut, dapat diketahui bahwa tidak semua bayi berat lahir rendah termasuk bayi prematur. Terdapat sebanyak 675.700 bayi lahir prematur di Indonesia dari sekitar 4,5 juta kelahiran bayi per tahunnya. Bahkan dari 10 negara, Indonesia menduduki posisi kelima dengan kasus kelahiran prematur tertinggi. Sementara tingkat kelangsungan hidup bayi prematur yang lahir pada usia kehamilan 24 minggu memiliki peluang bertahan 60%. Ibu yang punya riwayat melahirkan prematur memiliki risiko berulang terjadinya persalinan prematur sebesar 30-40%. Sesuai dengan namanya, prematur, maka fungsi tubuh bayi prematur masih belum sempurna, sehingga perlu penanganan khusus oleh dokter di rumah sakit. Bayi prematur akan ditempatkan di ruang perawatan khusus bayi sakit (special care nurse) ataupun ruang intensif neonatus (Neonatal Intensive Care Unit / NICU) untuk jangka waktu tertentu. Usia kehamilan bayi prematur menentukan waktu tinggal di rumah sakit dengan kisaran usia 23 minggu selama 163 hari, hingga usia 33 minggu selama 11 hari. Semakin muda usia kelahiran, rendah berat lahir, dan kompleksnya masalah bayi prematur, akan semakin lama waktu rawatnya di rumah sakit. Terdapat beberapa fakta penting mengenai bayi prematur yang harus diketahui oleh orang tua, yakni diantaranya:1. Secara fisik, bayi prematur terlihat berbeda dengan bayi yang lahir normal. Bayi prematur memiliki ukuran tubuh dan kepala yang tidak proporsional dimana tubuh yang lebih kecil dengan ukuran kepala yang agak besar.2. Menginjak usia kehamilan 20 hingga 24 minggu, risiko lahir prematur pada bayi laki-laki meningkat 27%, dan tentunya semakin muda usia kelahiran akan meningkatkan komplikasi dan risiko kematian.3. Proses tumbuh kembang bayi prematur juga lebih lambat, bahkan sesama bayi yang lahir prematur juga akan berbeda-beda perkembangannya. Kita harus memahami dan menggunakan konsep usia koreksi untuk pemantauan perkembangan bayi-bayi prematur.4. Otak bayi prematur memiliki beberapa bagian yang rapuh dan pengaturan aliran darahnya belum sempurna sehingga mudah mengalami cedera berupa perdarahan.5. Ada kalanya otot jantung bayi prematur belum sempurna. Selain itu ada juga struktur pembuluh darahnya yang belum berkembang sempurna. .6. Paru-paru bayi prematur masih sulit untuk mengembang, sehingga menyebabkan bayi prematur bernapas secara cepat sehingga mayoritas dari bayi prematur mendapatkan bantuan napas diawal-awal kehidupannya.7. Bayi prematur lebih rentan terjangkit penyakit kuning dan anemia.8. Oleh karena prematur dan kurangnya mendapatkan antibodi yang cukup dari ibu selama masa kehamilan, maka bayi prematur juga rentan mengalami infeksi berulang.9. Pengaturan suhu tubuh bayi prematur masih belum sempurna sehingga mudah terjadi hipotermia (suhu tubuh yang rendah).10. Bayi prematur memiliki refleks untuk mengisap dan menelan yang belum baik, sehingga menyulitkan mereka untuk minum melalui mulut. Demikian beberapa hal fakta terkait bayi prematur. Cobalah berkonsultasi dan berdiskusi dengan dokter anak mengenai keadaan bayi prematur anda. Penyakit yang sedang atau telah dialami, pertumbuhan dan perkembangannya, serta rencana ke depan untuk bayi prematur anda.Referensi:1. American Academy of Pediatrics. Caring for Your Baby and Young Child: Birth to Age 5, 6th Edition. 2015.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
fisioterapi-untuk-bayi-prematur
Dibaca 7 Pengguna
Fisioterapi untuk Bayi Prematur
Bayi prematur lahir dengan otot-otot yang masih lemah serta memiliki risiko untuk mengalami kelainan neurologis. Melakukan fisioterapi pada bayi prematur dapat membantu meminimalisir masalah fisik dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Awalnya perlu dilakukan pemeriksaan pada bayi untuk menentukan area kelemahan otot, tanda-tanda kelainan neurologis, dan laju tahap perkembangannya. Selanjutnya akan didiskusikan untuk rencana perawatan ke depan. Fokus dan tujuan fisioterapi tiap bayi akan berbeda dan akan dikhususkan bagi tiap bayi untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Secara umum rencana perawatan fisioterapi untuk bayi prematur antara lain: Latihan kekuatan otot. Peregangan (stretching) untuk meningkatkan jarak rentang gerakan. Aktivitas dalam posisi telentang, berbaring miring, berguling, dan duduk. Keterampilan sosial dan latihan partisipasi anak selama bermain. Pelatihan memosisikan bayi. Latihan pernapasan dan teknik pembersihan dahak. Fisioterapi telah terbukti memberikan manfaat klinis untuk perkembangan fisik bayi prematur, diantaranya: Meningkatkan kekuatan otot lengan, tungkai, dan tubuh. Meningkatkan jarak rentang gerakan pada persendian. Meningkatkan kemampuan untuk duduk, merangkak atau pun berdiri. Meningkatkan kemampuan untuk berpartisipasi dan berinteraksi dengan orang lain selama bermain. Memperbaiki postur dan proporsi tubuh selama istirahat dan bermain. Mencegah terjadinya komplikasi sekunder. Laju peningkatan proses tumbuh-kembang bayi akan dipantau dan dievaluasi ulang secara teratur menggunakan alat ukur yang objektif yang akan menggambarkan peningkatan dalam kemampuan fungsional dan kekuatan otot. Saat bayi tumbuh dan berkembang, biasanya fisioterapis akan menyesuaikan dengan tahap tumbuh-kembangnya sehingga bayi tetap merasa nyaman dan fisioterapi akan terasa menyenangkan baginya. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang berpartisipasi dalam fisioterapi dini yang menyenangkan baginya, akan memperoleh manfaat peningkatan keterampilan berpikir dan bergerak. Fisioterapi ini dapat dilakukan di rumah atau di lokasi lain, seperti rumah sakit atau klinik rawat jalan fisioterapi.Referensi :1.Chandler V.L., Nelson H. M.. Physical thereapy guide to infant prematurity. 2020. Diunduh dari : https://www.choosept.com/symptomsconditionsdetail/physical-therapy-guide-to-infant-prematurity
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
fungsi-kognitif-pada-bayi-prematur
Dibaca 5 Pengguna
Fungsi Kognitif pada Bayi Prematur
Salah satu masalah perkembangan yang sering dikaitkan dengan kelahiran prematur adalah masalah perkembangan kognitif bayi. Apakah benar lahir prematur dapat memengaruhi perkembangan kognitif bayi? Bayi prematur memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kesulitan kognitif, motorik dan perilaku. Masalah-masalah ini bahkan bisa bertahan hingga mereka memasuki usia dewasa. Berdasarkan penelitian yang dipimpin oleh Queen Mary University of London (QMUL), menemukan bahwa anak-anak yang lahir prematur memiliki skor tes IQ, keterampilan motorik, membaca, memori, perhatian, dan kemampuan mengeja yang rendah pada usia sekolah dasar. Sepertiga dari anak yang lahir prematur membutuhkan penanganan khusus di kemudian hari, terutama dalam penanganan masalah psikiatri dan proses belajarnya. Selain itu, anak-anak prematur akan tertinggal dari teman sebayanya dalam memori kerja dan kecepatan proses berpikir dan hal ini bertahan sampai setelah usia sekolah, dengan kemungkinan efek buruk pada prestasi akademik di kemudian hari. Mengapa bayi prematur memiliki risiko untuk mengalami masalah kognitif yang lebih tinggi? Hal ini mungkin karena adanya proses perkembangan otak bayi yang masih belum sempurna saat lahir ke bumi, bisa juga disebabkan oleh cedera otak ringan pada saat ia dilahirkan. Sementara menurut para peneliti di Universitas McMaster Kanada, dua bulan terakhir dalam kandungan sangat penting untuk perkembangan otak, baik untuk beradaptasi ataupun meningkatkannya. Sehingga kelahiran prematur dapat memiliki efek buruk pada hal itu. Meskipun banyak penelitian yang menunjukkan bahwa bayi prematur memiliki masalah kognitif yang lebih besar dibandingkan bayi cukup bulan, hal ini tidak memperbesar kemungkinan efek buruk dan komplikasi perkembangan kognitif bayi prematur. Tidak sedikit bayi prematur memiliki kemampuan kognitif yang baik seiring dengan stimulasi yang baik yang diterimanya selama proses pertumbuhan dan perkembangan.Referensi :1. Romme, et al. NCBI. Association of Preterm Birth With Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder-Like and Wider-Ranging Neurophysiological Impairments of Attention and Inhibition. Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry. 2016. 56(1), pp. 40-50.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
gangguan-penyerapan-nutrisi-pada-bayi-prematur-dengan-riwayat-operasi-saluran-pencernaan
Dibaca 5 Pengguna
Gangguan Penyerapan Nutrisi pada Bayi Prematur Dengan Riwayat Operasi Saluran Pencernaan
Malabsorpsi merupakan suatu kumpulan gejala yang disebabkan adanya gangguan penyerapan nutrisi di saluran pencernaan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah riwayat operasi saluran pencernaan. Bayi prematur memiliki risiko tinggi untuk mengalami masalah pada kesehatannya. Usus bayi prematur belum berkembang secara sempurna sehingga bakteri baik belum terbentuk banyak. Bakteri baik perlahan bertambah jumlahnya jika bayi mendapatkan ASI eksklusif. Jika bayi prematur tersebut mendapatkan susu formula yang terkontaminasi kuman (bakteri jahat), maka kuman masuk ke saluran pencernaan dan menginfeksi usus sehingga akhirnya merusak sel-sel usus. Jika terjadi infeksi dan peradangan pada usus halus atau usus besar, hal ini disebut dengan Necrotizing enterocolitis (NEC). Pengobatan penyakit ini bisa berbeda-beda dan tergantung pada beberapa faktor, seperti faktor usia, keparahan penyakit, dan kondisi kesehatan bayi. Dokter akan menyarankan ibu untuk berhenti menyusui dan selanjutnya memberi asupan nutrisi untuk bayi melalui infus (nutrisi parenteral). Antibiotik juga akan diberikan untuk melawan infeksi. Pada bayi dengan necrotizing enterocolitis yang parah seperti usus yang berlubang atau peradangan di dinding perut, dokter bedah akan melakukan operasi untuk membuang jaringan usus yang rusak. Selanjutnya akan dibuat saluran pembuangan sementara pada dinding perut (kolostomi atau ileostomi) sampai peradangan pada usus membaik dan usus dapat disambung kembali. Malabsorpsi merupakan masalah jangka panjang yang dapat terjadi pada bayi dengan riwayat operasi saluran pencernaan. Studi menyatakan bahwa hal ini lebih sering terjadi pada bayi yang sebagian ususnya diangkat pada saat operasi. Bayi dengan malabsorpsi mungkin membutuhkan nutrisi yang diberikan langsung ke pembuluh darah melalui infus (nutrisi parenteral) sampai usus sembuh dengan baik untuk menoleransi pemberian makan melalui oral. Hal ini mungkin akan membuat orang tua menjadi khawatir mengenai pertumbuhan bayinya dan merupakan hal yang wajar jika merasa khawatir. Tidak bisa menyusui bayi juga bisa membuat orang tua frustasi karena ia merasa bayinya sangat kecil, rasanya memang tidak benar untuk berhenti menyusui atau menghilangkan waktu bonding mereka yang berharga melalui proses menyusui. Namun ini merupakan hal terbaik untuk bayi selama perawatan. Dan ingat, akan ada kemungkinan besar bayi akan segera kembali menyusu dan makan secara teratur dan normal. Sementara itu, tanyakan kepada tim medis yang merawat apa yang dapat orang tua lakukan untuk membantu merawat dan menjalin ikatan (bonding) dengan bayi. Tentu tim medis yang merawat akan mendukung orang tua dari bayi prematur, serta bayi prematur itu sendiri, selama proses pemulihan.Referensi :1. Ou J., Courtney C M, Steinberger A E, Tecos M E, Warner B W. Nutrition in necrotizinf enterocolitis and following intestinal resection. Nutrients. 2020; Issue 12(2): Page 520.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
gangguan-perkembangan-bayi-prematur
Dibaca 6 Pengguna
Gangguan Perkembangan Bayi Prematur
Bayi prematur memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Semakin dini bayi prematur lahir, semakin besar juga kemungkinan memiliki masalah dalam perkembangan. Beberapa anak prematur mengalami kesulitan dalam proses berpikir dan belajar, atau masalah dengan perkembangan fisik, sosial maupun emosional mereka. Masalah perkembangan bahasa bayi prematur Sebagian besar bayi prematur mengalami perkembangan bahasa yang normal namun mungkin sedikit terlambat. Mereka mungkin akan lebih sulit berbicara dan memahami bahasa jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya yang lahir cukup bulan. Masalah berbahasa ini juga bisa menjadi tanda awal masalah pendengaran, berpikir dan belajar. Masalah perkembangan fisik dan motorik pada bayi prematur Mayoritas bayi prematur memiliki perkembangan fisik dan motorik yang khas, meskipun anak-anak prematur cenderung lebih pendek dan berat badan yang lebih kecil daripada bayi seusianya yang lahir cukup bulan. Masalah motorik Sekitar 40% anak yang lahir prematur mengalami gangguan motorik ringan. Ini termasuk masalah dengan: Keterampilan motorik halus – seperti memegang pensil Keterampilan problem solving - seperti mencari cara untuk berjalan melalui rintangan Koordinasi visual dan motorik – seperti mengenali dan mencontoh bentuk Keterampilan sensorimotor – seperti mengambil gelas terisi penuh tanpa menumpahkan isinya Masalah perkembangan sensorik Bayi prematur memiliki perkembangan pendengaran, penglihatan dan sensitivitas sensorik yang khas. Bayi prematur memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menjadi masalah pendengaran dibandingkan dengan bayi cukup bulan, tetapi sangat sedikit yang memiliki masalah di kedua telinga hingga membutuhkan alat bantu dengar atau implan koklea. Bayi prematur biasanya menjalani tes skrining pendengaran pertama kali saat mereka masih di rumah sakit. Bayi prematur juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan penglihatan. Mereka cenderung memiliki masalah penglihatan yang ringan seperti rabun dekat atau rabun jauh, juling, atau sensitivitas terhadap kontras. Masalah penglihatan yang lebih parah biasanya akan muncul sejak dini. Bayi yang lahir prematur harus menjalani tes mata secara teratur selama berada di rumah sakit, sehingga bisa memperoleh penanganan lanjut lebih cepat. Untuk perkembangan kepekaan sensorik, orang tua harus menyadari bahwa bayi prematur memiliki kepekaan terhadap rangsangan yang tinggi terhadap cahaya dan suara. Beberapa bayi prematur tidak suka jika ada sesuatu masuk ke dalam mulutnya dan memiliki kesulitan untuk makan akibat koordinasi makannya yang belum baik. Bayi prematur juga memiliki ambang nyeri yang lebih rendah daripada bayi cukup bulan. Masalah perkembangan berpikir dan belajar bayi prematur Mayoritas bayi prematur memiliki perkembangan berpikir dan belajar yang khas, namun juga bisa berprestasi baik di sekolah. Namun, ada beberapa anak prematur akan mengalami gangguan perkembangan berpikir dan belajar. Misalnya, mereka mungkin memiliki masalah membaca, menulis, serta mengerjakan tugas. Hal ini akan anda sadari ketika mereka sudah mulai memasuki sekolah, sehingga membutuhkan perhatian dan dukungan ekstra di sekolah. Masalah perkembangan sosial dan emosional bayi prematur Sebagian besar bayi prematur memiliki perkembangan sosial dan emosional cukup berbeda dari bayi cukup bulan. Misalnya, pada tahun pertama kehidupan, bayi prematur cenderung kurang berinteraksi dengan orang lain dibandingkan dengan bayi cukup bulan. Mereka cenderung akan lebih diam dan mengalihkan fokus ke hal lain untuk menghindari interaksi dengan orang lain, dan mereka mungkin akan lebih cepat marah dan mudah rewel. Bayi prematur cenderung mengalami kesulitan dalam mengatasi dan mengontrol perasaan mereka. Mereka lebih sulit untuk tetap tenang, makan dengan baik, dan tidur nyenyak. Beberapa bahkan mungkin akan mengalami perasaan rendah diri atau sulit berteman. Hal ini tidak akan terus bertahan sampai mereka sudah beranjak dewasa. Bayi prematur juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas (attention-deficit hyperactivity disorder / ADHD), spektrum autisme, gangguan cemas, dan depresi. Sebagai orang tua anda dituntut untuk bisa membaca bahasa tubuh mereka untuk mengetahui kapan bayi anda tertarik akan suatu hal dan kapan juga mereka ingin berhenti.Referensi :1. Field T et al. Infant Behaviour and Development. 2006.29:274-2782. Villar J, Giuliani F, Barros F, Roggero P, Alejandra I, Zarco C dkk. Monitoring the Postnatal Growth of Preterm Infants: A Paradigm Change. Pediatrics. 2018;141.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
gumoh-dan-muntah
Dibaca 7 Pengguna
Gumoh dan Muntah
Gumoh dan muntah merupakan masalah saluran cerna yang sering dikeluhkan para orangtua, terlebih yang memiliki bayi prematur. Pada prinsipnya kedua keluhan ini menandakan suatu kondisi yang mana terjadi pengeluaran susu dari mulut bayi. Namun gumoh dan muntah merupakan hal yang berbeda. Apa perbedaannya? Gumoh merupakan hal yang biasa dialami oleh bayi, terutama saat masih beberapa minggu awal kehidupan. Lebih dari separuh bayi akan mengalami gumoh pada bulan-bulan pertama kehidupan. Di usia tersebut, bayi sedang berusaha menyesuaikan diri dengan makanan. Biasanya bayi akan gumoh setelah minum susu. Setelah bayi menelan susu, susu kemudian akan melewati bagian belakang mulut, lalu turun ke kerongkongan, dan diteruskan ke lambung. Di antara kerongkongan dan lambung, terdapat cincin otot dari kerongkongan. Cincin ini menjadi pintu masuk susu ke lambung. Setelah susu masuk ke lambung, cincin akan menutup. Gumoh terjadi tanpa disertai dengan kontraksi dinding perut. Namun jika cincin ini tidak menutup dengan sempurna, susu bisa kembali lagi ke kerongkongan, lalu terjadilah gumoh. Dalam ilmu medis disebut refluks. Penyebab gumoh bermacam-macam, bisa karena bayi terlalu banyak minum ASI, bayi menangis berlebihan, ada banyak udara yang ikut tertelan ketika mengisap ASI, katup penutup lambung belum “matang” sehingga belum dapat menutup dengan sempurna, atau bayi gagal menelan karena otot penghubung mulut dan kerongkongannya belum “matang”. Itu sebabnya, gumoh  sering dialami bayi-bayi prematur. Cara mengatasi gumoh adalah dengan posisi dan perlekatan menyusui yang benar serta menyendawakan setiap kali selesai diberi ASI. Muntah biasanya memiliki volume cairan yang keluar lebih banyak daripada gumoh. Muntah dikeluarkan dengan cara disemburkan dari perut bayi, disertai dengan kontraksi otot dinding perut. Kadangkala, cairan muntah juga dikeluarkan melalui lubang hidung karena tekanan yang relatif tinggi. Bila bayi muntah, bisa jadi merupakan tanda adanya gangguan kesehatan atau gangguan pada fungsi pencernaannya. Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi gumoh pada bayi? Pada saat dokter melihat gejala dan melakukan pemeriksaan fisik dan bayi dan didapatkan kesan sehat, tumbuh dengan baik, pemeriksaan dan perawatan khusus mungkin tidak diperlukan. Gumoh akan membaik dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Gumoh akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Jika diperlukan, pengobatan akan tergantung pada gejala dan usia bayi. Ketika sudah mulai makan MPASI, untuk mencegah terjadinya gumoh kita dapat melakukan beberapa hal, diantaranya: Memberikan bayi makan atau menyusu dengan jumlah lebih kecil tetapi lebih sering. Beri makan bayi dalam posisi tegak. Buat makanan menjadi lebih kental misalnya dengan menambahkan sereal bayi. Obat-obatan (konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter). Konsultasikan dengan dokter jika bayi mengalami salah satu dari yang berikut ini: Berat badan yang tidak bertambah sesuai kurva pertambahan berat badan. Gangguan pernapasan atau menolak saat diberi minum. Ada bunyi saat bernapas. Batuk saat menyusu. Suara serak atau menangis. Merasa gelisah atau tampak kesakitan. Hubungi dokter segera jika bayi mengalami tanda bahaya berikut: Muntah-muntah berlebihan. Muntah disertai darah. Kesulitan bernapas. Warna kebiruan pada kulit atau sekitar bibir. Perut bayi terlihat membesar. Referensi :1. Brennan, D. et al.Why Your Baby Spits Up and Vomits.WebMD. 20162. Babycenter. Vomiting: What’s Normal and What’s Not. 2013
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
hipoglikemia
Dibaca 5 Pengguna
Hipoglikemia
Apakah itu hipoglikemia? Hipoglikemia adalah kondisi yang merujuk pada kadar gula darah yang rendah. Kadar gula dikatakan rendah jika kurang dari 50 mg/dL. Sebagian besar bayi yang sehat dan lahir cukup bulan, mengalami penurunan kadar gula darah dalam 1-2 jam pertama kehidupannya sebagai bentuk adaptasi, dan akan naik dengan sendirinya dalam 3-4 jam berikutnya. Bayi prematur memiliki risiko yang lebih tinggi terjadinya hipoglikemia oleh karena beberapa sebab. Bayi prematur yang terlahir kecil memiliki cadangan gula, yakni glikogen, di otot maupun hati yang terbatas saat lahir. Selain itu, respon untuk kenaikan kadar gula darah tidak terjadi dengan sendirinya, tidak seperti bayi lahir sehat dan cukup bulan. Bayi prematur yang seringkali lahir dengan sesak napas ataupun infeksi, membutuhkan kadar gula yang lebih tinggi untuk membentuk energi dan panas tubuh. Hipoglikemia yang terjadi berkepanjangan sangat berbahaya bagi bayi. Kenapa?1. Dapat menimbulkan kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki (irreversible).2. Kejang-kejang.3. Gangguan perkembangan di kemudian hari.4. Kematian. Hipoglikemia dapat dicegah dengan pemberian ASI sedini mungkin dan dalam jumlah yang cukup (minimal 8-12 kali per hari). Ibu sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang memahami mengenai laktasi apabila bayi tampak sulit disusui. Sebelum dipulangkan dari rumah sakit, tenaga kesehatan juga harus memberikan edukasi kepada ibu yang akan merawat bayi prematur agar dapat mengenali tanda-tanda hipoglikemia pada bayi yang sulit menyusui. Tanda-tanda tersebut antara lain: Bayi tampak gelisah Cenderung mengantuk Lunglai Tidak mau minum Muntah Tremor (gemetar) Jitter : ekstremitas atau anggota badan atas (terutama) terlihat seperti gemetar tapi akan berhenti bila dipegang. Apnea (henti napas) Sianosis : terlihat biru di bibir dan sekitar mulut (dinamakan sianosis sentral) Kejang Apabila bayi memperlihatkan tanda-tanda tersebut, segera bawa bayi ke sarana pelayanan kesehatan terdekat.Referensi :1. Sharma A, Davis A, Shekhawat P S. Hypoglycemia in the preterm neonate: etiopathogenesis, diagnosis, management and long-term outcomes. Transl Pediatr. 2017. Issue 6(4): Page 335-348.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
jadwal-kontrol-ke-rumah-sakit-pasca-rawat-nicu
Dibaca 5 Pengguna
Jadwal Kontrol ke Rumah Sakit Pasca Rawat NICU
Pulang setelah dirawat di NICU bukan berarti perawatan berhenti sampai disitu. Kontrol kembali ke rumah sakit sangat penting dilakukan terutama untuk mengawasi kemajuan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kontrol juga dilakukan dalam upaya mengidentifikasi risiko masalah kesehatan sedini mungkin. Karena efek jangka panjang dan komplikasi yang sering terjadi pada bayi prematur dapat segera diantisipasi untuk hasil yang lebih baik, kontrol yang teratur memberikan peluang meminimalisasi risiko komplikasi yang lebih besar. Untuk anak-anak yang lahir prematur, kunjungan dijadwalkan sesuai dengan “usia koreksi” anak. Kunjungan pertama bayi prematur biasanya terjadi dalam dua hingga tiga bulan setelah keluar dari rumah sakit. Jumlah dan frekuensi untuk kontrol tiap bayi akan berbeda-beda tergantung pada kebutuhan khusus mereka. Umumnya akan dijadwalkan pada usia koreksi 4, 8, 12, 18, 24 dan 36 bulan. Bayi yang lahir lebih dini dan bayi yang mengalami komplikasi yang lebih serius dapat datang untuk kontrol lebih sering dan untuk jangka waktu yang lebih lama. Lamanya kunjungan anak Anda akan bergantung pada usia mereka dan masalah kesehatan yang perlu ditangani. Untuk bayi usia 0-6 bulan, waktu kunjungan biasanya berlangsung sekitar satu jam. Untuk bayi dan anak-anak yang usianya lebih besar, kunjungan biasanya berlangsung dua hingga tiga jam. Apa saja yang akan dilakukan saat kunjungan kontrol ke rumah sakit?1. Pemeriksaan fisik dan anamnesis riwayat lengkap. Hal ini akan mencakup evaluasi riwayat kesehatan bayi dan penyakit yang baru diderita, pengobatan, pemeriksaan fisik dan neuromotor, serta tanda-tanda vital.2. Pemeriksaan psikologis atau perkembangan anak usia dini untuk diagnosis awal masalah perkembangan, termasuk autisme.3. Pemeriksaan pertumbuhan dan konseling nutrisi.4. Evaluasi kebutuhan khusus seperti terapi fisik, pekerjaan dan wicara.5. Sesi tanya jawab serta konsultasi mengenai pertanyaan dan kekhawatiran tentang kesehatan, perkembangan, atau perilaku anak Anda.6. Koordinasi perawatan dengan dokter anak anak Anda dan penyedia layanan kesehatan lainnya (pembentukan tim jika diperlukan).7. Pastikan anda selalu membawa buku catatan perkembangan bayi anda setiap anda melakukan kunjungan kontrol ke rumah sakit. Anda juga bisa menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang akan anda ajukan kepada dokter dan menanyakannya di setiap kunjungan anda.Referensi :1. Kuo D Z, Lyle R E, Casey P H, Stille C J. Care system redesign for preterm children after discharge from the NICU. Pediatrics. 2017;139(4): 1-82. Andrews B, Pellerite M. Myers P, Hageman J R. NICU follow-up: medical and developmental management age 0-3 years. NeoReviews. 2014;15(4):123-132
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
masalah-kepadatan-tulang-akibat-prematuritas
Dibaca 5 Pengguna
Masalah Kepadatan Tulang Akibat Prematuritas
Sebuah studi dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU) dan ST Olavs University Hospital mengatakan bayi yang lahir prematur dan bayi yang lahir dengan berat rendah berisiko mengalami tulang yang rapuh di kemudian hari. Hal ini disebabkan, saat akhir masa kehamilan, zat kalsium dari ibu baru akan disalurkan ke janin. Maka dari itu, ketika bayi lahir prematur, penyaluran ini akan terganggu, dan anak mungkin akan memiliki tulang yang rapuh saat ia dewasa kelak. Peneliti mengukur kandungan mineral tulang dan kepadatan di tulang belakang, leher, pinggul dan seluruh tubuh dan memandang aktivitas fisik yang saat ini dilakukan. Hasil menunjukkan orang dewasa yang lahir prematur memiliki massa tulang lebih rendah dibandingkan orang dewasa yang lahir dengan berat badan normal. Osteopenia merupakan masalah tulang yang cukup signifikan terjadi pada bayi yang lahir prematur. Beberapa bayi yang lahir prematur memiliki tulang yang sangat 'tipis' pada hasil rontgen-nya. Meskipun begitu, orang tua dapat mengatasi hal ini dengan memastikan anak mereka mengonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga untuk meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang. Untuk itu pemberian suplementasi kalsium, fosfat dan vitamin D mungkin diperlukan di samping pemberian makanan yang adekuat serta pemantauan densitas (kadar kepadatan) tulang yang rutin perlu dilakukan. Monitoring ini perlu dilakukan setiap dua minggu pada bayi prematur kecuali jika bayi mengalami kekurangan fosfat atau yang disebut hipofosfatemia dan dalam periode pemberian suplemen, monitoring perlu dilakukan setiap minggu. Lama pemberian suplemen berbeda-beda tiap bayi, sesuai kondisi dan kecepatan pertumbuhan bayi.Referensi :1. Rehman M U, Narchi H. Metabolic bone disease in the preterm infant: current state and future directions. World J Methodol. 2015; 5(3): 115-121.2. Shipman S A, Helfand M, Moyer V A, Yawn B P. Screening for developmental dysplasia of the hip: a systematic literature review for the US preventive services task force. Pediatrics. 2006; Vol 117(3):557-576.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
menghitung-usia-koreksi
Dibaca 5 Pengguna
Menghitung Usia Koreksi
Menghitung usia koreksi sangat penting dilakukan, karena kemampuan bayi prematur disejajarkan dengan bayi cukup bulan berdasarkan usia koreksi. Usia koreksi ini diperhitungkan hanya sampai 2 tahun. Usia Koreksi Bayi Prematur (Usia bayi saat ini + usia kehamilan) - 40 minggu = (...minggu + ...minggu) - 40 minggu = …minggu - 40 minggu = ...minggu Contoh: Ibu melahirkan saat usia kehamilan 32 minggu. Saat ini, bayi sudah berusia 4 bulan (16 minggu). Maka, usia koreksinya adalah: (usia bayi saat ini + usia kehamilan) - 40 minggu = (16 + 32 minggu) - 40 minggu = 48 minggu - 40 minggu = 8 minggu (atau setara dengan 2 bulan) Usia Koreksi Dipakai untuk mengetahui tahap pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai pada bayi prematur. Tidak mengubah tanggal ulang tahun bayi. Tidak lagi dipakai pada saat bayi prematur lebih dari 2 tahun. Untuk BBLR dengan usia kehamilan cukup bulan, tidak perlu dilakukan penghitungan usia koreksi. Jangan lupa untuk selalu menghitung usia koreksi dengan benar saat datang ke tenaga kesehatan!Sumber:1. Kementerian Kesehatan RI. Menghitung usia koreksi. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:9.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
mpasi-untuk-bayi-prematur
Dibaca 5 Pengguna
MPASI Untuk Bayi Prematur
Semua pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur tidak berdasarkan usia kronologis, melainkan merujuk pada usia koreksi hingga usia 2 tahun. Setelah itu tidak ada lagi istilah usia koreksi dan kronologis. Begitu juga waktu mulai diberikannya makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi prematur masih mengikuti usia koreksi sehingga tergantung pada usia kehamilan saat bayi dilahirkan. Pemberian ASI eksklusif untuk bayi prematur tetap dalam waktu 6 bulan pertama setelah usia koreksi (tepat waktu). Bila di masa ASI eksklusif pertumbuhan bayi prematur tidak optimal, maka pemberian MPASI dapat dimulai secepat-cepatnya pada usia koreksi 4 bulan, dan telah ada tanda-tanda bayi siap menerima MPASI, seperti mampu mengontrol tubuh saat duduk lebih dari 3 - 5 detik dan kepala tegak stabil pada saat duduk. Pemberian MPASI diawali dengan jumlah yang sedikit, kemudian secara bertahap dinaikkan sesuai usia bayi. Selain itu, berikan variasi makanan yang adekuat yaitu dengan cukup energi, protein, dan mikronutrien untuk memastikan bahwa seluruh kebutuhan anak terpenuhi. Gunakan MP-ASI yang kaya akan vitamin dan mineral. Nutrien yang paling mungkin tidak terpenuhi kebutuhannya setelah usia 6 bulan adalah zat besi (Fe). Sumber zat besi ‘heme’ diantaranya adalah hati sapi/ayam, tuna, udang, tiram, kuning telur, daging sapi, dan ikan cod. Sementara itu, sumber besi ‘non-heme’ adalah sayuran hijau, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Disamping itu, makanan padat pertama yang paling baik diberikan adalah bahan yang terbuat dari beras, karena beras merupakan bahan makanan yang paling hipoalergenik. Namun, gandum dan campuran serealia lainnya sebaiknya ditunda hingga usia 8 bulan untuk menghindari timbulnya reaksi alergi dan masalah pencernaan. Energi tambahan yang diperlukan dari MPASI adalah sebanyak 200 kilo kalori per hari. Tanda-tanda kesiapan fisik bayi menerima MPASI: Refleks menjulurkan lidah telah berkurang atau menghilang. Dapat memindahkan makanan dari bagian depan ke belakang mulut. Dapat menahan kepala tetap tegak. Dapat duduk dengan atau tanpa sedikit bantuan, dan menjaga keseimbangan tubuh. Tanda-tanda kesiapan psikologis bayi menerima MPASI: Memperlihatkan perilaku makan, seperti meniru orang makan di sekitarnya. Lebih mandiri dan eksploratif. Menunjukkan keinginan makan dengan membuka mulut, rasa lapar dengan memajukan tubuh ke depan, tidak berminat atau kenyang dengan menarik tubuh ke belakang. Jika MPASI diberikan terlalu dini, yaitu kurang dari 4 bulan, akan terjadi risiko diare, dehidrasi, produksi ASI menurun, dan kemungkinan sensitisasi alergi. Namun, jika terlambat yaitu lebih dari 7 bulan, akan timbul potensi terjadinya gagal tumbuh, defisiensi zat besi, dan gangguan tumbuh kembang. Perlu diingat, bahwa MPASI diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar atau kenyang dari anak (diberikan secara responsif) serta dibuat dengan proses yang aman dan higienis. Referensi:1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI). UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2018; 1-18.2. Nasar SS. Makanan pendamping ASI (MP-ASI): Pedoman dan prinsip pemberiannya. Buku Acara Simposium dan Workshop Ilmu Nutrisi Anak, The 6th Current Issues in Pediatric Nutrition and Metabolic Problems. 2015; 23-33.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
pemberian-probiotik-untuk-bayi-prematur
Dibaca 5 Pengguna
Pemberian Probiotik untuk Bayi Prematur
Probiotik mengandung bakteri hidup dan dapat menimbulkan risiko pada neonatus. Namun disisi lain probiotik merupakan salah satu terapi yang efektif untuk pencegahan necrotizing enterocolitis (NEC) pada bayi baru lahir. Saat lahir, saluran cerna bayi dalam keadaan steril. Pada bayi yang mendapatkan ASI, bakteri Bifidobacterium dan Lactobacillus akan mendominasi saluran cerna mereka. Pemberian makan secara enteral (melalui oral) setelah lahir seringkali tertunda pada bayi prematur karena fungsi usus yang masih belum matang. Bayi prematur juga mempunyai kesulitan dalam mempertahankan flora normal usus (bakteri baik dalam usus), yang lebih lanjut dapat menghambat proses pematangan dari usus. Perpindahan bakteri dari saluran cerna juga merupakan hal yang penting yang mempengaruhi timbulnya sepsis jangka panjang dan NEC pada bayi dengan berat lahir sangat rendah (BBLSR). Pemberian probiotik secara oral dapat digunakan sebagai cara yang efektif untuk mengubah pola kolonisasi dari bakteri usus. Probiotik dalam hal ini merupakan spesies bakteri yang hidup, non-patogen (bakteri baik), yang ada pada saluran cerna dari bayi yang sehat dan cukup bulan. Pemberian suplementasi probiotik pada bayi prematur dapat memiliki manfaat untuk mencegah pertumbuhan yang berlebihan dari bakteri patogen (bakteri jahat). Suplementasi probiotik telah digunakan untuk meningkatkan pemberian makan secara enteral/oral dan mencegah NEC dan infeksi nosokomial (infeksi dari rumah sakit) pada bayi-bayi prematur.Referensi :1. Soll RF. Probiotics: are we ready for routine use? Pediatrics. 2010;125(5):1071-2. doi: 10.1542/peds.2010-0643. Epub 2010 Apr 26.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
merawat-kulit-bayi-prematur-di-rumah
Dibaca 5 Pengguna
Merawat Kulit Bayi Prematur di Rumah
Memandikan bayi prematur Dapat dimandikan setiap hari dengan air suam - suam kuku. Bersihkan daerah lipatan dan usap kulit bayi dengan perlahan dan lembut. Gunakan sabun khusus untuk bayi (pH seimbang). Segera keringkan bayi setelah mandi agar tidak kedinginan. Mandikan bayi di ruangan tertutup. Menggunakan pelembap pada bayi Pelembap dioleskan secara rutin pada tubuh bayi setidaknya 8 jam sekali untuk menjaga kelembapan kulit. Perhatikan komposisi pelembab! Hindari pelembap yang mengandung alkohol, pewangi, pewarna, dan pengawet. Hindari mengoleskan kulit bayi dengan dedaunan atau rempah agar tidak terjadi iritasi. Jika timbul masalah pada kulit bayi, hentikan pemakaian pelembap dan segera konsultasikan ke dokter. Merawat tali pusat Selalu jaga kebersihan tali pusat yang belum terlepas. Tali pusat dapat dibersihkan menggunakan air hangat bersih. Tidak perlu mengoleskan alkohol atau dedaunan. Krim antibiotik hanya diberikan atas anjuran dokter. Biarkan tali pusat terbuka (jangan ditutup) agar cepat kering. Sumber:1. Kementerian Kesehatan RI. Merawat kulit bayi prematur di rumah. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:14.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
pulang-dengan-oksigen
Dibaca 6 Pengguna
Pulang dengan Oksigen
Bayi prematur, khususnya yang lahir kurang dari 34 minggu, mayoritas lahir dengan keadaan paru-paru yang belum matang. Walaupun dengan kemajuan teknologi dan penelitian di bidang kebidanan untuk membantu pematangan paru, adanya penyulit lain baik dari masalah ibu maupun bayi, membuat bayi prematur berisiko jatuh pada keadaan kerusakan paru kronis yang disebut displasia bronkopulmonal. Keadaan paru kronis tersebut dapat menyebabkan suplai kadar oksigen dalam darah menurun drastis. Hal ini disebut dengan hipoksemia. Bayi prematur dengan hipoksemia tersebut kadang membutuhkan terapi oksigen di rumah setelah pulang dari rumah sakit walaupun sudah mendapatkan terapi yang tepat. Dengan adanya terapi oksigen ini diharapkan dapat menjaga kadar oksigen normal dalam darah sehingga bayi tidak sesak dan pertumbuhan dan perkembangannya terjadi dengan baik. Bayi yang sudah stabil secara medis serta orang tua yang sudah terlatih merawat bayinya, bisa dipulangkan ke rumah dengan oksigen untuk mencegah terjadinya hipoksemia. Berada di rumah memang lebih nyaman dan menenangkan baik bagi orang tua maupun bagi bayi sendiri. Selain itu, merawat bayi di rumah juga dapat mengurangi biaya perawatan di rumah sakit. Untuk penggunaan di rumah, mayoritas bayi mendapatkan oksigen melalui nasal canule, sebuah tabung kecil yang memiliki ukuran sesuai dengan ukuran lubang hidung bayi dan disematkan di belakang kepala bayi. Namun ada beberapa bayi yang mendapatkan oksigen melalui mesin CPAP (continuous positive airway pressure) ataupun home ventilator. Konsultasikan dengan dokter yang merawat bayi tentang beberapa hal, seperti seberapa banyak oksigen yang dibutuhkan oleh bayi per hari, pengaturan kebutuhan oksigen tersebut, mengenali tanda meningkatnya kebutuhan oksigen, serta alat apa yang akan digunakan. Tentu banyak ketentuan yang harus diperhatikan ketika bayi prematur harus pulang dengan oksigen, diantaranya:1. Pastikan saat di rumah, bayi berada di ruangan dengan ventilasi yang baik. Biarkan pintu tetap terbuka untuk memastikan aliran udara dalam ruangan tetap baik. Jika menggunakan pendingin ruangan ataupun kipas, pastikan rutin dibersihkan atau diservis.2. Pastikan rumah bebas asap rokok. Pasang tanda dilarang merokok di depan pintu agar para tamu yang datang tahu bahwa tidak diperbolehkan merokok di dalam rumah.3. Oksigen merupakan gas yang mudah terbakar, sehingga ketika bayi menggunakan oksigen, jaga jarak bayi jauh dari sumber api minimal 2 meter. Pastikan juga tempat penyimpanan tabung cadangan oksigen jauh dari sumber api (seperti kompor, pemanas makanan, radiator, korek api, tabung aerosol). Bagi para orangtua pastikan sudah benar-benar memahami alat-alat yang akan digunakan di rumah, sebelum bayi pulang meninggalkan rumah sakit. Cara terbaik untuk mempelajarinya adalah dengan meluangkan banyak waktu untuk ikut merawat bayi di neonatal intensive care unit (NICU). Hal ini akan memudahkan orangtua untuk belajar dari perawat dan tim yang merawat bayinya, tanyakan sebanyak-banyaknya apa yang ingin diketahui atau masih belum jelas terkait perawatan bayi kepada mereka. Belajarlah cara untuk melakukan isap lendir, terapi inhalasi dengan nebulizer, dan fisioterapi dada untuk bayi selama proses transisi sebelum pulang. Jadwalkan kontrol rutin untuk memastikan penggunaan oksigen pada bayi anda sudah benar sekaligus mengevaluasi fungsi paru-parunya. Mungkin beberapa hal ini cukup baru, sulit, dan terasa melelahkan bagi para orangtua dan pengasuh. Oleh karena itu, gunakanlah kesempatan sebanyak mungkin untuk bertanya saat berkonsultasi dengan dokter dan perawat yang merawat bayi. Referensi:1. Balfour-Lynn IM, Primhak RA, Shaw BNJ. Home oxygen for children: who, how and when? Thorax.. 2005;60:76-81.2. Dewi R. Terapi oksigen pada anak. Best Practices in Pediatrics. 2013;94-101.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
pemantauan-tahapan-perkembangan-pada-bayi-prematur
Dibaca 6 Pengguna
Pemantauan Tahapan Perkembangan pada Bayi Prematur
Dikarenakan bayi prematur lahir lebih dini, perkembangan harus menjadi fokus dalam pemantauan jangka panjangnya baik oleh orang tua maupun tenaga kesehatan. Semakin dini bayi prematur lahir, semakin besar dan bervariasi juga kemungkinan masalah terkait perkembangannya. Beberapa anak yang lahir prematur mengalami kesulitan dalam proses berpikir dan belajar, atau masalah dengan perkembangan fisik, sosial ataupun emosional mereka. Yang tidak kalah penting ialah bahwa evaluasi perkembangan bayi prematur harus diperhitungkan dari usia koreksi bayi tersebut. Pada bayi prematur yang lahir usia 34-36 minggu, organ tubuh mereka telah berkembang lebih sempurna dibandingkan yang lahir < 34 minggu. Namun demikian, perkembangan otak mereka masih terus berjalan sehingga tetap memiliki risiko masalah perkembangan, walaupun dengan risiko yang lebih kecil. Sebagai contoh, terkait kemampuan oromotor nya, mereka mungkin perlu dirawat untuk mencapai berat badan yang cukup serta dilatih untuk mengkoordinasikan kemampuan refleks menghisap, bernapas, dan menelan. Berbeda dengan bayi prematur yang lahir kurang dari 28 minggu dan atau lahir dengan berat badan kurang dari 1.000 gram, mereka memiliki risiko masalah perkembangan yang jauh lebih tinggi. Risiko ini juga akan meningkat jika mereka mengalami komplikasi medis, seperti infeksi berulang, perdarahan, anemia, lamanya penggunaan oksigen selama perawatan di unit perawatan intensif neonatus. Perkembangan bahasa bayi prematur Sebagian besar bayi prematur mengalami perkembangan bahasa yang normal namun mungkin sedikit terlambat. Mereka mungkin akan lebih sulit berbicara dan memahami bahasa dibandingkan dengan anak-anak seusianya yang lahir cukup bulan. Masalah berbahasa ini juga bisa menjadi tanda awal adanya masalah pendengaran, berpikir, atau belajar. Oleh karena itu, penting sekali untuk melakukan skrining pendengaran mereka. Perkembangan fisik pada bayi prematur Mayoritas bayi prematur, terlebih yang lahir dengan kecil masa kehamilan, berisiko memiliki masalah perkembangan fisik yakni, cenderung kecil dan berat badan yang kurang. Hal ini perlu dipikirkan adanya perawakan pendek khususnya ke arah stunting. Evaluasi kecukupan gizinya harus dilakukan dan mendapatkan perhatian dan tata laksana khusus. Masalah perkembangan motorik Sekitar 40% anak yang lahir prematur mengalami gangguan motorik ringan. Ini termasuk masalah dengan: Keterampilan motorik halus – seperti, memegang pensil Keterampilan problem solving – seperti, mencari cara untuk berjalan melalui rintangan Koordinasi visual dan motorik – seperti, mengenali dan mencontoh bentuk Keterampilan sensorimotor – seperti, mengambil gelas terisi penuh tanpa menumpahkan isinya Masalah perkembangan sensorik Bayi prematur memiliki risiko cukup tinggi, khususnya terkait perkembangan pendengaran, penglihatan dan sensitivitas sensorik. Adanya penyulit atau komplikasi selama perawatan selama dirawat cukup berperan penting terhadap masalah perkembangan ini. Bayi prematur memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menjadi tuli dibandingkan dengan bayi cukup bulan, tetapi sangat sedikit yang memiliki masalah di kedua telinga hingga membutuhkan alat bantu dengar atau implan koklea. Bayi prematur biasanya menjalani tes skrining pendengaran pertama kali saat mereka masih di rumah sakit, setidaknya sebelum pasien pulang. Bayi prematur juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan penglihatan. Mereka cenderung memiliki masalah visual ringan, seperti rabun dekat, rabun jauh, juling, atau sensitivitas kontras. Masalah penglihatan yang lebih parah hingga kebutaan lebih berisiko terjadi pada bayi yang lahir <28 minggu, terlebih yang menggunakan terapi oksigen dengan konsentrasi tinggi dan lama saat perawatan. Bayi yang lahir prematur harus menjalani tes mata secara teratur selama berada di rumah sakit, sehingga bisa memperoleh penanganan lebih dini. Untuk perkembangan kepekaan sensorik, orang tua harus menyadari bahwa bayi prematur memiliki kepekaan terhadap rangsangan yang tinggi terhadap cahaya dan suara. Beberapa bayi prematur tidak suka memasukkan sesuatu ke dalam mulut dan memiliki kesulitan untuk makan. Selain itu, bayi prematur juga memiliki ambang nyeri yang lebih rendah daripada bayi cukup bulan. Masalah perkembangan berpikir dan belajar bayi prematur Perkembangan berpikir dan belajar selalu menjadi kekhawatiran para orangtua bayi prematur. Walaupun lahir prematur identik dengan gangguan perkembangan otaknya, bayi prematur juga bisa memiliki kemampuan berpikir dan belajar seperti bayi cukup bulan, bahkan dapat berprestasi baik di sekolah. Namun, ada beberapa anak prematur akan mengalami gangguan perkembangan dalam hal berpikir dan belajar. Misalnya, mereka mungkin memiliki masalah membaca, merencanakan, serta mengerjakan tugas. Umumnya, orang tua mulai menyadari ketika mereka sudah mulai memasuki usia prasekolah dan sekolah dini, sehingga mereka membutuhkan perhatian dan dukungan ekstra di sekolahnya. Masalah perkembangan sosial dan emosional bayi prematur Sebagian besar bayi prematur memiliki proses perkembangan sosial dan emosional yang berbeda dari bayi cukup bulan. Misalnya, pada tahun pertama kehidupan, bayi prematur cenderung kurang berinteraksi dengan orang lain dibandingkan dengan bayi cukup bulan. Mereka cenderung akan lebih diam dan mengalihkan fokus ke hal lain untuk menghindari interaksi dengan orang lain, dan mereka mungkin akan lebih cepat marah dan rewel. Bayi prematur cenderung mengalami kesulitan dalam mengatasi dan mengontrol perasaan. Mereka lebih sulit untuk tetap tenang, makan dengan baik, dan tidur dengan nyenyak. Beberapa bahkan mungkin akan mengalami perasaan rendah diri atau sulit berteman. Berdasarkan studi yang ada, dikatakan hal ini tidak menetap sampai mereka sudah beranjak dewasa. Namun demikian, jika didapatkan hal ini evaluasi ke arah gangguan sosial emosional harus dilakukan dan mendapatkan intervensi dini. Berdasarkan studi yang berfokus pada perkembangan bayi prematur, mendapatkan bahwa bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (attention-deficit hyperactivity disorder / ADHD), spektrum autisme, gangguan cemas, dan depresi. Orang tua harus peka untuk bisa melihat tingkah laku, kebiasaan, serta membaca bahasa tubuh mereka untuk mengetahui jika bayi mereka ada kecurigaan ke arah masalah ini. Untuk memantau proses perkembangan bayi prematur dapat digunakan perhitungan usia koreksi. Berikut ini adalah tahap tumbuh kembang bayi prematur sesuai dengan usia koreksi Usia 2 bulan (8 minggu) Mengangkat kepala dan dada saat tummy time. Selalu membuka telapak tangan. Menggenggam benda. Menggerakkan tangan dan kaki secara aktif. Memberikan respons terhadap suara, dan mengeluarkan suara “ooh” dan “aah”. Bisa menangis ketika membutuhkan sesuatu. Senyum sosial, melakukan kontak mata. Menyadari dan senang dengan kehadiran seseorang yang menjaganya. Usia 4 bulan (16 minggu) Memasukkan tangan ke mulut. Mengangkat kepala dan mendorong tubuh dengan lengan saat tummy time. Tertarik dengan mainan, bahkan mencoba untuk meraihnya. Mulai menunjukkan keinginan untuk merangkak saat tummy time. Mengarahkan kepala ke arah sumber suara. Mengkombinasikan suara “aah-ohh”, “gaa-gooo”. Menunjukkan kelekatan dengan orang tua atau pengasuh terdekat. Tertarik dengan cermin, tertawa, tersenyum dan bermain ketika melihat dirinya di cermin. Usia 6 bulan (24 minggu) Mampu duduk tanpa topangan. Mengangkat dan menggoyangkan benda di tangannya, memegang 2 benda dalam satu waktu. Berputar sendiri dari tidur ke posisi tengkurap. Menoleh saat namanya dipanggi. Mengoceh dengan ucapan “da”, “ga”, “ba”, “ka”. Memusatkan perhatian dengan apa yang bisa dilakukan mainannya (seperti mengeluarkan suara musik, memancarkan cahaya). Lebih waspada terhadap keadaan sekitarnya. Sadar jika orang tuanya ada atau tidak disekitarnya. Memberikan respon yang berbeda dengan orang asing yang tidak ia kenal. Mengekspresikan perasaan seperti senang, sedih, ataupun marah. Usia 9 bulan (36 minggu) Merangkak dengan aktif dan berdiri dengan topangan. Meraih benda kecil dengan jari-jarinya. Mengoceh dengan suku kata yang lebih jelas, seperti “baba” dan “mama”. Senang apabila diajak bermain ciluk-ba. Mengerti beberapa kata-kata yang sering didengar seperti “saatnya mandi” atau “dadaah”. Memperhatikan objek lebih teliti (membolak-balikkan ke arah atas dan bawah, memasukkan tangan ke dalam benda yang berlubang) Mulai ikut dalam proses makan (mulai ingin menyuap makanan sendiri) Usia 12 bulan (48 minggu) Berdiri sendiri dan mulai melangkah. Menaruh benda kecil dalam wadah. Mengucapkan kata pertama, seperti “mama” atau “papa”. Memberikan benda yang diminta. Belajar minum sendiri menggunakan cangkir. Lebih mudah dan membantu saat menggunakan baju. Lebih senang jika bersama orang tua dan pengasuh terdekatnya. Bermain dan berinteraksi dengan anak lain. Usia di atas 12 bulan Berjalan sendiri tanpa dibantu. Memanjat kursi, meja, dan perabot rumah tangga lainnya. Kosakata berbicara yang bertambah. Menunjukkan apa yang diinginkan dengan menarik, menunjuk atau merebutnya. Lebih memilih untuk menyuap makanannya sendiri. Menyapa dengan kata “hi”. Tertarik untuk mendengarkan cerita. Source:1. Arichi, T., Counsell, S., Edwards, D., & Burder, E. (2015). Maturation of sensori-motor functional responses in the preterm brain. Cerebral Cortex. doi: 10.1093/cercor/bhv203.2. Clark, C.A., Woodward, L.J., Horwood, L.J., & Moor, S. (2008). Development of emotional and behavioral regulation in children born extremely preterm and very preterm: Biological and social influences. Child Development, 79(5), 1444-1462. doi: 10.1111/j.1467-8624.2008.01198.x.3. Johnson, S., Marlow, N., & Wolke, D. (2010). Psychiatric disorders in extremely preterm children: Longitudinal finding at age 11 years in the EPICure study. Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, 49(5), 453-463. doi: 10.1097/00004583-201005000-00006.4. Supporting You and Your Preemie: Milestone Guidelines for Premature Babies (Copyright © 2008 American Academy of Pediatrics)
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
perawatan-metode-kanguru-(pmk)
Dibaca 6 Pengguna
Perawatan Metode Kanguru (PMK)
Bayi prematur rentan akan ketidakstabilan suhu, baik mudah mengalami kedinginan maupun sebaliknya. Umumnya bayi prematur akan dirawat dalam inkubator untuk sekian waktu tertentu hingga stabil atau mencapai berat badan tertentu. Untuk perawatan bayi prematur dan bayi sakit di unit perawatan intensif neonatal (NICU, Neonatal Intensive Care Unit), sangat dianjurkan untuk dilakukan Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK) sebagai bagian dari tata laksana dalam menjaga kestabilan suhu bayi prematur. Lalu apa itu Kangaroo Mother Care? PMK adalah teknik perawatan bayi dengan mengutamakan kontak kulit-dengan-kulit (skin-to-skin contact) antara ibu dengan bayi. Selain ibu, ayah dan anggota keluarga sehat lainnya juga dapat melakukan PMK secara bergantian. Tujuan teknik perawatan ini adalah untuk menjaga kehangatan dan ketenangan bayi prematur yang lahir kecil, seperti dalam buaian kandungan ibu. Metode ini juga membantu anggota keluarga terutama ibu lebih dekat dengan bayinya. Hampir semua bayi di RS dapat dirawat dengan metode ini. Namun, pastikan bahwa kondisi bayi harus stabil terlebih dahulu, karena umumnya bayi prematur saat lahir masih belum stabil, seperti mudah kedinginan dan pernapasannya sering terganggu. Meski belum dapat dilakukan PMK, orang tua tetap dapat melakukan kontak kulit-dengan-kulit melalui sentuhan dan belaian. Setelah kondisi bayi prematur stabil dan ibu lebih siap, maka dilakukan pembelajaran untuk saling melekat melalui PMK. Pelekatan kulit-dengan-kulit yang dilakukan pada PMK merupakan komponen awal yang penting dalam proses laktasi. Dengan cara ini, bayi diletakkan pada daerah payudara ibu sehingga memungkinkan untuk kontak langsung, bahkan mencari payudara ibu. Penggunaan alat bantu napas, seperti ventilator, alat bantu napas lainnya , infus intravena, maupun alat pemantauan lainnya, tidak dapat dijadikan alasan untuk mencegah pelaksanaan PMK. Dengan demikian, diskusikan dengan dokter yang merawat, kapan ibu dapat mulai melakukan PMK, karena waktu paling tepat untuk dimulainya PMK sangat tergantung pada kondisi bayi dan ibu secara keseluruhan. “Dok, kok bayi kami tidak dilakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)?” Demikian pertanyaan banyak orang tua setelah bayinya lahir prematur. Ide PMK pada dasarnya sama dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Namun, IMD dilakukan untuk bayi cukup bulan, tidak ada kecenderungan mengalami berbagai risiko, seperti pernapasan, jantung, dan suhu tubuh yang tidak stabil. Ide dasar bahwa bayi harus segera mendapat kontak kulit-dengan-kulit bersama ibunya tetap harus dilakukan sedini mungkin setelah kondisi bayi dan ibu stabil. Riset membuktikan, PMK bermanfaat baik untuk bayi maupun bagi ibu. Manfaat PMK untuk bayi prematur: Angka keberhasilan pemberian ASI eksklusif dan peningkatan berat badan cenderung lebih tinggi dibanding bayi prematur yang tidak dilakukan PMK. Tanda-tanda vital bayi seperti denyut jantung, frekuensi napas, dan suhu tubuh lebih stabil. Serangan apnea (kejadian lupa bernapas) lebih sedikit. Stres yang dialami bayi lebih rendah. Bayi lebih tenang, frekuensi menangis lebih sedikit, tidur lebih nyenyak. Bayi lebih waspada (alert) ketika bangun. Masa rawat lebih pendek, bayi lebih cepat pulih. Membangun hubungan cinta dan kasih sayang antara orang tua dengan bayi. Manfaat PMK untuk orang tua: Mempermudah pemberian ASI. Meningkatkan keberhasilan menyusui akibat peningkatan produksi ASI dan durasi menyusui. Meningkatkan rasa percaya diri dalam merawat bayi. Meningkatkan ikatan cinta (bonding) orang tua dengan bayi. Secara psikologis menciptakan perasaan lebih tenang, lebih puas, dan stres berkurang. Kapankah dimulai PMK? Berat lahir ≥1.800 gram (usia gestasi/kehamilan ≥34 minggu) Kondisi bayi umumnya cukup stabil dan jarang mengalami perburukan, seperti henti napas. Umumnya PMK dapat segera dilakukan setelah bayi lahir. Berat lahir 1.500-1.799 gram (usia gestasi/kehamilan 32-34 minggu) Berbagai komplikasi prematuritas sering terjadi pada kelompok ini, misalnya sindrom gangguan pernapasan, yang perlu perawatan khusus sedini mungkin. Sebelum dilakukan PMK harus dipastikan pernapasan dan sirkulasi bayi stabil. Umumnya, bayi perlu waktu sekitar satu minggu sebelum dilakukan PMK. Sebaiknya sejak awal ibu memberikan ASI, baik disusui langsung atau ASI perah. Berat lahir <1.500 gram (usia gestasi/kehamilan <32 minggu) Bayi pada kelompok ini seringkali mengalami masalah serius. Angka kematian akibat prematuritas sangat tinggi, dan hanya sebagian kecil yang mampu bertahan. Biasanya bayi perlu waktu sekitar dua minggu atau lebih, hingga cukup stabil, untuk dilakukan PMK. Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai PMK: Cobalah untuk melakukan PMK tiap kali anda berada di RS, baik siang maupun malam Diperlukan baju khusus yang sudah dipastikan aman untuk bayi anda, yang hanya akan digunakan saat melakukan PMK. Jangan gunakan di rumah. Bayi dibiarkan telanjang (hanya mengenakan popok, kaus kaki, dan topi). Ibu perlu untuk melepas pakaian dalam mereka selama melakukan PMK sehingga seluruh bagian dada ibu dapat menghangatkan bayi. Perawat akan menyediakan kursi yang nyaman untuk anda melakukan PMK Ingat bahwa banyak bau/aroma dapat mengganggu bayi anda. Hindari asap rokok atau parfum yang baunya sangat menyengat. Bila perlu untuk mandi terlebih dahulu sebelum melakukan PMK. Berdasarkan riset yang dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo, 2x24 jam hingga 3x24 jam adalah waktu rata-rata seorang ibu mahir melakukan PMK. Saat pertama kali umumnya ibu takut untuk melakukan PMK dan perawat berperan penting dalam PMK ini dapat berjalan lancar. Bagaimana posisi PMK?1. Letakkan bayi di antara payudara ibu dalam posisi tegak dan dada bayi menempel ke dada ibu (kontak kulit-dengan-kulit).2. Amankan posisi bayi dengan kain panjang atau "pengikat" lainnya (support binder).3. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit ekstensi (lurus), dan tepi pengikat tepat berada di bawah telinga bayi. Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk menjaga tetap terbukanya saluran napas dan memudahkan terjadinya kontak mata antara ibu dan bayi. Hindari posisi kepala terlalu fleksi (menekuk) atau ekstensi.4. Tungkai kaki bayi diletakkan dalam posisi "kodok”, sedangkan tangan dalam posisi fleksi.5. Ikat kain dengan kuat agar bayi tidak tergelincir ketika ibu bangun dari duduk. Pastikan ikatan kuat dan kain berada setinggi dada bayi.6. Usahakan perut bayi tidak tertekan dan berada di sekitar epigastrium (perut bagian atas) ibu. Posisi seperti ini membantu bayi untuk melakukan pernapasan perut. Napas ibu juga merangsang bayi untuk bergerak. Memasukkan dan Mengeluarkan Bayi dari Baju Kanguru Pegang bayi dengan satu tangan diletakkan menyusuri belakang leher sampai punggung bayi. Topang bagian bawah rahang bayi dengan ibu jari dan jari lainnya agar kepala bayi tidak tertekuk dan menutupi saluran napas ketika berada dalam posisi tegak. Tempatkan tangan lainnya di bawah bokong bayi. Seberapa lama PMK dapat dilakukan? PMK pada bayi - bayi prematur dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: PMK intermiten PMK dilakukan di ruang NICU dan baru dapat dilakukan setelah kondisi bayi stabil. PMK intermiten dapat dilakukan sepanjang waktu, tetapi hanya saat ibu atau ayah mengunjungi bayinya yang dirawat di inkubator. PMK dilakukan selama minimal satu jam secara terus menerus dalam satu hari. PMK kontinu PMK dimulai pada bayi yang sedang dalam proses penyembuhan, tetapi masih memerlukan pengobatan medis, misalnya infus atau tambahan oksigen konsentrasi rendah. Dapat dilakukan sepanjang waktu di unit rawat gabung atau ruang khusus untuk PMK. Tidak ada patokan usia bayi berhenti melakukan PMK. PMK hendaknya tetap dilakukan hingga bayi sendiri yang menentukan kapan PMK dihentikan. Ia akan menendang bila merasa tak nyaman lagi dilakukan PMK. Setelah pulang dari rumah sakit, ibu dan bayi harus tetap menjalani PMK di rumah. Dukungan keluarga terhadap ibu berperan sangat penting. Keluarga harus siap membantu ibu melaksanakan tugas sehari-hari dan memenuhi kebutuhan ibu selama masa PMK. Demikian pula, rumah harus hangat dan bebas asap rokok untuk kesehatan bayi. Walaupun bayi dapat memperoleh kehangatan dari penggunaan inkubator, tetapi jangan menggunakan inkubator di rumah karena dapat menyebabkan bayi demam, dehidrasi, dan luka bakar. Selain itu, perlu diketahui bahwa menaruh bayi di inkubator dapat menyebabkan bayi tidak nyaman karena terpisah dari orangtua. Sumber:1. Kementerian Kesehatan RI. Perawatan metode kanguru (PMK). Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:12-13.2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Perawatan metode kanguru meningkatkan pemberian ASI. 2013. Diunduh dari: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/perawatan-metode-kanguru-pmk-meningkatkan-pemberian-asi3. Suradi R, Yannuarso P B. Metode kanguru sebagai pengganti inkubator untuk bayi berat lahir rendah. Sari Pediatri. 2000. Vol. 2, No. 1 : 29 - 35.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
pulang-dengan-trakeostomi
Dibaca 6 Pengguna
Pulang dengan Trakeostomi
Bayi prematur lahir dengan keadaan saluran napas dan paru yang belum berkembang secara sempurna, terlebih lagi jika lahir kurang dari 32 minggu usia kehamilan. Hal ini meningkatkan risiko bayi mendapatkan bantuan napas berupa ventilator menggunakan selang napas ke tenggorokannya (intubasi). Adanya berbagai penyulit seperti masalah jantung, infeksi berulang, perdarahan otak, membuat bayi prematur semakin lama menggunakan ventilator. Ventilator ibarat pisau bermata dua, di satu sisi dia membantu dalam mengatasi gangguan napas pada pasien, namun di sisi lain akan meningkatkan risiko kerusakan paru dan infeksi terkait ventilator. Untuk menghindari kerusakan dan infeksi lanjut, adakalanya bayi akan dipasangkan trakeostomi sebagai alternatif bantuan napasnya. Tidak sedikit juga bayi prematur akan pulang masih dengan trakeostomi yang terpasang di lehernya. Apa itu trakeostomi? Bisa sangat menakutkan dan menyedihkan ketika pertama kali tahu bahwa bayi prematur Anda perlu tindakan pemasangan trakeostomi. Ini akan menjadi keputusan yang sulit, tetapi ingatlah selalu bahwa orang tua akan melakukan apapun untuk bayinya. Jangan takut untuk bertanya kepada dokter dan ajukan semua pertanyaan yang dibutuhkan mengenai pengambilan keputusan ini. Ingat bahwa meskipun menakutkan, trakeostomi adalah cara untuk memberikan bayi prematur jalan napas yang nyaman dan membebaskan mereka dari intubasi dan risiko komplikasi ventilator berkepanjangan. Bayi sangat kuat dan memiliki caranya sendiri untuk bertahan dan beradaptasi. Bayi akan segera terbiasa dengan berbagai hal karena hanya itulah yang mereka ketahui, jadi jika telah diputuskan untuk melakukan tindakan trakeostomi, ikuti petunjuk, arahan, dan aturan yang telah disampaikan oleh tim dokter. Walaupun pada awalnya mengalami kesulitan dari berbagai hal, orangtua harus belajar untuk bersikap fleksibel dan cepat beradaptasi. Hal ini akan membantu orang tua selama perjalanan panjang yang sangat emosional dalam merawat bayi prematur dengan trakeostomi. Selalu berpikir positif, penuh harapan yang baik, dan berkomunikasi dengan bayi Anda untuk mendukungnya saat dibutuhkan. Dengan keadaan seperti ini, dia lebih sangat membutuhkan dukungan orang tua. Trakeostomi bisa bersifat sementara atau bahkan permanen. Dokter akan menjelaskan kebutuhan khusus bayi Anda sebelum operasi. Ketika ia telah pulih dari operasi, para dokter akan meninjau kembali kebutuhannya dan mendiskusikannya dengan Anda. Terkadang trakeostomi bersifat permanen. Banyak anak yang menjalani trakeostomi mungkin perlu menggunakan ventilator di rumah. Namun demikian, hal ini jauh lebih kecil komplikasinya dibandingkan ventilator dengan intubasi. Jika Anda menyetujui trakeostomi untuk anak Anda, Anda akan belajar cara merawat trakeostomi, seperti: Penyedotan (suctioning) Mengganti cincin trakeostomi Melakukan resusitasi dengan trakeostomi Membersihkan trakeostomi Mengganti tabung trakeostomi Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah tertentu, seperti jika terlepas Terapi pendukung lainnya seperti terapi inhalasi dan fisioterapi Mengenali tanda gawat napas dan lainnya. Setelah bayi Anda mendapatkan trakeostomi, cobalah untuk meluangkan waktu di rumah sakit, perhatikan, pelajari dan praktekkan hal-hal yang berhubungan dengan perawatan trakeostominya. Waktu di rumah sakit sebelum pulang, ada kesempatan besar untuk benar-benar akrab dan nyaman dengan trakeostomi bayi Anda. Ada juga perawat serta tim medis yang akan memberikan tips dan membantu saat Anda mempraktikkan perawatan trakeostomi, penggantian trakeostomi, dan hal lainnya. Jangan menunggu untuk mempelajari semuanya selama pelatihan khusus trakeostomi. Manfaatkan setiap waktu saat berada di rumah sakit bersama bayi Anda untuk melakukan banyak hal untuk merawat bayi Anda. Beri tahu perawat bahwa Anda ingin belajar bagaimana melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan bayi Anda dan minta mereka untuk mengajari dan melatih Anda hingga memungkinkan bagi Anda untuk mencoba melakukannya sendiri. Dan terakhir, ingatlah untuk menikmati setiap momen dengan bayi prematur Anda tidak peduli seberapa besar tantangan yang Anda hadapi. Bayi kita adalah keajaiban kecil yang luar biasa yang berjuang keras untuk hidup setiap hari, dan mereka menginspirasi kita untuk menjadi kuat dan mengingatkan kita betapa berharganya hidup. Meskipun semua ini mungkin tidak seperti yang Anda bayangkan atau harapkan, namun ini merupakan berkat terbesar bagi Anda dipilih menjadi orang tua prematur. Ingatlah selalu, bayi Anda sempurna apa adanya, trakeostomi hanyalah bagian kecil dari bayi Anda. Referensi:1. Joseph RA. Tracheostomy in infants: Parent education for home care. 2011;30(4):231-42.2. Watters KF. Tracheostomy in infants and children. Respir. Care. 2107;62(6):799-825.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
risiko-perdarahan-kepala-pada-bayi-prematur-1759851113
Dibaca 0 Pengguna
Risiko Perdarahan Kepala Pada Bayi Prematur
Bayi yang lahir prematur memiliki risiko tinggi untuk mengalami gangguan akibat lahir terlalu dini. Jika bayi tidak memiliki kesempatan untuk berkembang sempurna di dalam rahim dan lahir terlalu dini ke dunia, kemungkinan besar ia akan mengalami masalah pada otak. Menurut Lucile Packard Children’s Hospital di Stanford University, perdarahan intraventrikular (Intraventricular Hemorrhage / IVH) paling sering terjadi pada bayi prematur yang lahir dengan berat kurang dari 2.000 gram. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah halus di otak bayi prematur pecah. Hal ini menyebabkan darah terkumpul di otak, yang dapat merusak sel saraf. Beberapa pembuluh darah yang rapuh mengelilingi ventrikel otak, yaitu suatu rongga di otak tempat cairan serebrospinal (CSF) mengalir. Pembuluh darah kurang berkembang pada bayi yang lahir dengan usia kandungan yang sangat muda. Mereka mulai menjadi lebih kuat setelah usia kandungan 32 minggu. Pembuluh darah ini sangat sensitif terhadap perubahan aliran dan tekanan darah. Jika aliran darah berubah, pembuluh darah akan rusak dan mulai mengeluarkan darah. Jika pendarahannya ringan, darah tetap berada di sekitar pembuluh darah. Jika perdarahan semakin parah, darah pecah ke ventrikel. Dalam kasus perdarahan terburuk, darah bisa bocor ke jaringan otak. Gejala IVH meliputi: Anemia Lokasi yang bengkak atau meradang Menangis dengan nada tinggi Frekuensi detak jantung menurun Periode berhenti bernapas, atau apnea Kejang Refleks hisap yang lemah saat menyusui Saat melakukan pemeriksaan, dokter akan menggolongkan perdarahan dinilai dari grade 1 sampai 4 menurut tingkat keparahan perdarahan. Grade 1: Perdarahan terjadi di area kecil di ventrikel otak. Grade 2: Perdarahan terjadi di dalam ventrikel. Grade 3: Jumlah perdarahan sangat signifikan sehingga menyebabkan ventrikel membesar. Grade 4: Perdarahan tidak hanya masuk ke ventrikel, tetapi juga ke jaringan otak di sekitar ventrikel. Pada grade 3 dan 4 menyebabkan pembekuan darah yang dapat menghalangi sistem sirkulasi untuk cairan serebrospinal. Penyumbatan ini disebut hidrosefalus. Sayangnya, tidak ada pengobatan khusus untuk IVH. Sebaliknya, dokter menangani gejala bayi yang dapat muncul akibat kondisi tersebut. Juga tidak ada cara untuk mencegah kondisi tersebut terjadi. Tidak ada pemeriksaan yang dapat memprediksi secara akurat seperti apa bayi prematur saat kecil atau nanti saat dewasa. Hanya waktu dan proses tumbuh-kembangnya yang akan menunjukkan apakah cedera otak akan berefek secara permanen. Terkadang bagian lain dari otak bayi yang tidak mengalami cedera, mungkin dapat mengambil alih fungsi area yang rusak. Cinta, perhatian, dan dorongan, yang diterima anak dari keluarganya, juga mungkin memiliki pengaruh yang sangat penting pada hasilnya kelak. Secara umum, bayi yang mengalami perdarahan dalam jumlah kecil (grade 1 dan 2) tidak mengalami masalah lebih banyak dibandingkan bayi prematur lain yang tidak mengalami IVH. Bayi yang mengalami perdarahan lebih parah cenderung mengalami masalah perkembangan saat mereka tumbuh. Banyak anak yang mengalami perdarahan derajat 4 mungkin mengalami masalah dalam mengontrol gerakan di sisi tubuh yang berlawanan dengan bagian otak yang cedera. Jika sisi lain otaknya normal, anak-anak ini seringkali dapat berfungsi cukup baik untuk bisa bersekolah seperti biasa. Hanya waktu yang akan menunjukkan sejauh mana cedera otak anak dan masalah jangka panjang apa yang akan dihadapi.Referensi :1. Medline Plus. Intraventricular hemorrhage of the newborn. 2019. Diunduh dari: https://medlineplus.gov/ency/article/007301.htm2. Stanford Children’s Health. Intraventricular hemorrhage in babies. 2021. Diunduh dari: https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=intraventricular-hemorrhage-90-P02608
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
pola-tidur-bayi-baru-lahir
Dibaca 5 Pengguna
Pola Tidur Bayi Baru Lahir
Bayi yang baru lahir, biasanya memiliki pola tidur yang berbeda dengan pola tidur bayi dengan usia yang lebih besar. Bayi baru lahir biasanya akan menghabiskan waktu tidur lebih banyak untuk perkembangan otaknya sehingga mendukung tumbuh-kembangnya. Hal ini juga berlaku dengan bayi prematur, dengan usianya lahir lebih muda, bayi prematur memiliki pola tidur yang berbeda dengan bayi cukup bulan. Umumnya bayi prematur tidak tidur yang cukup lama sepanjang malam pada awal kehidupannya, bahkan sepanjang 1 tahun pertama.. Tidak seperti bayi cukup bulan, yang mungkin tidur 6 hingga 8 jam penuh di malam hari pada usia 4 bulan, bayi prematur mungkin masih belum bisa tertidur dalam waktu panjang hingga usia 6-8 bulan atau lebih. Bayi baru lahir belum sepenuhnya mengenal perbedaan antara pagi dan malam hari. Oleh karena itu, tidak heran kalau mereka lebih banyak tidur pada siang hari dan energinya memuncak di malam hari. Selama periode transisi ini, sangat dianjurkan untuk bermain dan stimulasi bayi selama ia terjaga di siang hari. Jika ingin menyusui bayi anda pada tengah malam, usahakan dilakukan dalam keadaan yang sangat tenang, dengan pencahayaan yang minimal. Hal ini akan membantu bayi mempelajari perbedaan antara waktu siang dan malam hari serta dapat membantu orang tua mendapatkan waktu untuk tidur malam yang cukup. Akan tetapi proses adaptasi ini mungkin memerlukan beberapa minggu sebelum bayi akan terbiasa membedakan antara siang dan malam. Buat pola rutinitas harian Bayi memiliki perbedaan dalam kemudahan mereka terlelap saat ingin memulai tidur. Gunakan langkah yang sama setiap kali kita menidurkan bayi untuk membantunya mempelajari rutinitas tidur pribadinya. Pada awalnya, kita mungkin akan langsung siaga menghampiri bayi saat terdengar suara tangisan pertama ketika ia tidur. Namun lambat laun, saat sudah saling mengenal satu sama lain dan saat kita sudah memperhatikan kemampuan bayi dalam menghibur dan menenangkan diri saat menangis, sesekali kita perlu membiarkan bayi menghibur dirinya sendiri dan kembali tidur sendiri. Menghibur diri sendiri adalah keterampilan penting bagi seorang bayi. Akan saat memudahkan bagi kita untuk segera mengajarkan bayi untuk bisa tidur sendiri sehingga pada tahap perkembangan selanjutnya (usia 6-9 bulan) sudah tidak masalah ketika masalah tidur mungkin muncul lagi. Buat keadaan tidur senyaman mungkin Untuk membantu bayi beristirahat, kita bisa mencoba memutarkan lagu yang berirama lembut atau letakkan jam yang berdetak di kamar tidurnya selama beberapa minggu pertama di rumah. Selain itu, sebaiknya kita menggunakan lampu tidur dengan cahaya yang lebih lembut (warm light) juga agar bayi lebih merasa tenang. Biarkan bayi menggunakan empeng atau menghisap jempolnya jika ini dapat menenangkannya hingga jatuh ke dalam tidurnya. Selain kenyamanan, keamanan pada saat tidur juga perlu dijaga. Berikut adalah tips untuk tidur yang aman bagi bayi:1. Sebaiknya bayi tetap tidur sendirian, di dalam box bayinya, bukan di tempat tidur orang dewasa atau bahkan di sofa atau karpet.2. Selalu letakkan bayi dalam posisi telentang, jangan posisikan dalam keadaan tengkurap, khususnya saat awal-awal pasca-pulang dari perawatan di rumah sakit.3. Lapisi tempat tidurnya dengan sprei yang bersih, dalam satu kamar dengan orangtua. Pastikan tidak ada bantal, mainan, selimut tambahan atau benda lain disekitar bayi anda saat ia sedang tidur. Jangan letakkan bayi di dalam car seat, ayunan atau stroller saat ia sedang tidur. Referensi:1. Chaput, J. P., Dutil, C., & Kayinga, H. S. (2018). Sleeping Hours: What Is the Ideal Number and How Does Age Impact This? Nature and Science of Sleep, 10, pp. 421-430.2. Caton, G. Baby Centre UK (2019). My Baby Is Up All Night and Sleeps All Day.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
stimulasi-bayi-prematur
Dibaca 5 Pengguna
Stimulasi Bayi Prematur
Kita telah kenal mengenai konsep ASAH, ASI, ASUH dalam mendukung proses tumbuh kembang seorang anak. ASAH, dalam hal ini stimulasi penting dilakukan kepada bayi bahkan segera setelah ia lahir. Terlebih lagi bayi prematur yang lahir dengan perkembangan organ yang masih belum sempurna, stimulasi yang tepat turut berperan terhadap perkembangannya kelak. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menstimulasi bayi baru lahir termasuk bayi prematur. Pada artikel ini sekilas akan dibahas mengenai berbagai stimulasi kemampuan sensorik pada seorang bayi. Stimulasi Penglihatan Ketika usianya memasuki 4 bulan, bayi mulai mampu membedakan berbagai warna. Untuk menstimulasi penglihatannya, orang tua dapat melakukan beberapa cara berikut ini: Mendekorasi kamar bayi dengan warna yang cerah dan pola yang menarik. Berbicara dengan bayi meski ia belum memahami maksud perkataan orang lain. Hal ini dapat merangsang kemampuan bayi dalam mendeteksi perubahan ekspresi wajah orang-orang di sekitarnya. Bermain cilukba, terutama saat bayi mulai berusia 4 bulan. Hal ini berguna untuk membantu koordinasi gerakan mata dan tangannya. Ada berbagai permainan bayi yang dapat melatih indra penglihatan, pendengaran, dan peraba seperti mainan bertekstur, mainan yang dilengkapi musik, atau pun cermin anti pecah. Untuk merangsang indra penglihatannya, orang tua dapat memilih mainan dengan motif dan warna kontras. Stimulasi Pendengaran Bayi sebenarnya sudah dapat mendengar sejak masih berada di dalam kandungan. Saat masih di dalam rahim, bayi sudah bisa mendengar suara detak jantung ibu, suara pergerakan saluran cerna, dan juga suara ibu dan ayah. Untuk menstimulasi pendengaran bayi, dapat mengajaknya berbicara, bernyanyi, atau menceritakan sebuah dongeng. Orang tua juga dapat memutar musik dengan irama yang lembut dan menenangkan. Aktivitas tersebut mampu melatih kemampuan bayi dalam merespon suara dan meningkatkan kosakatanya kelak saat ia mulai belajar bicara. Lakukan setidaknya 10 menit setiap harinya. Stimulasi Perabaan Orang tua dapat menstimulasi indra peraba bayi dengan memeluk atau menggendongnya. Bunda dan Ayah juga bisa mencoba metode kanguru (KMC). Selain membuatnya merasa nyaman, metode tersebut juga dapat memperkuat ikatan antara orang tua dan bayi. Tak hanya dengan sering memeluk atau menggendong bayi, juga bisa memberikannya mainan atau buku yang dilengkapi dengan gambar timbul dan bertekstur halus untuk ia sentuh. Stimulasi Penciuman Untuk merangsang indra penciuman bayi, kita bisa menggunakan aromaterapi dengan wangi yang lembut, seperti lavender, daun mint, minyak telon, dan minyak almond. Selain menstimulasi penciuman bayi, aroma ini juga dapat membuat bayi lebih tenang. Meski demikian, ketika hendak memberikan stimulasi pada indra penciuman bayi, orang tua sebaiknya tidak memberikan aroma yang terlalu tajam, seperti parfum atau pewangi ruangan. Hindari juga pemberian aromaterapi yang membuatnya tampak rewel dan merasa tidak nyaman. Stimulasi Pengecapan Pengenalan rasa sudah dimulai sejak dalam kandungan. Saat sudah memulai waktu MPASI, untuk membiasakan bayi mengonsumsi berbagai jenis makanan sekaligus menstimulasi indra perasanya, kita bisa memberikannya berbagai jenis makanan dengan tekstur dan rasa yang berbeda. Selain untuk menstimulasi indra perasa bayi, memberikan makanan dengan berbagai jenis rasa juga mampu mencegah bayi menjadi pemilih makanan atau picky eater nantinya. Tahap perkembangan tiap bayi pasti berbeda-beda. Jangan memaksakan untuk menstimulasi bayi hingga ia menjadi rewel atau overstimulasi. Bagaimana mencegahnya? Trik nya sangat mudah hanya dengan memperhatikan dan kemudian menangkap sinyal yang mereka berikan dengan mengurangi stimulus. Pelajari sampai kita menemukan jumlah stimulus yang "tepat" baginya. Anda harus bereksperimen dan mencari tahu sinyal yang mereka berikan. Biarkan dia memimpin, kenali apa yang ia senangi, ikuti apa yang mereka inginkan, peka pada setiap respon yang diberikan selama stimulasi berjalan. Hal ini penting agar proses stimulasi yang dilakukan dirasakan nyaman buat mereka dan tentunya efektif guna mendukung perkembangannya.Referensi :1. Hardin, et al. (2020). Parent-Training With Kangaroo Care Impacts Infant Neurophysiological Development & Mother-Infant Neuroendocrine Activity. Infant Behavior & Development, 58, pp. 101416.2. National Health Service UK (2018). Pregnancy and Baby. Baby and Toddler Play Ideas.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
suplementasi-vitamin-untuk-bayi-prematur
Dibaca 5 Pengguna
Suplementasi Vitamin untuk Bayi Prematur
Bayi prematur berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan nutrisi sebagai akibat dari media penyimpanan nutrisi tubuh yang rendah, kekurangan nutrisi saat kehamilan, dan suplementasi yang tidak memadai. Beberapa dokter mungkin akan merekomendasikan anda untuk memberikan suplementasi vitamin untuk bayi prematur. Vitamin diberikan untuk membantu bayi prematur mengejar tumbuh-kembang mereka dan menjaganya agar tetap sehat. Suplementasi vitamin E Penelitian telah menunjukkan bahwa memberikan suplemen vitamin E untuk bayi prematur dapat memberikan beberapa manfaat, namun juga dapat meningkatkan risiko infeksi yang mengancam jiwa, seperti sepsis. Vitamin E tidak secara rutin diberikan di sebagian besar unit neonatal (NICU). Suplementasi Vitamin D Beberapa bayi prematur, akan mengalami kekurangan vitamin D yang dapat menimbulkan masalah klinis meskipun sebagian besar tidak menunjukkan gejala. Suplementasi vitamin D sering direkomendasikan dokter untuk diberikan pada bayi prematur. Suplementasi Vitamin A Vitamin A dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan pematangan sel dalam organ tubuh bayi, termasuk sel pada retina mata dan sel yang melapisi paru-paru. Bayi prematur umumnya memiliki kadar vitamin A yang rendah saat lahir. Pemberian suplementasi vitamin A dapat menekan risiko penyakit paru dan mata pada bayi prematur. Suplementasi Natrium Bayi prematur rentan mengalami kekurangan natrium (hyponatremia). Hiponatremia adalah kondisi dimana kadar natrium darah kurang dari 135 mEq / L. Hiponatremia berat dapat menyebabkan kejang atau koma pada bayi baru lahir kondisi natrium rendah dalam dua minggu pertama kehidupan biasanya karena kelebihan cairan. Bayi dengan berat lahir sangat rendah dapat mengalami hiponatremia akibat penyakit gagal ginjal (fungsi ginjal belum sempurna). Hiponatremia juga bisa menjadi penyebab utama tidak terjadinya kenaikan berat badan yang adekuat pada bayi prematur. Tentu kondisi dan kebutuhan nutrisi tiap bayi berbeda-beda. Untuk memberikan suplementasi vitamin untuk bayi prematur perlu didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter yang merawatnya untuk indikasi dan dosis yang dibutuhkan. Jangan pernah asal memberikan vitamin pada bayi prematur anda, ya!Referensi :1. NHS Choices UK (2017). Health A – Z. Vitamin D.2. Tayloe Jr., D. Parenting. The 5 Nutrients All Babies Need.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
suplementasi-zat-besi-untuk-bayi-prematur
Dibaca 4 Pengguna
Suplementasi Zat Besi untuk Bayi Prematur
Jumlah zat besi tubuh pada bayi baru lahir kira-kira 75 mg/kg dengan sebagian besar berada di dalam darah sehingga semakin kecil bayi, semakin rendah simpanan zat besi mereka. Risiko kekurangan zat besi diperparah dengan prosedur pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium. Defisiensi zat besi pada bayi dan anak-anak bisa menimbulkan masalah perkembangan yang serius. Zat besi diperlukan untuk pembentukan hemoglobin, karenanya di dalam tubuh terdapat simpanan zat besi. Zat besi juga berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan imunitas dan saraf, serta dalam regulasi metabolisme energi dan kerja otot. Defisiensi zat besi pada 2 tahun pertama kehidupan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, penurunan kecerdasan, gangguan perkembangan motorik dan emosional Defisiensi zat besi pada bayi bisa diatasi dengan pemberian suplementasi zat besi. Suplementasi bisa diberikan dalam bentuk oral drops, formula kaya zat besi, susu kaya zat besi, makanan,atau daging . Simpanan zat besi terbentuk pada trimester 3 kehamilan, sehingga bayi prematur sering kali tidak mempunyai cukup simpanan zat besi. Bayi dengan BBLR juga mengalami hal ini. Karena itu dianjurkan untuk pemberian suplementasi zat besi pada bayi prematur dan BBLR mulai dari usia 2 bulan sampai usia 12 bulan. Namun dilaporkan bahwa suplementasi zat besi tidak memengaruhi perkembangan fisik maupun neuro-developmentalnya. Tapi suplementasi zat besi bisa meningkatkan konsentrasi maupun simpanan zat besi setelah usia 2 bulan dan menurunkan risiko terjadinya anemia pada bayi prematur atau BBLR yang ditunjukkan dengan adanya perbaikan parameter hematologis Dosis suplementasi zat besi yang tepat untuk bayi tidak pasti, namun dosis yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 2 mg/kgBB/hari. Suplementasi zat besi dengan dosis lebih tinggi pada bayi prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR) tidak memberikan manfaat yang lebih baik dibandingkan dosis yang lebih rendah. Namun di sisi lain terdapat risiko pemberian suplementasi besi yang berlebihan antara lain peningkatan risiko infeksi, pertumbuhan yang buruk dan gangguan penyerapan mineral lain. Ada juga risiko potensial pembentukan radikal bebas yang meningkatkan risiko ROP. Suplementasi zat besi yang berlebihan pada bayi prematur diduga bisa memicu atau memperburuk kondisi seperti necrotizing enterocolitis atau retinopati akibat prematuritas. Karena metabolisme yang belum matur, mungkin akan terjadi akumulasi zat besi pada bayi prematur akibat suplementasi yang mungkin akan menjadi faktor predisposisi gangguan neurodegenerasi pada masa dewasa. Karena itu, suplementasi zat besi pada bayi prematur perlu pertimbangan dan monitoring ketat. Pemberian suplementasi zat besi untuk bayi prematur biasanya ditunda hingga usia 6-8 minggu. Bila memang terdapat faktor risiko dan indikasi untuk pemberian suplementasi, maka suplementasi sebaiknya diberikan. Namun sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu mengenai hal ini dengan dokter.Referensi :1. Mills RJ, Davies MW. Enteral iron supplementation in preterm and low birth weight infants. Cochrane Neonatal Group, editor. Cochrane Database Syst Rev 20122. IDAI. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia: Suplementasi Besi Untuk Anak. 1st ed. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2011. (http://idai.or.id/wp-content/uploads/2013/02/Rekomendasi-IDAI_Suplemen-Zat-Besi.pdf)3. WHO. Guideline daily iron supplementation in infants and children. Geneva: World Health Organization; 2016.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
usia-usia-untuk-bayi-prematur
Dibaca 5 Pengguna
Usia-Usia untuk Bayi Prematur
Perhitungan usia bayi prematur sangat penting untuk mengetahui tahap pertumbuhan dan perkembangan apa yang seharusnya sudah dicapai oleh Si Kecil. Orang tua yang memiliki bayi prematur mungkin akan kebingungan ketika ditanya berapa usia bayi mereka. Haruskah dihitung sesuai umur kehamilan atau sejak bayi dilahirkan? Ketika bayi terlahir prematur, perhitungan usianya menjadi berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan. Bayi prematur memiliki 2 usia penting untuk dihitung, usia kronologis dan usia koreksi. Usia kronologis Usia kronologis merupakan perhitungan usia bayi yang dihitung mulai dari saat dia dilahirkan.  Usia ini tidak digunakan sebagai tolok ukur perkembangan bayi prematur, karena tumbuh kembang dan fungsi organ bayi prematur tidak seperti bayi yang lahir cukup bulan. Usia kronologis biasanya digunakan untuk menentukan jadwal pemberian imunisasi pada bayi, baik bayi prematur maupun bayi cukup bulan. Usia koreksi Sedangkan dengan usia koreksi diperoleh dari usia kronologis dikurangi jumlah minggu atau bulan saat bayi dilahirkan. Usia koreksi inilah yang umumnya dijadikan tolak ukur pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur. Misalnya, usia kronologis bayi sekarang adalah 4 bulan, tetapi dia lahir 2 bulan lebih awal dari perkiraan lahir, maka usia koreksinya adalah 2 bulan. Jadi, tahap perkembangan bayi akan disesuaikan dengan bayi yang lahir cukup bulan berusia 2 bulan. Bayi Anda mungkin baru saja mulai mengangkat kepalanya dan tersenyum, yang secara tolak ukur perkembangan normal untuk bayi cukup bulan usia 2 bulan dan, normal juga untuk bayi prematur yang usia koreksinya adalah usia 2 bulan. Orang tua sering kali dibuat frustasi oleh keluarga dan teman yang bermaksud baik dengan mengatakan keprihatinan tentang perkembangan bayi mereka. Orang mungkin mengira bayi Anda terlambat untuk usia 4 bulan, misalnya, padahal sebenarnya dia sudah mencapai target untuk bayi dengan usia koreksi 2 bulan. Oleh sebab itu, dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan kita harus memahami benar konsep usia koreksi dan kronologis ini. Konsep usia ini akan kita gunakan hingga bayi prematur berusia 2 tahun, atau sampai mencapai tujuan perkembangan yang sama dengan bayi seusianya yang lahir cukup bulan. Refrensi:1. Villar J, Giuliani F, Barros F, Roggero P, Alejandra I, Zarco C dkk. Monitoring the Postnatal Growth of Preterm Infants: A Paradigm Change. Pediatrics. 2018;141.2. Harel-Gadassi A, Friedlanderb E, Yaarib M, Bar-Oz B, Eventov-Friedman S, Mankuta D, dkk. Developmental assessment of preterm infants: Chronological or corrected age?. Research in Developmental Disabilities. 2018;80:35–43
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
yang-perlu-diketahui-tentang-human-milk-fortifier-(hmf)
Dibaca 6 Pengguna
Yang Perlu Diketahui Tentang Human Milk Fortifier (HMF)
Untuk menjaga pertumbuhan tetap baik dan tidak jatuh kepada gagal tumbuh ekstra-uterin (garis pertumbuhan persentil terendah). Komponen nutrisi di dalam ASI adakalanya dirasa kurang dapat memenuhi kebutuhan bayi prematur yang begitu tinggi untuk mencapai tumbuh-kembang optimalnya. Itu sebabnya pada beberapa bayi prematur dibutuhkan tambahan nutrisi melalui fortifikasi dengan Human Milk Fortifier (HMF), yaitu produk susu berbentuk bubuk yang berasal dari susu sapi atau konsentrat ASI yang digunakan untuk meningkatkan nilai gizi yang ada pada ASI perah (ASIP). Berikut adalah 5 fakta tentang HMF yang perlu ibu ketahui:1. Tidak semua bayi prematur memerlukan HMF.2. HMF dapat ditambahkan pada ASIP dengan perbandingan tertentu yang disesuaikan dengan laju pertumbuhan bayi prematur.3. Fortifikasi ASI dengan HMF sangat dianjurkan pada bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) yang tidak mengalami pertambahan berat badan secara adekuat meskipun ASI yang diberikan sudah dianggap cukup.4. Riset membuktikan, kelompok bayi prematur dengan BBLSR mengalami peningkatan berat, panjang, dan lingkar kepala yang setara dengan kecepatan pertumbuhan di dalam kandungan melalui fortifikasi HMF.5. Pengawasan medis selama penggunaan HMF sangat dianjurkan guna memantau dan mengurangi risiko terjadinya efek samping, seperti risiko gangguan infeksi dan radang usus (enterokolitis nekrotikans), serta risiko sembelit ataupun diare akibat ketidaksesuaian konsentrasi campuran ASIP dan HMF, seperti terlalu kental.6. Selalu menjaga higienitas selama proses penambahan HMF ini pada ASIP. Walaupun manfaat dari HMF ini sangat baik bagi pertumbuhan bayi prematur, aspek ekonomis juga harus menjadi pertimbangan orang tua karena harganya yang masih cukup mahal di Indonesia. Orang tua, khususnya ibu juga harus menjaga kesehatan agar produksi ASI tetap optimal. Referensi: 1. Arsla N, et al. Fortification of Human Milk for Preterm Infants: Update and Recommendations of the European Milk Bank Association (EMBA) Working Group on Human Milk Fortification. Front. Pediatr. 2019;7(76):1-38. 2. Bührer C, Fischer HS, Wellmann S. Nutritional interventions to reduce rates of infection, necrotizing enterocolitis and mortality in very preterm infants. Pediatric Research. 2019; 87(2):371-377. 3. Thoene M. Comparison of the effect of two human milk fortifiers on clinical outcomes in premature infants. Nutrients. 2014;6(1):261–75.
ganar.gatul@gmail.com
05 September 2021
pijat-bayi-prematur
Dibaca 7 Pengguna
Pijat Bayi Prematur
Masih banyak pro dan kontra yang beredar di masyarakat mengenai pijat bayi, khususnya pada bayi prematur. Faktanya pijat bayi sebagai bentuk stimulasi sesungguhnya sangat dianjurkan untuk dilakukan. Tapi, apakah ini boleh dilakukan pada bayi prematur? Umumnya, pijat bayi dilakukan pada bayi yang telah cukup usianya, memiliki berat badan yang cukup, dan dalam keadaan stabil. Pada bayi prematur, pijat bayi dapat dilakukan ketika kondisi bayi telah stabil dan kapanpun saat orang tua ingin memulai, setiap hari pada 6-7 bulan pertama usia bayi. Pijat bayi dilakukan untuk menstimulasi sensorik dan motorik tubuh bayi, dan juga dapat membangun ikatan (bonding) antara ibu dan bayi. Pijat bayi ini juga ternyata baik dilakukan pada bayi prematur. Banyak studi yang membuktikan bahwa bayi prematur mendapatkan pijat bayi mengalami penambahan berat badan lebih cepat, sehingga ia dapat pulang lebih awal ke rumah. Pijat pada bayi prematur juga bisa membantu perkembangan otaknya, membuat tidurnya menjadi lebih nyaman, meningkatkan sistem imun, memperbaiki sirkulasi darah, membantu pencernaannya bekerja lebih baik, dan merasa dekat dengan orang tuanya. Para orang tua juga dapat belajar lebih banyak mengenai perawatan bayi prematurnya dan secara langsung merespon bayi terhadap sentuhan mereka. Kebanyakan ruang rawat NICU memiliki fisioterapis yang akan mengajarkan orang tua untuk memijat bayinya. Sebelum melakukan pijat bayi, anda sebaiknya bertanya dahulu dengan tim yang merawat bayi anda apakah kondisi bayi memungkinkan untuk dipijat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pemijatan bayi prematur:1. Sebelum memulai pijatan, lepas semua perhiasan, seperti jam tangan dan cincin. Cuci bersih kedua tangan hingga pergelangan dengan sabun dan air mengalir.2. Jangan memijat bayi setelah ia makan atau disusui.3. Jangan membangunkan bayi hanya untuk dipijat.4. Jangan memijat saat bayi sakit.5. Pastikan bayi anda tetap hangat dengan menggunakan handuk ataupun pemanas di kepalanya. Anda dapat menggosok kedua telapak tangan sebelum memegang bayi agar hangat.6. Mulailah memijat dengan perlahan dan lembut. Pastikan pijatan Anda tidak menimbulkan luka lecet maupun rasa sakit.7. Gunakan pola pijatan melingkar dengan tegas, sentuhan yang terlalu ringan bisa terasa mengganggu dan menggelitik bagi bayi. Gunakan seluruh tangan dan jari anda untuk sentuhan yang lebih kuat. Jangan memaksakan posisi pijatan tertentu.8. Pijat tubuh bayi dengan urutan yang sama tiap saat, seperti kepala, lengan, kaki, punggung, bokong, dada, dan lalu ke perut.9. Jangan memijat dengan paksa.10. Perhatikan selalu reaksi bayi terhadap setiap sentuhan anda. Jika dia merasa nyaman, dia akan berbaring diam, meregangkan tubuhnya dan meletakkan tangannya di dekat wajah atau mulutnya. Jika ia mengerutkan wajah, melengkungkan tubuhnya dan melakukan gerakan tersentak-sentak, mungkin ia merasa tidak nyaman dengan pijatannya.11. Jika bayi terlihat tidak nyaman dengan pijatan, berikan waktu jeda dengan meletakkan tangan anda di tubuhnya dan elus-elus dengan lembut. Jika ia sudah mulai terlihat nyaman kembali, cobalah untuk memijatnya lagi dengan mengatur pola pijatan sesuai dengan respon yang diberikan bayi anda.12. Selamat menikmati waktu berdua dengan bayi anda, karena faktanya pijat bayi juga bisa membuat anda lebih rileks dan terasa menyenangkan! Tips pemijatan bayi prematur:1. Lakukan kontak mata dengan bayi saat pemijatan, ajak bicara atau nyanyikan lagu.2. Mulai dengan sentuhan ringan dan perlahan, lalu tingkatkan tekanan pijatan saat bayi merasa nyaman.3. Perhatikan isyarat bayi seperti menangis, mengantuk atau kehausan. Hentikan pemijatan bila bayi mulai merasa tidak nyaman.4. Gunakan baby oil atau losion bayi, ratakan di tangan pemijat.5. Mandikan bayi setelah pemijatan dengan air hangat. Posisi Bayi Telentang Bayi dalam posisi telentang, tiap gerakan dilakukan dalam waktu 2 x 5 detik, diulang 6 kali, selama 5 menit.1. Gerakan siku Dengan meletakkan satu tangan di pangkal lengan bayi untuk menahan, gerakkan secara perlahan lengan bawah bayi ke arah bahu dengan tangan yang lain, kemudian luruskan kembali. Lakukan gerakan yang sama dengan lengan bayi yang satunya.2. Pijat telapak tangan Letakkan satu tangan di pergelangan tangan bayi, lalu dengan tangan lainnya gerakkan pergelangan tangan bayi dan pijat telapak tangannya hingga jemari. Akhiri pijatan dengan menarik lembut setiap jari tangan bayi.3. Gerakan lutut Dengan memegang tungkai bawah bayi, gerakkan sendi lutut secara lembut ke arah perut, dan kembali ke posisi semula. Lakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanannya.4. Gerakan sendi panggul Pegang kedua pergelangan kaki bayi dengan satu tangan lalu gerakkan pahanya ke arah perut dengan cara mendorong perlahan. Luruskan kembali kaki bayi ke posisi semula.5. Pijat telapak kaki Pegang pergelangan kaki bayi dengan satu tangan, dan tangan lainnya menggerakkan serta memijat dengan lembut telapak kakinya. Akhiri pijatan dengan menarik lembut setiap jari kaki bayi. Posisi Bayi Tengkurap Bayi dalam posisi tengkurap, tiap gerakan dilakukan dalam waktu 2 x 5 detik, diulang 6 kali, selama 5 menit.1. Pijat kepala Letakkan telapak tangan pada puncak kepala bayi lalu usap perlahan sampai leher, dan kembali ke puncak kepala.2. Pijat bahu Gunakan 3 jari bagian tengah kedua tangan untuk memijat bahu bayi. Dengan gerakan memutar, gerakan kedua tangan dari bahu ke arah lengan bayi, kemudian kembali ke bahu hingga bertemu di tengah pundak.3. Pijat punggung Dengan menggunakan bantalan jari kedua tangan secara bersamaan, pijat perlahan kedua sisi tulang belakang bayi dari leher hingga pinggang, lalu kembali ke leher. Jangan melakukan penekanan pada tulang belakang bayi.4. Pijat kaki Dengan jari kedua tangan, pijat bersamaan bagian belakang kedua kaki bayi dari pangkal paha ke pergelangan kaki.5. Pijat lengan Dengan menggunakan bantalan jari kedua tangan secara bersamaan, pijat bagian belakang kedua lengan bayi dari pangkal lengan ke pergelangan tangan, lalu kembali ke pangkal lengan. Sumber:1. Kementerian Kesehatan RI. Pijat bayi prematur. Buku KIA untuk Bayi Kecil. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency). 2021:32-34.
ganar.gatul@gmail.com
04 September 2021
masalah-penglihatan-akibat-prematuritas
Dibaca 5 Pengguna
Masalah Penglihatan Akibat Prematuritas
Lahir secara prematur menyebabkan bayi memiliki pertumbuhan dan perkembangan organ yang masih belum siap. Sehingga banyak masalah kesehatan yang rentan dialami oleh bayi prematur terutama masalah penglihatan. Oleh karena itu penting untuk bayi prematur untuk dilakukan skrining penglihatan untuk memantau kesehatan pertumbuhan mata bayi. Mengapa bayi saya perlu dilakukan skrining mata? Retinopathy of Prematurity (ROP) adalah penyakit mata yang sering menyerang bayi prematur, bayi berat badan lahir rendah (BBLR), dan bayi yang lahir dalam keadaan sakit. Dokter yang merawat bayi prematur bekerja sama dengan dokter mata untuk memastikan apakah dan kapan pemeriksaan mata ROP harus dilakukan untuk bayi yang dirawat di NICU. Jadwal pemeriksaan mungkin akan diulang saat bayi Anda berada di rumah sakit. Setelah dipulangkan, peran orang tua sangatlah penting dalam memastikan bayi mereka mendapatkan pemeriksaan mata lanjutan yang mereka butuhkan. Lalu apa itu Retinopathy of Prematurity (ROP)? Mata bayi mulai terbentuk sejak minggu pertama dalam kandungan. Mata bayi terus tumbuh dan berkembang bahkan setelah bayi lahir ke dunia. Bagian belakang mata memiliki lapisan tipis yang disebut retina. Retina bertindak seperti kamera untuk mengirim pesan gambar yang dilihat oleh bayi ke otak. ROP terjadi ketika beberapa pembuluh darah di retina tidak terbentuk dengan sempurna. Jika pembuluh darah retina yang abnormal ini dapat ditemukan melalui pemeriksaan skrining mata secepat mungkin, masih ada harapan kita bisa mencegah kerusakan retina. Jika retina sudah rusak atau terlepas, bayi bisa mengalami masalah penglihatan yang parah bahkan bisa sampai mengalami kebutaan. Fakta lain tentang ROP: ROP paling sering terjadi pada bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 30 minggu atau berat kurang dari 1.500 gram. Penyebab ROP masih belum diketahui, dan beberapa ribu bayi di Amerika Serikat menderita ROP setiap tahunnya. Konsultasikanlah dengan tim perawat untuk informasi lebih lanjut mengenai ROP. Orang tua tentu memiliki peran penting dalam mempersiapkan masa depan bayinya, begitu pula dalam membantu penglihatan mereka Tepati semua jadwal pemeriksaan / skrining mata bayi anda. Waktu yang ada pada setiap kunjungan pemeriksaan sangat penting. Jangan mengubah, menjadwalkan ulang, atau bahkan membatalkan janji kunjungan pemeriksaan mata bayi anda. Setiap bayi pasti berbeda; ketahui apa yang dapat menenangkan bayi Anda pada saat proses pemeriksaan dengan memperhatikan perilaku dan responnya.Referensi :1. IDAI. “Skrining” pada bayi baru lahir, yang perlu diketahui oleh orangtua. 2017. Diunduh dari: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/%E2%80%9Cskrining%E2%80%9D-pada-bayi-baru-lahir-untuk-diketahui-oleh-orangtua2. Fierson W M. Screening examination of premature infants for retinopathy of prematurity. Pediatrics 2018, 142(6).
ganar.gatul@gmail.com
04 September 2021
mengantar-asi-perah-ke-rs
Dibaca 6 Pengguna
Mengantar ASI Perah ke RS
Setelah ASI diperah, perlu diperhatikan bagaimana proses penyimpanan dan transport ASI perah ke RS untuk diberikan kepada bayi. Berikut bagaimana cara penyimpanan ASI perah yang baik: Pada bayi cukup bulan dan sehat, ASI cukup aman untuk diletakkan pada suhu ruangan selama 4 - 6 jam. Hal ini tidak dapat diterapkan pada bayi prematur. Dan untuk melakukan transpor ASIP hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu: Gunakan cooler bag dan ice pack. Apabila ibu memerah ASI pada area yang sama dengan perawatan bayi prematur (misalnya, rumah sakit), ASIP dapat dibawa dalam bentuk cair (ASIP segar). Apabila ASIP dibawa dari tempat yang berbeda dengan perawatan bayi prematur (misalnya, dari rumah ke rumah sakit), ASIP sebaiknya dibekukan terlebih dahulu dalam freezer dengan suhu 18oC hingga -20oC. Baik ASIP segar maupun ASIP beku harus ditranspor dengan menggunakan cooler bag tertutup atau kotak styrofoam yang telah diisi plastik berisi es atau ice pack dan harus segera diserahkan kepada petugas (dokter/perawat) ruang bayi. Pastikan plastik berisi es tersebut menyentuh wadah ASIP sepanjang waktu. ASIP beku harus dijaga tetap beku selama proses transport (tidak boleh ada bagian yang mencair) guna menurunkan risiko pertumbuhan bakteri patogen di dalam ASIP tersebut. Bagi para ibu yang memerah ASIP di rumah lalu dibawa ke rumah sakit, diharapkan telah mendapatkan edukasi dari rumah sakit mengenai cara memerah, menyimpan, serta mentranspor ASI yang benar sebelum mulai memberikan ASIP. Bila ASI diperah di rumah sakit yang sama dengan bayi Segera tutup wadah ASIP setelah selesai memerah. Tempel label pada bagian luar wadah ASIP, berisi nama bayi/ibu, nomor rekam medis, tanggal serta jam pemerahan ASI. Segera serahkan ASIP segar kepada dokter/perawat untuk diberikan langsung kepada bayi atau disimpan dalam lemari es/freezer. ASIP segar boleh disimpan dalam lemari es (tidak perlu di dalam freezer) apabila akan segera diberikan ke bayi dalam waktu 24 jam. Bila ASIP ditranspor dari tempat berbeda Gunakan cooler box/tas insulator. Petugas penerima ASIP harus memastikan bahwa label telah tertera pada bagian luar wadah yang berisi nama bayi/ibu, tanggal dan jam pemerahan ASI. Petugas juga harus memeriksa apakah ada bagian ASIP beku yang mencair atau tidak. ASIP beku yang telah mencair sebagian atau seluruhnya tidak boleh diterima karena dianggap telah terkontaminasi. ASIP beku harus segera disimpan dalam freezer dengan suhu -18oC hingga -20oC selama minimal selama 24 jam untuk menurunkan kontaminasi bakteri. Begitu pentingnya setiap proses pengolahan ASI perah ini untuk benar-benar diterapkan dengan baik. Tentunya hal ini sangat penting guna menjaga kualitas dan keamanan ASI perah buat bayi prematur.Referensi :1. Raisingchildren. Expressing and storing breastmilk. 2020. Diunduh dari: https://raisingchildren.net.au/babies/breastfeeding-bottle-feeding-solids/expressing-working-travelling/expressing-breastmilk#:~:text=Transporting%20expressed%20breastmilk,-You%20can%20transport&text=Expressed%20breastmilk%20can%20travel%3A,and%20don't%20refreeze%20it.2. Rodrigo R, Amir L H, Forster D A. Review of guidelines on expression, storage and transport of breast milk for infants in hospital, to guide formulation of such recommendations in Sri Lanka. BMC Pediatrics.2018;18(271)
ganar.gatul@gmail.com
04 September 2021
memahami-refleks-hisap-dan-menelan-pada-bayi-prematur
Dibaca 6 Pengguna
Memahami Refleks Hisap dan Menelan pada Bayi Prematur
Berhadapan dengan bayi prematur tentunya tidak lepas dari kenyataan bahwa masih belum sempurnanya refleks-refleks sarafnya, terutama refleks yang berperan dalam kemampuan minum, refleks hisap dan menelan pada bayi merupakan refleks penting yang berkaitan dengan kemampuan bayi untuk minum. Lalu apakah itu refleks hisap dan menelan? Sucking reflex (refleks mengisap) adalah refleks yang muncul saat usia gestasi 30-35 minggu, refleks ini yang mengkoordinasikan antara bernapas dengan menelan pada usia gestasi 37 minggu. Refleks ini akan terjadi ketika ada stimulasi di langit-langit mulut. Bayi prematur sering kali memiliki refleks hisap yang belum kuat dan terkoordinasi. Berikut tahap perkembangan refleks hisap dan koordinasi menelan berdasarkan usia kehamilan, yang dapat dijadikan panduan dalam memberikan ASI pada bayi prematur. Selain memahami perkembangan refleks hisap dan menelan, orang tua juga perlu memahami tanda bayi merasa haus atau lapar. Para orang tua sering kali baru memberikan minum ketika bayi menangis. Perlu dipahami, bahwa menangis merupakan tanda sangat lanjut pada bayi yang lapar. Bayi yang sudah teramat sangat lapar dan marah cenderung sulit untuk disusui dan perlu ditenangkan terlebih dahulu dengan cara dipeluk, ditimang, kontak kulit bayi dengan kulit dada ibu, dan berbicara dengan lembut. Oleh karena itu, ibu sebaiknya segera mengenali tanda-tanda awal pada bayi yang lapar. Ibu tidak perlu khawatir, karena kemampuan ini akan semakin berkembang dengan baik seiring dengan seringnya stimulasi dan berjalannya waktu. Dengan para orang tua memahami perkembangan refleks isap dan menelan pada bayi, tentunya akan membantu dalam proses stimulasinya serta proses pemberian minum dapat diberikan dengan tepat.Referensi:1. Schott JM, Rossor MN. The grasp and other primitive reflexes. J Neurol Neurosurg Psychiatry. 2003; 74(5):558-60.2. Lau C. Development of suck and swallow mechanism in infants. Ann Nutr Metab. 2016; 66(05):7-14.3. McNally J, et al. Communicating hunger and satiation in the first 2 years of life: a systematic review. Matern Child Nutr. 2016; 12(2): 205–228.
ganar.gatul@gmail.com
04 September 2021
kuning-pada-bayi-prematur
Dibaca 6 Pengguna
Kuning pada Bayi Prematur
Warna kuning pada kulit dan mata bayi, dikenal dengan ikterus atau jaundice, sering kali ditemukan pada bayi prematur akibat fungsi hati yang belum sempurna. Warna kuning ini sebenarnya berasal dari sel darah merah yang umurnya sudah habis dan harus dihancurkan. Hasil sisa dari penghancuran sel darah merah ini berubah menjadi bilirubin yang harus dikeluarkan/dibuang. Tingginya konsentrasi atau jumlah bilirubin inilah yang bisa menyebabkan kuning / jaundice. Bila pada orang dewasa umur sel darah merah umumnya adalah kurang lebih 3 bulan, maka pada bayi prematur umumnya hanya 2 bulan saja, kemudian harus dihancurkan. Selain usia sel darah yang lebih singkat, fungsi hati yang tugasnya menjalankan fungsi metabolisme pada bayi prematur juga belum sempurna, sehingga terjadi penumpukan bilirubin dan menyebabkan warna kuning pada kulit dan mata bayi. Keadaan ini akan bertambah berat apabila bayi mengalami dehidrasi, penyakit infeksi, serta asupan nutrisi yang tidak cukup. Faktanya, kondisi bayi yang kuning adalah hal yang normal. Hal ini disebut dengan ikterus fisiologis. Yang mana kejadian pada bayi baru lahir yang cukup bulan dan sehat, cukup sering, yakni sebanyak 60%. Sedangkan pada bayi prematur, dengan kondisi tubuh mereka yang masih lemah, kuning terjadi pada 80% bayi prematur, dan hanya sekitar 1-3% diantaranya yang perlu perawatan khusus, seperti penyinaran. Kasus bayi kuning pada umumnya tidak perlu terapi khusus oleh dokter, tetapi harus dipantau kondisi klinisnya dan bila perlu bilirubinnya.. Lalu bagaimana kriteria kuning pada bayi yang masih dikatakan normal?1. Kuning yang muncul pertama kali setelah 24 jam kehidupan bayi2. Kuning yang kembali hilang dalam waktu <7 hari (bisa sampai 14 hari pada bayi prematur)3. Kuning dimana saat dilakukan pemeriksaan kadar bilirubin meningkat 5 mg/dl/hari Jika kuning yang terjadi muncul lebih cepat atau kurang dari 24 jam pertama kehidupan, atau bertahan lebih dari 7 hari (14 hari pada bayi prematur), dan kadar bilirubin meningkat hingga > 5mg/dl/hari, maka segeralah konsultasikan hal ini dengan dokter untuk penanganan selanjutnya. Bagaimana cara menilai kuning pada bayi? Berikan tanda sampai sejauh mana bayi tampak kuning jika dilihat dengan menggunakan cahaya matahari Mengingat salah satu penyebab kuning adalah bayi yang kurang minum (meski tak berarti bila diberi minum sebanyak-banyaknya lantas bayi tidak akan menjadi kuning, karena fungsi hatinya yang belum optimal), maka pemberian ASI kepada bayi prematur setiap 1-2 jam sangatlah dianjurkan pada awal-awal minggu kehidupan. Pemberian cairan selain ASI harus dihindari jika memang dirasakan kurang dan atas saran dokter anak. Memang ada sedikit sekali, sekitar 2-3%, ASI seorang ibu bisa mengandung enzim glukoronil transferase yang akan menghalangi proses metabolisme bilirubin untuk keluar dari tubuh. Namun, hal ini tidak berarti ibu harus menghentikan pemberian ASI kepada bayinya, karena kuning pada bayi dengan kasus ini cukup diobservasi dan pada beberapa kasus cukup diatasi dengan penyinaran. Jadi, tidak ada alasan pemberian ASI dihentikan pada bayi kuning. Yang penting bagi ibu adalah kenali bayi, dan segera konsultasi dengan dokter apabila ada gejala yang tak umum pada bayi, termasuk tampak ada gejala kuning. Berikut akan dipaparkan tanda-tanda bahaya pada bayi kuning: Kulit tampak kuning Mata tampak kuning Tak mau minum Urin berwarna cokelat Demam Menangis dengan nada tinggi Muntah BAB pucat/dempulReferensi :1. Brodsky D, Quinn M. A parent’s guide to the late preterm infant. 2014. Diunduh dari: https://www.bidmc.org/-/media/files/beth-israel-org/centers-anddepartments/neonatology/jaundicelatepreterminfant.pdf2. Verywellfamily. Jaundice in premature babies. 2020. Diunduh dari: https://www.verywellfamily.com/jaundice-in-preemies-causes-treatments-and-effects-27484053. Truman P. Jaundice in the premature infant. Paediatr Nurs. 2006; 18(5):20-22.4. Lucey J F. Hyperbilirubinemia of prematurity. Pediatrics. 1960;25(4):690-710.
ganar.gatul@gmail.com
04 September 2021
mitos-dan-fakta-menyusui
Dibaca 6 Pengguna
Mitos dan Fakta Menyusui
Momen menyusui adalah hal yang sangat penting bagi setiap ibu. Menyusui memiliki tantangan tersendiri bagi setiap ibu yang baru melahirkan, khususnya mereka yang baru memiliki anak pertama. Tak jarang ibu mengalami banyak kendala saat memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif pada bayinya. Kendala ini pun terkadang membuat frustasi para ibu menyusui. Ada banyak mitos dan fakta tentang menyusui yang beredar di masyarakat yang bisa membuat bingung ibu dalam menyusui buah hatinya. Berikut adalah penjelasan beberapa mitos dan fakta dalam menyusui: Masih banyak mitos-mitos serta fakta yang beredar tentang menyusui. Pada prinsipnya adalah selama proses menyusui, orang tua juga harus memastikan kebersihan, kenyamanan, dan posisi-perlekatan dalam menyusui. Keberhasilan menyusui juga turut serta peran suami dan keluarga lain di rumah. Happy Breastfeeding!Referensi :1. Suara. Tidak ada istilah basi untuk air susu ibu. 2018. Diunduh dari: https://www.suara.com/health/2014/10/18/151740/tak-ada-istilah-basi-untuk-air-susu-ibu2. The Asian Parent Indonesia. Ibu menyusui minum es bikin anak pilek, mitos atau fakta? Diunduh dari: https://id.theasianparent.com/ibu-menyusui-minum-es3. The Asian Parent Indonesia. Benarkah makan sambal membuat ASI pedas? Diunduh dari: https://id.theasianparent.com/benarkah-makan-sambal-membuat-asi-pedas4. The Asian Parent Indonesia. Fakta dan mitos seputar makanan ibu menyusui. Diunduh dari: https://id.theasianparent.com/fakta-dan-mitos-makanan-ibu-menyusui
ganar.gatul@gmail.com
04 September 2021
kapan-imunisasi-untuk-bayi-prematur?
Dibaca 0 Pengguna
Kapan Imunisasi Untuk Bayi Prematur?
Kekebalan tubuh bayi prematur dikatakan lebih rendah dari bayi cukup bulan oleh karena kurangnya transfer zat kekebalan tubuh dari ibu. Oleh karena itu, penting sekali memberikan imunisasi pada bayi prematur selain menjaga kebersihan lingkungannya secara umum. Banyak orang tua dari bayi prematur bertanya kapan bayinya boleh diimunisasi. Namun, tidak sedikit juga orang tua sengaja menunda imunisasi karena khawatir imunisasi akan berdampak buruk bagi bayinya. Rekomendasi jadwal imunisasi anak di seluruh dunia dibuat berdasarkan kondisi bayi yang cukup bulan, dengan berat lahir yang normal. Lantas, apakah jadwal ini pun berlaku untuk bayi prematur? Jadwal imunisasi pada bayi prematur sebenarnya tidak begitu berbeda dengan bayi normal. American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan vaksin yang tersedia untuk bayi saat ini aman untuk diberikan kepada bayi prematur dan bayi berat lahir rendah. Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Perlu ibu ketahui, bahwa kondisi prematur dan berat badan lahir yang rendah bukan merupakan hal yang perlu dipertimbangkan terkait pemberian imunisasi. Bayi prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah justru harus segera diimunisasi karena berisiko mengalami komplikasi penyakit. Beberapa risiko komplikasi tersebut dapat dicegah dengan imunisasi. Selama kondisi bayi prematur stabil dan berat badan lahirnya >2.000 gram, bayi prematur harus menerima dosis lengkap imunisasi BCG, DPT, Hib, Hepatitis B, polio dan pneumokokus sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh IDAI. Perhitungan usia pemberian imunisasi pada bayi prematur dapat menggunakan perhitungan usia kronologis sang bayi, yaitu usia bayi yang dihitung mulai dari saat dia dilahirkan. Hepatitis B Bayi perlu mendapatkan paling tidak tiga kali suntikan vaksin hepatitis B, yaitu ketika baru lahir, pada usia 2,3, dan 4 bulan. Perlu diperhatikan pula bahwa vaksin hepatitis B diperlukan paling lambat 24 jam setelah kelahirannya. Pada imunisasi untuk bayi prematur, hal yang sama pun perlu dilakukan. Namun, bila bayi prematur memiliki berat lahir di bawah 2 kg, pemberian vaksin hepatitis B perlu ditunda pada pada usia 2 bulan dengan harapan berat badan akan mencapai 2 kg pada saat itu. Jadwal ini akan sedikit berbeda jika ibu ternyata positif mengalami hepatitis B saat hamil atau saat melahirkan. Pada kondisi tersebut, bayi prematur, terlepas dari berat lahir dan kondisinya, harus segera mendapatkan dosis pertama vaksin hepatitis B dalam waktu 12 jam setelah lahir. Selanjutnya, dosis kedua harus diberikan pada usia 1 bulan dan dosis terakhir pada usia 6 bulan. BCG Vaksin BCG merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC) pada anak. Vaksin ini diberikan satu kali sebelum usia 2 bulan. Namun, pada bayi prematur yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 34 minggu tidak akan langsung diberikan vaksin BCG. Polio Polio merupakan penyakit yang tergolong sangat menular yang disebabkan oleh virus polio dan langsung menyerang sistem saraf. Maka dari itu, perlu dilakukan imunisasi vaksin polio untuk bayi prematur yang sudah melewati usia 2 bulan. Selain itu, perhatikan jika berat badan bayi sudah lebih dari 2.000 gram. DPT DPT merupakan vaksin untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan juga tetanus. Imunisasi untuk bayi prematur juga dapat dilakukan ketika sudah melewati masa usia 2 bulan dengan berat badan yang cukup yaitu lebih dari 2000 gram. Hib Vaksin Hib (Haemophilus influenzae tibe b) dapat mencegah penyakit flu, termasuk komplikasinya seperti masalah pernapasan, jantung, sampai kelainan saraf. Walaupun tidak bisa langsung diberikan vaksin flu, imunisasi untuk bayi prematur yang satu ini dapat dilakukan ketika usia bayi sudah mencapai 6 bulan. Setidaknya, bayi prematur mendapatkan dua dosis vaksin dengan jeda 4 minggu. Setelah itu, anak bisa mendapatkan satu kali dosis setiap tahunnya. Namun, konsultasikan kembali dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Jika masih ragu kapan bayi prematur boleh diimunisasi, segera konsultasikan kepada dokter anak yang merawat. Selain itu, ingat pula hal-hal penting berikut ini bahwa: Bayi prematur yang tidak diimunisasi lebih berisiko mengalami komplikasi penyakit yang seharusnya bisa dicegah dengan imunisasi. Semua vaksin yang tersedia sudah teruji dan aman diberikan kepada bayi prematur dan bayi dengan berat lahir rendah. Jadi, Anda sebagai orang tua tidak perlu khawatir. Efek samping yang timbul akibat imunisasi tidak berbeda pada bayi cukup bulan maupun bayi prematur. Selama kondisi bayi prematur stabil dan tidak ada kontra-indikasi medis tertentu, imunisasi bisa segera dilakukan sesuai jadwal, mengikuti usia kronologisnya. Namun perlu diperhatikan, sebaiknya lakukan imunisasi bayi anda di fasilitas kesehatan yang sama, agar tahapan imunisasi tidak ada yang terlewati. Dengan demikian, tumbuh kembang anak bisa dipantau secara berkelanjutan.Referensi :1. Andrews B, Pellerite M, Myers P, Hagemen J R. NICU follow-up: medical and developmental management age 0-3 years. NeoReviews. 2014;15(4):123-132.2. IDAI. Jadwal imunisasi IDAI 2020. 2021. Diunduh dari: https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-20203. Soedjatmiko, Sitaresmi M N, Hadinegoro S R S, Kartasasmita C B, Ismoedijanto, Rusmil K. Jadwal imunisasi anak umur 0 – 18 tahun rekomendasi ikatan dokter anak indonesia tahun 2020. Sari Pediatri. 2020;22(4):252-260.
ganar.gatul@gmail.com
04 September 2021
pola-bab-dan-bak-bayi-baru-lahir
Dibaca 6 Pengguna
Pola BAB dan BAK Bayi Baru Lahir
Pada awal kehidupannya, bayi akan buang air besar (BAB) selambat-lambatnya dalam 48 jam pertama. Kotoran bayi yang memperoleh ASI dalam jumlah cukup akan mengalami perubahan warna seiring bertambahnya asupan ASI yang ia terima. Transisi warna pada 5 hari pertama kehidupannya adalah: Hari 1 – hitam. Hari 2 – hijau gelap. Hari 3 – hijau kecoklatan. Hari 4 – cokelat. Hari 5 – kuning, seperti mustard. Konsistensi BAB: Konsistensi kotoran juga berubah, dari kental dan lengket pada hari pertama menjadi lunak dan cenderung cair pada hari-hari berikutnya. Bayi akan mengalami perubahan frekuensi BAB. Pada awalnya bayi akan BAB 1-2 kali, lalu meningkat hingga 3-4 kali dalam sehari. Bahkan, beberapa bayi mengalami BAB tiap kali diberi ASI (mencapai 6-10 kali per hari). Kondisi ini normal apabila bayi tampak sehat, nyaman, tidak mengalami kesulitan menyusu, serta berat badan meningkat. Frekuensi BAB akan menurun setelah bayi berusia 3-6 minggu.Bayi normal akan buang air. Kecil (BAK) dalam 24 jam pertama, dan frekuensi BAK pada bayi baru lahir adalah setiap 1-3 jam sekali atau 4-6 kali sehari. Namun jika anak mengalami demam, sakit atau cuaca sedang sangat panas, frekuensi BAK biasanya turun hampir setengahnya. Warna urin yang baik adalah jernih tidak berwarna pekat, namun pada urin bayi prematur terkadang ada semburat warna merah. Hal ini wajar. Namun pantaulah apakah hal ini terjadi terus-menerus atau hanya sesekali. Bila terjadi terus-menerus, perhatikan ada tidaknya tanda dehidrasi, seperti lemas, kulit kering, demam, atau penurunan berat badan, maka dari itu sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter anak anda. Yang tidak kalah penting ialah, kita harus memahami higienis area kemaluan bayi. Untuk membersihkan popok dan kemaluan bayi, Bersihkan kemaluan dari bagian depan ke belakang dengan menggunakan kapas yang sudah dibasahi air bersih ataupun handuk basah. Jangan membersihkan popok dari bagian bawah anus ke kemaluan untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih.Referensi:1. Den Hertog J, van Leengoed E, Kolk F. The defecation pattern of healthy term infants up to the age of 3 months. Archives of Disease in Childhood - Fetal and Neonatal Edition 2012;97:F465-70.2. Moretti E, Rakza T, Mestdagh B, Labreuche J, Turck D. The bowel movement characteristics of exclusively breastfed and exclusively formula fed infants differ during the first three months of life. Acta Pædiatrica. 2019; 108:877–8.
ganar.gatul@gmail.com
04 September 2021
risiko-perdarahan-kepala-pada-bayi-prematur-1759851113
Dibaca 6 Pengguna
Risiko Perdarahan Kepala Pada Bayi Prematur
Bayi yang lahir prematur memiliki risiko tinggi untuk mengalami gangguan akibat lahir terlalu dini. Jika bayi tidak memiliki kesempatan untuk berkembang sempurna di dalam rahim dan lahir terlalu dini ke dunia, kemungkinan besar ia akan mengalami masalah pada otak. Menurut Lucile Packard Children’s Hospital di Stanford University, perdarahan intraventrikular (Intraventricular Hemorrhage / IVH) paling sering terjadi pada bayi prematur yang lahir dengan berat kurang dari 2.000 gram. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah halus di otak bayi prematur pecah. Hal ini menyebabkan darah terkumpul di otak, yang dapat merusak sel saraf. Beberapa pembuluh darah yang rapuh mengelilingi ventrikel otak, yaitu suatu rongga di otak tempat cairan serebrospinal (CSF) mengalir. Pembuluh darah kurang berkembang pada bayi yang lahir dengan usia kandungan yang sangat muda. Mereka mulai menjadi lebih kuat setelah usia kandungan 32 minggu. Pembuluh darah ini sangat sensitif terhadap perubahan aliran dan tekanan darah. Jika aliran darah berubah, pembuluh darah akan rusak dan mulai mengeluarkan darah. Jika pendarahannya ringan, darah tetap berada di sekitar pembuluh darah. Jika perdarahan semakin parah, darah pecah ke ventrikel. Dalam kasus perdarahan terburuk, darah bisa bocor ke jaringan otak. Gejala IVH meliputi: Anemia Lokasi yang bengkak atau meradang Menangis dengan nada tinggi Frekuensi detak jantung menurun Periode berhenti bernapas, atau apnea Kejang Refleks hisap yang lemah saat menyusui Saat melakukan pemeriksaan, dokter akan menggolongkan perdarahan dinilai dari grade 1 sampai 4 menurut tingkat keparahan perdarahan. Grade 1: Perdarahan terjadi di area kecil di ventrikel otak. Grade 2: Perdarahan terjadi di dalam ventrikel. Grade 3: Jumlah perdarahan sangat signifikan sehingga menyebabkan ventrikel membesar. Grade 4: Perdarahan tidak hanya masuk ke ventrikel, tetapi juga ke jaringan otak di sekitar ventrikel. Pada grade 3 dan 4 menyebabkan pembekuan darah yang dapat menghalangi sistem sirkulasi untuk cairan serebrospinal. Penyumbatan ini disebut hidrosefalus. Sayangnya, tidak ada pengobatan khusus untuk IVH. Sebaliknya, dokter menangani gejala bayi yang dapat muncul akibat kondisi tersebut. Juga tidak ada cara untuk mencegah kondisi tersebut terjadi. Tidak ada pemeriksaan yang dapat memprediksi secara akurat seperti apa bayi prematur saat kecil atau nanti saat dewasa. Hanya waktu dan proses tumbuh-kembangnya yang akan menunjukkan apakah cedera otak akan berefek secara permanen. Terkadang bagian lain dari otak bayi yang tidak mengalami cedera, mungkin dapat mengambil alih fungsi area yang rusak. Cinta, perhatian, dan dorongan, yang diterima anak dari keluarganya, juga mungkin memiliki pengaruh yang sangat penting pada hasilnya kelak. Secara umum, bayi yang mengalami perdarahan dalam jumlah kecil (grade 1 dan 2) tidak mengalami masalah lebih banyak dibandingkan bayi prematur lain yang tidak mengalami IVH. Bayi yang mengalami perdarahan lebih parah cenderung mengalami masalah perkembangan saat mereka tumbuh. Banyak anak yang mengalami perdarahan derajat 4 mungkin mengalami masalah dalam mengontrol gerakan di sisi tubuh yang berlawanan dengan bagian otak yang cedera. Jika sisi lain otaknya normal, anak-anak ini seringkali dapat berfungsi cukup baik untuk bisa bersekolah seperti biasa. Hanya waktu yang akan menunjukkan sejauh mana cedera otak anak dan masalah jangka panjang apa yang akan dihadapi.Referensi :1. Medline Plus. Intraventricular hemorrhage of the newborn. 2019. Diunduh dari: https://medlineplus.gov/ency/article/007301.htm2. Stanford Children’s Health. Intraventricular hemorrhage in babies. 2021. Diunduh dari: https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=intraventricular-hemorrhage-90-P02608
ganar.gatul@gmail.com
04 September 2021
pentingnya-stimulasi-oral-pada-bayi-prematur
Dibaca 5 Pengguna
Pentingnya Stimulasi Oral pada Bayi Prematur
Kesulitan minum wajar dialami oleh bayi prematur terkait kemampuan menghisap dan menelan yang belum matang. Oleh karena itu sangatlah penting dilakukan stimulasi oral pada bayi prematur. Kondisi ini dapat menyebabkan bayi lebih lambat dipulangkan dari rumah sakit disertai peningkatan biaya perawatan dan stress fisiologis yang dialami orang tua. Agar dapat minum secara oral, bayi sangat memerlukan refleks hisap (sucking reflex) yang matang, diikuti koordinasi isap-telan-nafas yang teratur. Beberapa intervensi oromotor (gerak mulut) dapat dilakukan guna membantu transisi bayi prematur agar mampu minum secara oral, antara lain dengan stimulasi oral dan non nutritive sucking (NNS). Berbagai studi memperlihatkan beberapa dampak positif dari stimulasi oral bagi bayi prematur, antara lain: Meningkatkan efisiensi minum. Mempercepat transisi untuk minum per oral. Memperpendek masa rawat. Stimulasi oral dapat dilakukan dengan cara: Membiarkan bayi menghisap jari dan/atau dot selama pemberian minum melalui sonde lambung. Mengusap wajah bayi menggunakan benda dengan tekstur bervariasi (lembut/halus/kasar), khususnya sebelum kita memberikan minum. Meletakkan jari yang telah dicelupkan ke dalam ASI pada area gusi dan lidah dengan tekanan cukup dan diulangi sebanyak 3-4 kali. Berbagai cara tersebut dapat dikombinasikan dengan penerapan non-nutritive sucking pada usia yang sesuai. Selanjutnya, pemberian ASI secara oral boleh dilakukan apabila bayi prematur sudah memiliki refleks hisap yang kuat disertai koordinasi menelan yang baik. Ibu diperbolehkan segera menyusui bayi prematur lanjut (late-preterm), dengan inisiasi menyusui dini (IMD), apabila bayi lahir di usia kehamilan >34 minggu, berat lahir >2.000 gram dan bayi dalam keadaan stabil (suhu tubuh antara 36,5-37,5oC, bernapas spontan tanpa alat bantu napas). Bila bayi sehat tetapi tidak mungkin disusui secara langsung karena refleks hisap yang masih kurang baik atau ibu tidak ada di tempat, ASI perah (ASIP) dapat diberikan dengan menggunakan sendok, pipet, atau cangkir. Cara ini dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO dan Baby Friendly Hospital Initiative sebagai salah satu metode alternatif pemberian minum pada bayi prematur dan telah dipraktikkan hampir di seluruh dunia. Bila bayi sakit tetapi mampu menghisap dengan baik serta ibu tidak ada ditempat, ASIP dapat diberikan dengan menggunakan botol dan dot, tetapi harus diperhatikan faktor higienitasnya, seperti sterilitas botol. Tidak ada cara pemberian ASI yang salah atau lebih unggul antara sendok, pipet, cangkir, ataupun botol, selama disesuaikan dengan kemampuan si bayi. Stimulasi Oromotor Untuk dapat mengejar tumbuh-kembangnya, perlu pemberian nutrisi yang adekuat. Bayi prematur masih belum bisa mengkoordinasikan refleks menghisap dan menelan sehingga diperlukan stimulasi oromotor yang merupakan suatu stimulasi sensorik otot bibir, rahang, lidah, langit-langit lunak, otot pernapasan tenggorokan. Hal tersebut mempengaruhi fungsi mekanisme menelan-bernapas sehingga dapat meningkatkan kekuatan otot mulut dan meningkatkan kesiapan untuk minum melalui mulut pada bayi prematur. Jenis Stimulasi Oromotor: Cheek C-stretch Lakukan pijatan lembut pada otot-otot pipi, arah pijatan membentuk huruf C dari ujung bibir atas, telinga bawah ke arah bibir awah sebanyak 4 kali. Lip Roll dan Lip Curl Pijat bibir tengah bagian atas ke arah kanan ujung bibir sebanyak 4 kali kemudian pijat bibir tengah bagian atas ke arah kiri ujung bibir sebanyak 4 kali. Tekan dengan lembut bagian tengah bibir atas dan bibir bawah bergantian . Pijat Gusi Letakkan jari pada sisi kiri gusi atas, tekan perlahan menuju gusi sisi kanan. Pindah ke gusi bawah (hingga membentuk suatu lingkaran), tekan perlahan menuju gusi kiri. Pijat Lidah Pijat lidah dari kiri ke kanan sebanyak 4 kali, kemudian sentuh langit-langit dan lidah bagian tengah. Merangsang proses mengisap Letakkan empeng atau jari di dalam mulut dan biarkan bayi menghisap. Dengan melakukan stimulasi oromotor secara rutin, baik oleh perawat maupun orangtua, tentunya kemampuan minum bayi prematur akan semakin membaik.Refrensi:1. Greene Z, O’Donnell CPF, Walshe M. Oral stimulation for promoting oral feeding in preterm infants. Cochrane Database of Systematic Reviews 2016, Issue 9. Art. No.: CD009720. DOI: 10.1002/14651858.CD009720.pub22. Bertoncelli N, Cuomo G, Cattani S, Mazzi C, Pugliese M, Coccolini E dkk. Oral Feeding Competences of Healthy Preterm Infants: A Review. Hindawi Publishing Corporation International Journal of Pediatrics. 2012 (896257):1-5.
ganar.gatul@gmail.com
04 September 2021